Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Konflik Palestina Israel

Mengaku Sebagai Zionis Tapi Presiden AS Joe Biden Klaim Paling Banyak Bantu Palestina

Hal ini berawal ketika Joe Biden kembali dimintai pendapat mengenai konflik Israel dan Palestina yang tak kunjung meredam.

Editor: Alfian
ist
Presiden AS Joe Biden dan lambang Zionis. 

Namun, saat ini 14 di antaranya sudah kembali mendanai.

AS menjadi donor terbesar UNRWA, tetapi parlemen AS melarang pengiriman dana apa pun kepada badan itu hingga 25 Maret 2025.

Sejarah Zionisme

Menurut Encyclopedia Britannica, Zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan mendirikan dan mendukung negara bangsa Yahudi di Palestina.

Zionisme berasal dari kata Zion, yaitu nama salah satu bukit di Yerusalem kuno.

Awalnya, pada abad ke-16 dan ke-17 ada sejumlah "mesiah" yang mengimbau orang Yahudi untuk "kembali" ke Palestina.

Meski demikian, ada pula gerakan Yahudi yang mendukung orang Yahudi untuk berasimilasi saja dengan kebudayaan sekuler Barat. Gerakan itu dikenal dengan nama Haskala.

Yahudi di Eropa Timur memilih untuk tidak mengasimilasi diri. Mereka kemudian membentuk Hovevei Ziyyon atau "Kekasih Zion" untuk menorong adanya pemukiman petani dan perajin Yahudi di Palestina.

Seorang jurnalis Austria bernama Theodor Herzl pada akhir abad ke-19 menggagas politik Zionisme.

Pada 1897, dia menggelar Kongres Zionis pertama di Swiss yang menghasilkan pernyataan, "Zionisme bertujuan mendirikan rumah bagi orang Yahudi di Palestina, diamankan dengan hukum publik".

Sebelum Perang Dunia I, Zionisme hanya mewakili sejumlah minoritas Yahudi, terutama dari Rusia.

Gerakan itu membuat propaganda melalui para orator dan pamflet serta membuat surat kabarnya sendiri.

Kegagalan Revolusi Rusia 1905 dan gelombang pogrom (pembunuhan terorganisir) serta penindasan membuat banyak pemuda Yahudi Rusia pindah ke Palestina.

Setelah Perang Dunia I, dua tokoh Zionis bernama Chaim Weizmann dan Nahum Sokolow berperang penting dalam mendapatkan Deklarasi Balfour dari Inggris (1917).

Inggris berjanji mendukung pendirian negara Yahudi di Palestina.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved