Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akpol

Sosok Irjen Daniel Tahi Monang Kapolda NTT Disorot Setelah Anaknya Lulus Akpol, Disebut Nepotisme

Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menjadi sorotan setelah anaknya Timothy Abishai Silitonga lolos seleksi Calon Taruna Akademi Polisi.

Editor: Sudirman
Ist
Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga Kapolda NTT. Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga disorot setelah anaknya lulus Akademi Kepolisian. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Nama Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menjadi sorotan setelah anaknya Timothy Abishai Silitonga lolos seleksi Calon Taruna Akademi Polisi (Catar Akpol) 2024 dari NTT.

Sejumlah netizen menyoroti adanya dugaan nepotisme di balik kelulusan Timothy.

Bahkan mereka mendesak Kompolnas turun tangan mengusut dugaan kecurangan lolosnya Timothy Abishai Silitonga.

Netizen menyebut jika nilai anak Kapolda NTT tersebut rendah, namun dapat lolos Akpol 2024.

Baca juga: Sosok Sabilul Alif Jebolan Santri Kini Jenderal Bintang Satu, Alumni Akpol Pernah Jadi Ajudan Wapres

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy SIK akhirnya membeberkan data peserta Catar Akpol 2024 dari Nusa Tenggara Timur.

Sementara Pakar Hukum Tata Negara Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. John Tuba Helan menyebut dugaan nepotisme pada tes calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2024 di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda) NTT perlu diusut.

Ia mengusulkan Mabes Polri membentuk tim investigasi. 

Menurut John, persoalan itu sudah menjadi sorotan publik. Seleksi itu disebut sudah menyimpang dari ketentuan.

Pengajar pada fakultas hukum Undana ini berpandangan agar kuota untuk putra-putri daerah mestinya ditetapkan dalam aturan sehingga bisa dilaksanakan oleh panitia seleksi. 

Berkaca dari masalah seperti ini, proses seleksi berlangsung terbuka sehingga siapapun, selama dia warga negara Indonesia, maka dibolehkan untuk mengikuti tes itu. 

"Menurut saya karena ini sudah menjadi sorotan maka perlu dilakukan pemeriksaan atau investigasi dari Mabes Polri."

"Investigasi itu bisa membuktikan bahwa itu sudah sesuai aturan atau tidak, kalau tidak sesuai maka dikenakan sanksi yang ada," ujarnya, Selasa 9 Juli 2024.

John Tuba Helan berkata, selama ini ada dugaan nepotisme yang terjadi.

Sehingga investigasi dilaksanakan agar membuktikan semua kecurigaan publik selama ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved