Pilkada 2024
Sosok Ahmad Riza Patria Dulu Wakil Anies Baswedan, Kini Paket Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel
Pasangan Ahmad Riza Patria - Marsel Widianto sudah mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Demokrat dan PSI bertarung di Pilkada Tangsel 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dulu Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Anies Baswedan kini Ahmad Riza Patria bakal menggandeng komika Marshel Widianto maju di Pilkada Tangerang Selatan 2024.
Pasangan Ahmad Riza Patria - Marsel Widianto saat ini sudah mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Demokrat dan PSI bertarung di Pilkada Tangsel 2024.
Bahkan Anies Baswedan turut mendoakan pasangan Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto.
Doa itu diutarakan saat Anies Baswedan menyambangi kantor DPW PKB Jakarta di Pulo Gadung Jakarta Timur, Minggu (21/7/2024).
"Ketua DPD partai Gerindra Ahmad Riza Patria, insya allaah Walikota, Amin yang penting yang lainnya bilang amin, Aman (Anies-Sohibul Iman),"tutur Anies dalam sambutanya.
Lantas siapa Ahmad Riza Patria ? Berikut sosoknya:
Memiliki nama lengkap Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A. lahir 17 Desember 1969.
Ahmad Riza Patria seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 15 April 2020 hingga 16 Oktober 2022.
Baca juga: Nikita Mirzani Kuliti Marshel Widianto Jagoan Gerindra Pilkada Tangsel, Raffi Ahmad : Maju Terus!
Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya selama dua periode yakni 2014–2019 dan 2019–2024.
Pada periode pertama, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Ia terpilih di daerah pemilihan Jawa Barat V setelah menang dengan perolehan 23.991 suara dalam Pemilu 2014.
Ariza pernah mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan mendampingi Hendardji Soepandji pada pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012.
Pasangan calon ini memperoleh suara paling sedikit yakni 85.990 suara atau 1,98 persen.
Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2020, ia diusung oleh partainya untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dan berhasil mengalahkan Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 81 dari 100 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang hadir.[9]
Sebelumnya dia adalah ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia dari tahun 1999 hingga 2002. Pada tahun 2002, dia terpilih kembali untuk menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Jakarta. Ahmad Riza Patria adalah lulusan magister dari Institut Teknologi Bandung.
Pada 2024, Patria diangkat sebagai kandidat Calon presiden Dia juga adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra saat ini.
Kiprah organisasi
Di Komite Nasional Pemuda Indonesia, Ariza yang berdarah Banjar ini pernah tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia sejak 1999 hingga 2002 dan terpilih kembali sejak 2002 hingga 2005.
Ia juga pernah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2002–2005.
Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung melawan Aziz Syamsuddin (Anggota Komisi III DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI.
Sebelumnya, pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran kedua, melawan Idrus Marham yang merupakan kader Partai Golongan Karya.
Selain KNPI, pria yang menamatkan S1 nya di ISTN ini, banyak berkecimpung di organisasi lain.
Sampai saat ini, Ariza masih tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), dan Komandan Nasional Menwa Indonesia, Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (SEKJEN DPN IARMI).
Ia juga pernah tercatat sebagai pengurus DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta, Wakil Kepala Humas PBSI, Director IRInYI for Young MDGs (International Relationship of Indonesian Youth Institute for Young Millenium Development Goals).
Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), Anggota Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan berbagai organisasi lainnya.
Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. Mantan anggota KPU DKI Jakarta ini pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar Jakarta, tempatnya sekolah dulu.
Di sela kesibukannya sebagai aktivis, anak dari Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan Shaberah ini juga menggeluti dunia bisnis. latar belakang keilmuannya sebagai insinyur di kembangkannya dalam dunia bisnis.
Direktur Utama PT Gala Ariatama tersebut, saat ini juga tercatat sebagai pengurus Kadin Indonesia dan sempat menjadi pengurus BPD HIPMI Jaya 2001–2003.
Pria yang menamatkan studi magister nya di ITB Bandung ini tercatat sebagai Deklarator Ormas Nasional Demokrat DKI Jakarta, dan kini aktif di Partai Gerakan Indonesia Raya, sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.
Kontroversi Ahmad Riza Patria
Pada 2005, Riza tersandung kasus hukum.
Dia didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004.
Riza didakwa bersama Muhammad Taufik yang saat ini duduk di kursi DPRD DKI.
