Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Partai Pengusung Prabowo-Gibran Masih Ragu Usung Ridwan Kamil, Dampak PKS Dorong Anies di Jakarta

Sejauh ini, baru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Sejahtera (PKS) umumkan bakal calon gubernur yang akan diusung di Jakarta. 

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman. Kini partai KIM belum putuskan soal sosok yang didorong di Pilkada Jakarta. 

“Menerima Anies saja sudah memuncak kekecewaan kader-kader fanatik PDIP yang merasa Anies dan PDIP punya masa lalu 2017 di Pilkada yang menghasilkan memori buruk, apalagi jika akhirnya malah turut bersama PKS yang berbeda ideologinya, kiprah politiknya, ditambah dengan kenyataan memungkinkan memalukan PDIP hanya sebagai pengikut saja bukan kadernya yang diajukan,” jelas dia.

Oleh sebab itu, kata Efriza, diyakini PDIP sedang berusaha menegosiasikan Anies-Prasetyo atau Anies-Ahok, atau Anies dengan kader PDIP lainnya.

Jika tidak maka PDIP memilih opsi baru menghadirkan tiga pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta seperti 2017 lalu.

“Penyebabnya peta politik menjadi semakin memberatkan karena faktor Anies dan juga kejutan politik dari PKS yang langsung mempasangkan Anies-Shohibul Iman.

Menjadikan banyak partai berpikir ulang, dikhawatirkan memberikan kesempatan Aman, artinya akan membesarkan kiprah politik PKS ke depan,” ungkap dia.

Efriza mengatakan, maka dari itu memungkinkan partai-partai ini sedang menegosiasikan dan mengatur strategi agar menguntungkan partai-partai politik lainnya jika tergabung dalam koalisi.

“Peta politik masih akan cair, karena nantinya proses pengajuan pasangan calon ditentukan oleh empat hal. Pertama, pasangan calon, kedua elektabilitas dan kemungkinan menang besar, ketiga, logistik biaya kampanye, dan keempat adalah visi dan misi,” ungkapnya.

Dia mengatakan jadi memungkinkan pasangan AMAN malah terjadi revisi, terhadap sosok yang mendampingi Anies.

Misalnya, ketika ternyata pasangan AMAN kemungkinan menang kecil dan tak punya kondisi logistik yang kuat dan jumlah besar untuk membiayai kampanye.

“Mereka memikirkan kemungkinan tawar-menawar kepentingan, juga memikirkan kans menang. Seperti misalnya, jika RK yang diajukan oleh KIM, maka Jawa Barat juga bisa lepas oleh Golkar karena Gerindra akan memajukan Dedi Mulyadi,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved