DroneSAR Pencari Korban Tenggelam Karya Mahasiswa UHM Makassar Dinilai PKP2 Kemendikbudristek
Tim PKM ini mengembangkan Drone pencari korban tenggelam yang dinamai "DroneSAR_EmperorEYE"
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Handayani Makassar (UHM) mendapat Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) secara daring pada Kamis (25/7/2024).
Tim PKM ini mengembangkan Drone pencari korban tenggelam yang dinamai "DroneSAR_EmperorEYE"
PKP2 merupakan forum tingkat nasional yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) yang berada di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Penilaian ini ditujukan mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan oleh setiap tim PKM yang lolos pendanaan Tahun 2024.
Selaku reviewer nasional ada Lecturer & Research in Pharmacogenetic, Universitas Gadjah Mada Indwiani Astuti.
Serta Asistant Professor, Faculty of Agriculture Universitas Trunojoyo Madura Choirul Umam.
Kedua reviewer begitu tertarik dengan Karya inovatif Drone Cerdas pencari korban tenggelam.
Dihadapan para review, Tim diketuai Ilham Ali Marka menjelaskan cara kerja inovasi drone.
Ilham bersama anggota Muhammad Nur Fadhil Sukiman, Rina Andriani, Muhammad Resky Pratama dan Zahratul Aeni memaparkan karyanya.
Ilham menjelaskan DroneSAR EmperorEYE mengintegrasikan drone dengan modul cerdas pengidentifikasi korban tenggelam.
Teknologi ini tertanam pada Rasbery Pi disertai komponen Global Positioning System (GPS) untuk pelacakan lokasi.
"Sistem DroneSAR EmperorEYE akan mengirimkan notifikasi koordinat korban melalui device monitoring (gadget) petugas atau pengawas pantai," jelas Ilham.
Sehingga bisa segera dilakukan tindakan pertolongan.
Petugas dapat mengaktifkan fitur direction untuk memandu rute menuju titik lokasi korban.
DroneSAR EmperorEYE telah mengikuti uji coba lapangan di Pantai Indah Bosowa dan Pantai Akkarena.
Hasilnya setiap komponen drone dapat berfungsi dengan baik.
DroneSAR_EmperorEYE sudah juga menjalani validasi oleh tiga orang validator external.
Mulai dari Dr Eng Abdul Jalil MKom, Anggota Tim Pakar Ikatan Ahli Informatika Indonesia Sulsel.
Lalu ada Dosen Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia Dr Abdullah Basalamah.
Serta Founder Makassar FPV Squad, komunitas drone di kota Makassar Rahmat Hidayat ST
"Kita berharap akan dilirik oleh para pengelola Pantai Wisata terkhusus di Kota Makassar sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program smart tourism," jelas Ketua Tim
Selaku dosen pendamping Dr Eng Hazriani menyebut progress penyelesaiankarya sudah mencapai 90 persen.
Sisa kegiatan 10 persen ditargetkan rampung pada pekan pertama bulan Agustus 2024
"Sudah ada modul cerdas DroneSAR EmperorEYE yang diberi nama HEED ME3 (High Emergency Event Detection Module33) sedang dalam proses pendaftaran paten Sederhana pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Ham RI," jelasnya.
Dr Hazriani pun berharap nantinya drone ini dapat dihilirisasi untuk pemanfaatan secara meluas.(*)
LPM Profesi UNM HUT ke-49 Tahun, Tempat Belajar dan Kontribusi untuk Masa Depan Bangsa |
![]() |
---|
Mahasiswa Asal Toraja Ditemukan Tewas Gantung Diri di Makassar |
![]() |
---|
Apapun Namanya BEM Unhas Perlu Segera Terbentuk, Sebelumnya SMUH 13 Tahun Didiskusikan |
![]() |
---|
Solidaritas Gerakan Tolak Tarif PBB-P2 Pati dan Bone, Mahasiswa Makassar Macetkan Jl Sultan Alauddin |
![]() |
---|
UT Makassar Target 15 Ribu Mahasiswa Baru Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.