Taufik adalah rekan satu partainya di Gerindra.
Riza tidak terbukti melawan hukum karena dia dinilai tidak terbukti melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri, orang lain, ataupun suatu korporasi.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, Ketua Majelis Halim Lief Sufijullah menyebut Riza yang kala itu bertugas sebagai kepala divisi II KPUD DKI hanya memonitor dan melakukan koordinasi dengan pengguna barang.
Nikita Mirzani Beberkan Keburukan Marshel Widianto
Artis Nikita Mirzani sulit menerima seandainya Marshel Widianto benar-benar maju mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah Tangerang Selatan.
Ia bahkan tak sungkan mengimbau warga Tangerang Selatan untuk tak memilih suami Cesen eks JKT48 itu.
“Calon Wakil Walikota Tangerang Marshel Widianto haaaah, ok kita bahas jangan dipilih guys. Untung gua udah Jaksel KTP-nya kalau Tangsel Marshel enggak akan gua pilih,” kata Nikita Mirzani dikutip dari Instagram cerita miliknya, Kamis(20/6/2024).
Nikita memastikan tidak ada masalah pribadi terhadap Marshel. Namun, ia buka suara karena Tangerang Selatan merupakan tempatnya tumbuh besar.
Ibu tiga anak tersebut tidak ingin warga tempat tinggal kecilnya itu memilih Marshel.
“Jujur gua enggak punya masalah sama yang namanya Marshel Widianto, tapi karena gua kecil dan besar di Tangerang Selatan gua harus ngomong untuk mengamankan warga Tangsel. Untung KTP gua udah JAKSEL, kalau enggak gua udah ngomong ke RT, RW, Kabupaten segalamacam untuk tidak memilih Marshel Widianto,” ujar Nikita.
Alasan untuk tidak memilih Marshel kemudian diungkap oleh Nikita Mirzani.
“Mohon maaf sebelumnya, yang kita tahu Marshel Widianto adalah seorang pelawak yang diambil sama bang Denny Cagur yang akhirnya bang Denny Cagur dikhianati oleh yang namanya Marshel Widianto,” ujar Nikita.
Kemudian Nikita mengklaim Marshel merupakan sosok publik figur yang dianggap tidak tepat waktu, begitupun latar belakangnya sebagai seorang yang kerap menuai settingan.
“Kedua dia itu tidak pernah ontime salam pekerjaan dan pokoknya dia dipekerjaan tidak bagus akhirnya makanya dia sudah tidak dipanggil distasiun tv manapun, karena etitud yang tidak bagus dan tidak baik,” urai Nikmir biasa disapa.
“Ketiga dia raja gimikan dan settingan masa sih warga tangsel mau sipimpin sama wakil walikota yang raja gimmik dan settingan,” sambungnya.
Dengan video yang diunggah, Nikita berharap partai Gerindra bisa mengusung nama lain dalam kadernya untuk menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
“Mudah-mudahan setelah vt ini keluar partai Gerindra bisa memilih lagi kadernya untuk memilih kadernya menjadi Wakil Walikota Tangsel,” tururnya.
Namun demikian kesempatan Marshel untuk menjadi Wakil Walikota menurut Nikita Mirzani bisa didapat setelah sang komika belajar banyak akan dunia politik.
“Tapi kalau dia empat atau lima tahun lagi menjadi Wakil Walikota Tangsel atau mana pun itu mungkin bisa, karena dia sudah belajar banyak, tapi kalau untuk sekarang aduh percaya deh omongan gua jangan dipilih,” tandasnya.(*)
Pasangan Mari-Yo Unggul Sementara di PSU Pilgub Papua 2025 Berdasarkan Exit Poll |
![]() |
---|
Cetak Sejarah Suara Terkecil, Putri Dakka-Haidir Basir Anjlok di PSU Palopo Sentuh 0,3 Persen |
![]() |
---|
Bawaslu Palopo Imbau Penertiban APK Jelang Masa Tenang PSU Pilkada |
![]() |
---|
Sosok Santi Parida Dewi, Dibayar Rp64 Juta Supaya Memilih di Pilkada Barito Utara |
![]() |
---|
Ayah-Anak Gagal Pilkada 2024, Nadalsyah Kalah Pilgub Kalteng, MK Gugurkan Akhmad Gunadi karena Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.