Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2024

Sosok 6 Jagoan Gerindra di Pilgub 2024, Andi Sudirman Sulaiman Kalahkan Loyalis Prabowo Subianto

Gerindra lebih memilih mengusung Andi Sudirman Sulaiman dibanding Andi Iwan Aras.

Editor: Sudirman
Ist
Muzakir Manaf, Agustiar Sabran, Irjen Ahmad Luthfi, dan Andi Sudirman Sulaiman. Empat nama dipastikan diusung Gerindra Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Gerindra telah mengeluarkan enam rekomendasi calon gubernur yang akan diusung Pilkada 2024.

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Partai Gerindra membuat kejutan di Pilgub Sulsel.

Gerindra lebih memilih mengusung Andi Sudirman Sulaiman dibanding Andi Iwan Aras.

Padahal Andi Iwan Aras merupakan ketua Gerindra Sulsel yang juga loyalis Prabowo Subianto.

Baca juga: Sudaryono dan Hendrar Prihadi Mulai Tenggelam di Jateng, Kaesang dan Ahmad Luthfi di Posisi Aman

Ia juga telah melakukan sosialisi di Sulsel.

Nama lainnya yang diusung yaitu Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi.

Ahmad Luthfi akan maju di Pilgub Jawa Tengah.

Profil enam calon diusung Gerindra di Pilgub:

1. Andi Sudirman Sulaiman (Sulawesi Selatan)

Andi Sudirman Sulaiman merupakan pria kelahiran Bone, 25 September 1983.

Andi Sudirman Sulaiman sempat menjabat Wakil Gubernur Sulsel mendampingi Nurdin Abdullah.

Setelah Nurdin Abdullah ditangkap, Andi Sudirman Sulaiman kemudian dilantik menjabat Gubernur Sulsel.

Masa jabatannya telah berakhir 5 September 2023.

Andi Sudirman Sulaiman menghabiskan masa kecilnya di Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone.

Ia bersekolah di Bone sampai SMA lalu kuliah di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Andi Sudirman merupakan anak ke-11 dari 12 bersaudara.

Ayahnya seorang TNI sekaligus seorang petani.

Andi Sudirman Sulaiman juga adik dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

2. Muzakir Manaf (Aceh)

Muzakir Manaf merupakan pria kelahiran di Seuneudon, Aceh Utara pada tahun 3 April 1964.

Muzakir Manaf pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh periode 25 Juni 2012 – 25 Juni 2017.

Muzakir Manaf sejak kecil mengenyam pendidikan di Aceh.

Tahun 1977 ia bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Sampoiniet Aceh.

Lulus dari sekolah itu, Muzakir Manaf melanjutkan kejenjang SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur di tahun 1981.

Lalu, ia bersekolah di SMA Swasta Pase Sejaya Panton Labu Kabupaten Aceh Timur tahun 1984.

Muzakir Manaf juga sempat mengikuti Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya sejak tahun 1986- 1989.

Baca juga: Sudaryono Batal Maju Pilgub Jateng 2024? Eks Aspri Prabowo Jadi Wakil Mentan Bantu Amran Sulaiman

Barulah ia mengenyam pendidikan di Universitas Sultan Iskandar Muda.

Sejak muda, Muzakir Manaf mulai terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda.

Muzakir Manaf bahkan pernah menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka 2002-2005.

Ia menggantikan Abdullah Syafi'i yang wafat pada 22 Januari 2002.

Muzakir Manaf juga tercatat sebagai Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) sejak 2005 sampai sekarang dan Ketua Umum Partai Aceh (PA) sejak 2007 sampai sekarang.

3. Emanuel Melkiades Laka Lena (NTT)

Emanuel Melkiades Laka Lena merupakan pria kelahiran Kupang pada 10 Desember 1976.

Emanuel sejak kecil tinggal di NTT lantaran bersekolah di SDK Don Bosko 3 Kupang sejak tahun 1983 - 1989.

Lalu ia bersekolah di SMP Seminari Ndao Ende tahun 1989 - 1990 dan SMA juga di Kupang.

