Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Takalar 2024

Hengky Unggul di Basis, Zulham-Rangga Bersaing Rebut Rekomendasi Golkar

Hengky Yasin punya sejumlah keunggulan secara politik dan sosial dibanding figur lain dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Takalar 2024. 

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Muh Hasim Arfah
dok Tribun Timur
Analis politik Profetik Institute, Muhammad Asratillah (kiri) dan pengamat politik Universitas Bosowa Arif Wicaksono saat didapuk sebagai pembicara pada Diskusi Takalar Memanggil 2024 di Makassar, Sabtu (20/7/2024). 

Hengky Yasin sudah mendapat rekomendasi dari PKB untuk maju Pilkada Takalar 2024.

Partai besutan Cak Imin tersebut meraih 5 kursi atau yang terbanyak di DPRD Takalar saat pemilu kemarin. 

Hengky Yasin tinggal menunggu tambahan dua kursi agar mencukupkan syarat dukungan mendaftarkan diri ke KPU Takalar.


Zulham-Rangga Bersaing 

Partai Golkar belum memutuskan figur yang bakal diusung sebagai calon bupati dan wakil bupati Takalar Pilkada Serentak 2024. Partai beringin baru mengeluarkan surat tugas untuk dua kadernya yaitu Fachruddin Rangga dan Zulham Arief.

Fachruddin Rangga adalah Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode dari Dapil Gowa-Takalar. Sementara Zulham merupakan sekretaris AMPG Golkar Sulsel yang juga menantu Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Menanggapi dinamika internal Golkar jelang Pilkada Takalar, pengamat politik Profetik Institute Muh. Asratillah mengatakan, Golkar cenderung mengusung figur yang berpeluang menang berdasar hasil survei dan diprediksi akan bersikap jelang pendaftaran ke KPU.

"Soal jejaring, potensi, kekuatan elektoral dan mesin partai, di hari menjelang pemilihan, pasti diarahkan kepada kader yang paling memungkinkan untuk menang," kata Asratillah dalam diskusi bertajuk Takalar Memanggil yang digelar Komunitas Jurnalis Politik di Makassar, Sabtu (20/7/2024).

Berkaca dari hasil survei SMRC yang direkam dua bulan lalu, Asratillah menyebut elektoral Rangga tertinggi di internal Golkar (13 persen) dan figur eksternal adalah Hengky Yasin (38 persen) dan Firdaus Daeng Manye (21,9 persen).

Sementara popularitas Zulham menyentuh angka 9 persen sebagai pendatang baru.

"Perubahan tingkat elektoral ini terjadi begitu cepat, padahal top elektoral ada pada Firdaus Daeng Manye sebelum pileg dan kini disalip Hengky. Survei Hengky ini tidak lepas dari hasil pileg yang mana PKB meraih 5 kursi di DPRD Takalar," jelas Asratillah.

Sementara itu, pengajar ilmu politik Unibos Dr. Arief Wicaksono menilai, dua kader Golkar yakni Rangga dan Zulham menunjukkan gerbong politik yang berbeda.

Rangga merepresentasikan Golkar tingkat II atau beringin Takalar, sementara Zulham digambarkan sebagai kader beringin tingkat DPD I karena statusnya sebagai menantu Taufan Pawe.

"Dinamika Golkar di Takalar sangat hegemonik. Pola-pola hegemonik sangat kelihatan, pak Rangga merepresentasikan Golkar Takalar, sementara Zulham ini cenderung DPD Golkar Sulsel. Dinamika ini menguntungkan Golkar," tutur Arief di tempat yang sama.

"Inilah Golkar kalau tidak seperti itu, maka bukan Partai Golkar namanya," imbuh Arief.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved