Pilgub Jatim 2024
Khofifah-Emil Dardak Belum Aman di Jatim Meski Elektabilitas Tertinggi, 3 Parpol Jadi Ancaman
Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul versi Indopol Survey & Consulting dan ARCHI.
TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas terbaru Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.
Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul versi Indopol Survey & Consulting dan ARCHI.
Meski elektabilitas masih unggul, namun Khofifah-Emil Dardak masih berpotensi disaingi.
Hingga kini tersisa tiga partai politik yang belum menyatakan dukungan di Pilkada Jatim 2024.
Tiga parpol tersebut yakni Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, PDIP dan Partai Keadilan Sejahtera alias PKS.
Apakah parpol tersebut akan membuat poros baru untuk melawan petahana Khofifah dan Emil di Jawa Timur?
Simak juga hasil survei terbaru elektabilitas tokoh-tokoh yang masuk bursa Pilkada Jatim 2024.
Terbaru, PKB bakal mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan mereka usung pada menit-menit terakhir pendaftaran calon kepala daerah.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid tidak ambil pusing dengan semakin banyaknya partai politik yang mengusung duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Karena PKB sudah punya tiket untuk mengusung kandidatnya sendiri.
“Enggak apa-apa, PKB menunggu pada limit terakhir.
Karena PKB cukup tiketnya untuk mengusung siapapun yang nantinya dimajukan di Pilgub Jatim,” ujar Jazilul di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Jazilul mengatakan, sangat mungkin PKB mengajak PDI-P untuk membuat poros baru menandingi koalisi pengusung Khofifah-Emil.
Namun, komunikasi kedua partai politik (parpol) itu belum mencapai kesepakatan mengenai siapa yang akan dicalonkan sebagai gubernur dan wakil gubernur.
“Sampai hari ini belum ditemukan siapa yang pas,” ucap Jazilul.
Jazilul mengungkapkan PKB tengah mempertimbangkan kiai Marzuki Mustamar atau Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar untuk menjadi calon gubernur Jawa Timur.
“Tapi bagaimana nanti skenarionya saya masih lihat waktunya yang kira-kira pas. Sama juga siapa (pasangan) yang pas,” kata dia.
Diketahui Khofifah dan Emil Dardak saat ini sudah mengantongi surat rekomendasi dukungan dari 7 partai politik.
Yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sementara, tersisa 3 parpol besar yang belum menentukan sikap pada Pilkada Jawa Timur, yakni PKB, PDI-P, serta Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
Simak 2 Survei Terbaru Pilkada Jatim.
1. Indopol Survey & Consulting.
Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma berpeluang jadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.
Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.
PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.
Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.
"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi. Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, Pilgub Jatim memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.
Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.
Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.
Fauzin menjelaskan, terkait Pilgub Jatim, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.
Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.
Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.
Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.
Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.
"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.
Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.
Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.
"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya.
2. ARCHI
Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) telah merilis angka elektabilitas Pilgub Jawa Timur dan menemukan sejumlah nama-nama yang kemungkinan bisa jadi lawan terberat Khofifah.
Angka elektabilitas Khofifah Indar Parawansa hingga saat ini masih relatif kuat di bursa calon gubernur untuk Pilgub Jatim 2024.
Namun dalam survei terbaru yang digelar Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), kini bermunculan nama baru yang dinilai potensial menjadi penantang Khofifah.
Survei ARCI digelar pada rentang 1-10 Mei 2024 dengan melibatkan 1.200 responden di Jawa Timur.
Adapun survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Survei tersebut bertajuk 'Meneropong Lawan Khofifah'.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam paparannya menjelaskan, elektabilitas Khofifah masih unggul dalam survei terbaru tersebut.
Dalam sejumlah simulasi nama, Khofifah sebagai petahana unggul dari sejumlah nama lain yang turut berpeluang maju.
Misalnya dalam simulasi enam nama, elektabilitas Khofifah berada di angka 42,1 persen.
Dia unggul dari Anwar Sadad, Ketua Gerindra Jatim yang memiliki angka 13,8 persen.
Bupati Sumenep yang juga kader PDI Perjuangan Achmad Fauzi dengan elektabilitas 11,2 persen.
Selanjutnya Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dengan 10,9 persen, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen, kemudian Menaker RI Ida Fauziyah 9,2 persen.
"Namun, masih ada 2,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab," kata Baihaki, Rabu (15/5/2024).
Keunggulan Khofifah pun meningkat dalam simulasi tiga nama.
Yakni elektabilitas Ketua Umum PP Muslimat NU itu hampir menyentuh 50 persen tepatnya 49,3 persen.
"Elektabilitas Khofifah dibanding Maret 2024 ketika kami survei, angkanya terus meningkat di bulan Mei 2024 ini," ungkap Baihaki.
Sementara itu, kemunculan nama KH Marzuki Mustamar cukup menyita perhatian dalam survei ARCI ini.
Sebab, Kiai Marzuki yang mantan Ketua PWNU Jatim itu masuk di bursa cagub bersama para ketua partai dan kepala daerah.
Bahkan, elektabilitasnya cukup potensial.
Baihaki menjelaskan pihaknya sengaja memotret potensi Kiai Marzuki salah satunya karena muncul dari responden yang berafiliasi ke PKB.
Dibanding tokoh internal PKB, elektabilitas Kiai Marzuki dinilai cukup mumpuni untuk ditarungkan dengan Khofifah.
Apalagi, PKB sudah hampir pasti menjadi kubu penantang Khofifah.
Dalam analisa Baihaki, Kiai Marzuki potensial jika diusung oleh PKB, PKS dan NasDem lantaran tiga partai ini belum menentukan pilihan di Pilgub Jatim 2024.
"Kiai Marzuki bisa jadi alternatif penantang Bu Khofifah," jelas Baihaki. (*)
| Cek Fakta: Khofifah Beri Santunan Setelah Menang di Pilgub Jawa Timur |   | 
|---|
| Data Masuk 100 Persen, Khofifah - Emil Dardak Unggul di Pilgub Jawa Timur, Risma Tertinggal Jauh |   | 
|---|
| Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Jawa Timur |   | 
|---|
| Pertarungan Khofifah, Rismaharani dan Luluk di Jawa Timur, Terjawab Sosok Terkuat Jelang Pencoblosan |   | 
|---|
| Sosok Calon Pemenang Pilgub Jawa Timur 2024, Elektabilitas 2 Paslon Tertinggal Jauh |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											 
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.