Emanuel lantas memutuskan kuliah di Universitas Sanata Dharma S1 Jurusan Farmasi tahun 1996 - 2001.

Ia diketahui pernah menjadi konsultan di Jakarta dari tahun 2005 - 2010.

Lalu, ia dipercaya menjadi tim khusus menteri ESDM 2005 - 2009.

Emanuel lalu menjadi TA KETUA FRAKS PARTAI tahun 2012 - 2013.

Setahun kemudian, 2014, ia menjadi Staf Khusus Ketua di DPR RI sampai 2018.

Kini ia menjadi anggota DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya.

4. Hendrik Lewarissa (Maluku)

Hendrik Lewarissa lahir di Ambon pada tanggal 02 Maret 1968.

Hendrik Lewarissa saat ini menjadi anggota DPR RI Fraksi Gerindra.

Hendrik Lewarissa ternyata memiliki riwayat pendidikan yang mentereng.

Sejak SD sampai SMA ia bersekolah di Maluku Tengah.

Saat berkuliah, ia memilih sekolah di Universitas Pattimura tahun 1986 - 1992 Fakultas Hukum.

Lalu ia melanjutkan sekolah di Temple University tahun 1993 - 1995 dengan tetap mengambil Master of Law.

Ia juga bersekolah di Philadelpia di Amerika dengan jenjang S3.

Hendrik Lewarissa pernah bekerja di perusahaan TUGU PRATAMA INDONESIA , sebagai staf admin tahun 1995 - 2000.

Lalu juga pernah bekerja di kantor hukum hingga Legal Advisor di beberapa perusahaan.

5. Agustiar Sabran (Kalimantan Tengah)

Agustiar Sabran sendiri merupakan anggota DPR RI.

Ia lahir pada 17 Agustus 1972.

Istrinya bernama Aisyah Thisia Halijam.

Agustiar Sabran adalah anggota DPR RI masa bakti 2019–2024 mewakili Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah.

Selain itu, ia juga saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng masa bakti 2016–2021.

Agustiar Sabran merupakan kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang juga merupakan Ketua Asosiasi Perusahaan Tambang (APTA) Kalimantan Tengah.

6. Irjen Pol Ahmad Luthfi (Jawa Tengah)

Inspektur Jenderal Polisi atau Irjen Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.Mk. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di Polri yang lahir pada tanggal 22 November 1966 di Surabaya, Jawa Timur.

Ahmad Luthfi sempat mempunyai istri yang bernama Nurina Mulkiwati namun telah meninggal dunia, sampai saat ini ia diketahui belum menikah lagi.

Ahmad Luthfi lahir dari ayah H. Makali, sedangkan ibunya bernama Hj. Musarofah.

Adiknya bernama Kolonel Inf Zainul Bahar dan AKBP M. Sinwan.

Ahmad Luthfi merupakan salah satu Pati Polri yang bukan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol).

Ia juga lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepa Milsuk) tahun 1989.

Pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Ahmad Luthi antara lain: Selapa Polri (2000), Sespim Polri (2005), Lemhanas PPRA (2017), Diktap Polri (1992), Daspa Serse (1994), dan Dikjur Pa Provos (1995).

Sementara itu, Irjen Luthfi juga menyelesaikan sederet pendidikan umum, yakni SD (1978), SMP (1981), SMA (1984), S1 (1990), dan S2 (1995).

Meski bukan lulusan Akpol, Ahmad Luthfi membuktikan bahwa dirinya juga bisa menjadi seorang jenderal.

Ia bahkan tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kapolres Batang lalu sempat dimutasi menjadi Wakapolresta Surakarta.

Empat tahun kemudian, Irjen Ahmad Luthfi diangkat sebagai Kapolresta Surakarta.

Pada tahun 2018, Luthfi kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah.

Ahmad Luthfi pun berhasil naik pangkat menjadi Irjen dan mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Jateng pada 2020.

Tribunnews

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved