Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hoegeng Jenderal Polisi Melawan Rezim Orde Baru, Dipecat Soeharto!

Hoegeng mencopot Letjen Ali Moertopo, salah satu orang kepercayaan Soeharto, dari jabatannya sebagai Asisten Panglima Komando Operasi (Asop).

Editor: Alfian
kompas.com
Hoegeng Imam Santoso 

Ketegasannya ini membuatnya dibenci oleh para koruptor, namun dihormati oleh masyarakat yang mendambakan keadilan.

Melawan Rezim Orde Baru

Hoegeng membawa angin segar bagi institusi Polri yang saat itu marak korupsi.

Ia gencar memberantas praktik suap dan menyelundupkan, tak pandang bulu, bahkan terhadap petinggi negara.

Salah satu operasi besarnya adalah membongkar sindikat penyelundupan mobil mewah yang melibatkan oknum pejabat tinggi. Ketegasan dan integritasnya dalam menegakkan hukum menjadikannya panutan bagi masyarakat dan polisi muda.

Namun, komitmen Hoegeng terhadap pemberantasan korupsi tak sejalan dengan kepentingan Orde Baru.

Kegigihannya dalam mengusut kasus korupsi beras Bulog yang melibatkan Bob Hasan, kroni Soeharto, memicu keretakan hubungannya dengan sang presiden. Hoegeng dianggap sebagai penghambat agenda politik Orde Baru.

Puncak ketegangan terjadi saat Hoegeng mencopot Letjen Ali Moertopo, salah satu orang kepercayaan Soeharto, dari jabatannya sebagai Asisten Panglima Komando Operasi (Asop) Kodam Jaya.

Pencopotan ini dipicu oleh keterlibatan Ali Moertopo dalam kasus penyelundupan mobil mewah.

Pada tahun 1971, Soeharto memberhentikan Hoegeng sebagai Kapolri dengan alasan masa pensiunnya sudah dekat.

Namun, publik meyakini bahwa pencopotan ini merupakan upaya Soeharto untuk menyingkirkan Hoegeng yang dianggap sebagai batu sandungan bagi rezimnya.

Diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri tidak menyurutkan semangat Hoegeng untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Ia terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, menyuarakan kritiknya terhadap praktik korupsi dan ketidakadilan yang merajalela di masa Orde Baru.

Hoegeng aktif menulis artikel dan buku yang mengkritisi rezim Orde Baru dan mendorong reformasi politik.

Ia juga kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar dan diskusi tentang demokrasi dan hak asasi manusia.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved