Film Solata: Kisah Menyentuh dari Toraja Karya Ichwan Persada

TRIBUN-TIMUR.COM -Film Solata yang disutradarai oleh Ichwan Persada akan segera tayang.

Film ini mengambil latar di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Solata berasal dari bahasa Toraja yang artinya "sesama kita" atau "teman sekampung."

Film ini bergenre keluarga, komedi, dan kebudayaan.

Pemeran utamanya adalah Rendy Kjaernett.

Film ini juga dibintangi oleh personil JKT48 serta aktor-aktor dari Makassar dan Toraja.

Solata bercerita tentang pendidikan anak di salah satu kecamatan di Toraja.

Produser dan sutradara film, Ichwan Persada, mengatakan bahwa cerita film ini berkisah tentang seorang pemuda Jakarta yang datang ke Kecamatan Bonggakaradeng, Tanah Toraja.

Pemuda yang diperankan oleh Rendy Kjaernett itu memiliki program pendidikan di kecamatan tersebut.

Drama pun terjadi ketika Rendy menjalankan program pendidikan tersebut.

Pertautan budaya, keluarga, dan pendidikan bercampur baur dalam film ini, yang dipastikan akan menyentuh hati penonton.

"Cerita filmnya tentang pemuda Jakarta yang punya program di Kecamatan Bonggakaradeng," kata Ichwan saat berkunjung ke Tribun Timur, Rabu (3/7/2024).

"Dia ke sana untuk program pendidikan, tapi gurunya tidak ada yang bertahan. Nama salah satu muridnya kebetulan mirip dengan nama presiden, jadi kami buat seperti itu," jelasnya.

Lebih jauh, arti kata Solata adalah bagian dari kita, menggambarkan seseorang yang sudah dianggap bagian dari suatu komunitas tertentu, sehingga hubungan menjadi lebih erat dan dekat.

Untuk menggambarkan hal itu, Ichwan mengambil peribahasa orang Toraja: "mata hitam tidak bisa dipisahkan dengan mata putih," yang artinya sangat dalam, melambangkan ikatan erat, itulah solata.

"Solata itu maknanya sesama kita, bukan sekampung. Ketika kamu sudah dianggap bagian dari kita, berarti sudah solata. Jadi kami melihat dari sisi yang lebih dalam," kata Ichwan.(*)