Perjuangan Toko Buku di Makassar Bertahan di Era Digital, Pasrah Tutup saat Stok Habis
“Kalau tidak bisa bertahan lagi terpaksa kita tutup. Akan ditutup setelah stok buku terjual,” ungkap Alexander pemilik Toko Buku Arena Ilmu.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Setelah itu, baru ramai-ramai orang buka toko buku.
Peminat buku pun sangat tinggi.
Didominasi oleh pelajar dan mahasiswa.
Mereka mencari referensi pelajaran dari buku.
“Buku sangat dibutuhkan oleh pelajar dan mahasiswa. Saat itu belum ada sekolah yang jual buku. Hanya toko buku yang jual,” katanya.
Namun, seiring berjalannya waktu peminat buku tergerus.
Ada banyak faktor yang menyebabkan buku kurang diminati.
Salah satunya adalah kebijakan sekolah bisa menjual buku.
Alexander pun sangat menyesalkan kebijakan tersebut.
Lantaran sangat merugikan penjual buku.
“Saat ini sangat disesalkan karena semua sekolah jual buku. Tidak ada lagi kesempatan bagi toko buku untuk menjual buku,” keluhnya.
“Penerbit pun pilih kasih. Dia (penerbit) drop semua buku ke sekolah dengan diskon lebih tinggi. Di toko buku diskonnya rendah dan sekolah dapat bonus segala macam, sehingga membunuh toko buku,” ucapnya dengan nada meninggi.
Perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi.
Semua beralih ke internet dan digital.
Bahan-bahan pelajaran semua ada di internet.
Analisis Dr Adi Suryadi Culla: Adu Kuat Danny Pomanto-Ridwan Wittiri Penentu Masa Depan PDIP Sulsel |
![]() |
---|
Anggu Rahman, Ketua RW Asal Enrekang Edukasi Warga Batua Lewat Gerakan Daur Sampah |
![]() |
---|
Wawan purnawan cs Awasi Terminal Makassar, Appi: Jangan Ikut Nyetir! |
![]() |
---|
Makassar Kembangkan Eco Circular Hub, DLH Libatkan RT RW |
![]() |
---|
Kejati Sulsel Masih Telusuri Dugaan Penyimpangan Dana Hibah KONI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.