Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polri

Ingat Kombes Budhi Herdi Langgar Etik Kasus Pembunuhan Brigadir J Kabarnya Kini Sudah Tersenyum

Budi Herdhi Susianto menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan ketika peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Kombes Budhi Herdi dalam reuni dan halal bihalal Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1996/Wira Satya (WS) menggelar di Komplek Akpol, Kota Semarang, Sabtu (27/4/2024). Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Bhakti Alumni Wira Satya 

TRIBUN-TIMUR.COM- Tribuners masih ingat dengan Kombes Budhi Herdi

Ia adalah mantan Kapolrestabes Jakarta Selatan

Budi Herdhi Susianto menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan ketika peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua pertama kali diumumkan pada 11 Juli 2022 lalu.

Pada saat itu, dalam konferensi yang digelar di Polres Metro Jakarta Selatan, Budhi menyebut bahwa Brigadir Yosua tewas akibat baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer.

Dia menyebut aksi tembak menembak itu dipicu lantaran Brigadir Yosua dianggap melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Pada saat ibu ( Putri Candrawathi ) tertidur, lalu terbangun dan kaget, kemudian menegur saudara J. Saudara J membalas, 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang," ujarnya.

Baca juga: AKP Irfan Widyanto Peraih Adhi Makayasa Akpol 2010 Gagal Jenderal Gara-gara Kasus Sambo

Foto Irjen Ferdy Sambo (tengah) Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kombes Budhi Herdi Susanto. Ketiganya dinonaktifkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya terkait kasus kematian Brigadir J.
Foto Irjen Ferdy Sambo (tengah) Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kombes Budhi Herdi Susanto. Ketiganya dinonaktifkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya terkait kasus kematian Brigadir J. (Kolase TribunTimur.com)

Budhi mengungkapkan Putri Candrawathi lalu berteriak dan membuat Bharada Eliezer datang menghampiri suara dari salah satu kamar di rumah dinas Ferdy Sambo.

Hal ini pun membuat Brigadir Yosua dan Bharada Eliezer terlibat baku tembak.

Bharada E, kata Budhi, menembak Brigadir Yosua sebanyak lima kali.

Sedangkan tembakan Brigadir Yosua disebutnya hanya terkena tembok.

"Tembakan (Brigadir J) tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," tutur Budhi.

Tak hanya itu, Budhi juga menjelaskan soal CCTV yang disebutnya rusak hingga tidak dapat merekam detik-detik baku tembak antaran Brigadir Yosua dan Bharada Eliezer.

Singkat cerita, ternyata semua pernyataan Budhi tersebut merupakan skenario Ferdy Sambo.

Seperti diketahui, ternyatan penyebab Brigadir Yosua tewas bukanlah akibat tembak menembak tetapi ditembak oleh Bharada Eliezer setelah diperintah oleh Ferdy Sambo.

Baca juga: Profil Ketut Sumedana Kajati Bali Calon Kuat Pimpinan KPK, Pernah Tangani Kasus Besan SBY dan Sambo


Dicopot Lalu Dipatsus

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved