Headline Tribun Timur
Luwu Dihantam Banjir, Kolom Jembatan Dipenuhi Kayu dari Gunung
Hujan berjam-jam membuat sejumlah wilayah di Kelurahan Larompong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, kembali dihantam banjir-longsor..
Dari pantauan Tribunluwu.com, banjir pertama kali meluap ke runah warga sekitar pukul 08.00 Wita.
Sekolah Juga Kebanjiran
Tak hanya permukiman warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah.
Dinas Pendidikan Luwu merincikan, ada 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 4 Sekolah Dasar (SD) yang ikut terdampak.
“Untuk SMP ada dua sekolah. Pertama SMP 1 Suli terdapat sedimen lumpur yang masuk ke sekolah. Pada saat kejadian, air banjir mencapai ketinggian setengah meter. Kemudian SMP 1 Larompong, terdapat pagar yang roboh,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi kepada Tribunluwu.com, Rabu (17/7/2024).
Sementara untuk bangunan SD yang terendam, sambung Andi Palanggi, kebanyakan terjadi di Kecamatan Suli dan Suli Barat
“Pertama SD Kombong Suli terendam pada saat kejadian, tidak ada kerugian. Kedua SD Lempokassi terendam pada saat kejadian, kerugian tidak ada. Selanjutnya SD Buntu Barana Suli Barat juga terendam pada saat kejadian, kerugian tidak ada. Dan terakhir, Sd Keppe Larompong juga terendam pada saat kejadian,” bebernya.
Andi Palanggi menambahkan, aktivitas belajar mengajar dan Masa Pengenalan Siswa Baru (MPLS) sempat terganggu karena luapan banjir yang masuk ke dalam sekolah.
“Tindakan preventif kita waktu itu, menyampaikan peserta didik pada saat kejadian untuk belajar di rumah. Namun hari ini sudah disampaikan kembali untuk mengikuti kegiatan seperti sebelumnya,” terangnya.
Dinas Pendidikan Luwu mencatatat, kerugian materil bagi sekolah yang terdampak pasca banjir sekitar Rp450 juta.
“Kami lakukan pendataan dulu. Baru dilaporkan ke BPBD, kita rencanakan untuk diperbaiki anggaran 2025 pokok,” ujarnya.
Biang Kerok Banjir
Kepala Departemen Eksternal Walhi Sulsel, Rahmat Kottir, mengurai fenomena banjir-longsor yang kerap terjadi di Bumi Sawerigading.
Menurut Rahmat, biang kerok penyebab banjir-longsor tak lain disebabkan tutupan hutan di wilayah Luwu yang rata-rata berada di bawah 30 persen di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS)
“Dan ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Hasil analisis tutupan hutan, di area DAS Ponrang hanya 12,53 persen, DAS Suli 17,73 persen dan DAS Lamunre 3,81 persen,” bebernya, Rabu (17/7/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.