60 Kali Delay, Kahfi Warning Garuda Indonesia Buntut Jamaah Haji Terlantar di Bandara

TRIBUN-TIMUR.COM Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, menyoroti pelayanan maskapai Garuda Indonesia yang dinilai bermasalah selama musim haji tahun ini.

Kahfi mencatat berbagai kendala yang dihadapi jemaah haji, mulai dari penundaan penerbangan hingga minimnya armada pesawat.

"Kalau begini terus pelayanannya Garuda, bisa saja kita kurangi lagi kuotanya, tinggal 50 ribu saja, karena kemampuannya hanya segitu," tegas Kahfi saat ditemui di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Minggu (21/7/2024).

Baca juga: 3 Jamaah Haji Makassar Tertunda Pulang, Kloter Terakhir Tiba di Indonesia

Kahfi mencatat beberapa masalah yang dialami jemaah haji di Embarkasi Makassar, seperti penundaan pemberangkatan dan pemulangan akibat kendala mesin pesawat.

Hal ini menyebabkan kekacauan dan frustrasi bagi para jemaah.

"Terjadi delay, sampai 60 kali delay penerbangan," ungkap Kahfi.

Selain itu, ia juga menyoroti kekurangan armada pesawat Garuda Indonesia yang menyebabkan keterbatasan kapasitas untuk mengangkut jemaah haji.

"Alasannya Garuda itu memang tidak mendapatkan pesawat," ujar Kahfi yang juga Ketua PAN Sulawesi Selatan ini.

Tak hanya itu, Kahfi juga menyoroti overkapasitas tenda di Mina, Arab Saudi, yang menyebabkan jemaah haji harus berdesak-desakan dan merasa tidak nyaman.

"Memang yang masih perlu dicarikan solusi adalah tenda di Mina, kemarin masih terjadi over capacity, ini yang perlu dicarikan solusi," jelasnya.

Kahfi memberikan peringatan keras kepada manajemen Garuda Indonesia untuk segera memperbaiki pelayanannya.

Ia menekankan bahwa pelayanan haji merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan.

"Kita warning, agar pelayanannya diperbaiki," tegasnya.

Kahfi berharap Garuda Indonesia dapat belajar dari pengalaman tahun ini dan meningkatkan kualitas pelayanannya di masa depan.

Kloter Terakhir

Kemarin, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar telah memulangkan keseluruhan kelompok terbang jemaah haji.

Namun, tiga orang jemaah masih harus menetap lebih lama di Arab Saudi dikarenakan masih dalam perawatan.

Tiga jemaah ialah Rismawati Muhammad (31) asal Kota Makassar sedang dirawat di RS King Faisal Mekkah.

Ia mulai dirawat pada 22 Juni 2024 kemari hingga saat ini karena karena pneumonia,hyperglikemik, jantung.

Lalu ada nama Abdullah Basinu Johra (60) Asal Kota Tidore Kepulan, Provinsi Maluku Utara saat ini dirawat di RS King Faisal Mekkah.

Abdullah mulai menjalani perawatan saat 29 Juni 2024 kemarin dikarenakan pneumonia.

Terakhir ada nama Hadija Ely Lumakapul (86) jemaah asal Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dirawat di KKIH Mekkah.

Jemaah ini mulai masuk sejak 10 Juli 2024 kemarin karena sakit Pnemonia.

Tak hanya di Arab Saudi, satu orang jemaah juga hingga saat ini ada yang dirawat di tanah air.

Ia adalah Andi Massakirang (78) asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo.

Jemaah tersebut mulai dirawat ketika tiba di Asrama Haji Sudiang setelah melaksanakan ibadah haji pada 7 Juli 2024.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel Muh Tonang mengatakan, saat ini masih terdapat jemaah yang harus menetap di Arab Saudi 

"Memang ada beberapa jemaah haji kita masih tertinggal ditanah suci, mereka ada tiga orang dan dirawat disana," katanya saat ditemui di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Minggu (21/7/2024).

Ketiga jemaah tersebut, kata Tonang, akan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah untuk dipulangkan.

"Semua itu masih tanggung jawab dari pemerintah, mulai dari perawatan dan Pemulangan mereka ke tanah air," ungkapnya.

"Insyaallah sambil mereka dirawat disana kita tunggu lalu pemerintah akan merawat mereka disana sampai pemulangan," tambah dia.

Olehnya, ia berharap agar ketiga jemaah tersebut cepat pulih sehingga dapat dipulangkan dan bertemu dengan keluarga mereka di tanah air.

"Mudah-mudahan tiga jemaah haji kita akan cepat pulih dan sehat untuk pulang kembali ke tanah air," jelasnya.