Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maros Tidak Aman! Geng Motor dan Begal Marak Lagi

Pada Kamis (27/6), seorang mahasiswa, Mirsan menjadi korban begal di Kolam Regulasi Nipa-Nipa (Waduk), Kecamatan Moncongloe.

Editor: Alfian
Tribun Network
Ilustrasi begal. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai tak aman, Aksi kriminalitas kembali marak. 

Pada Kamis (27/6), seorang mahasiswa, Mirsan menjadi korban begal di Kolam Regulasi Nipa-Nipa (Waduk), Kecamatan Moncongloe.

Saat itu Mirsan dalam perjalanan pulang ke rumahnya usai mengerjakan skripsi di rumah temannya.

Saat melewati jalan tersebut, tiba-tiba datang dua orang berboncengan dari belakang.

Pelaku langsung menebas lengan korban lalu kabur.

Tak ada barang berharga korban diambil. Sampai sekarang dua pelaku masih buron.

Sehari kemudian, Jumat (28/6), seorang remaja bernama Imran (13) juga menjadi korban penusukan badik oleh geng motor.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Poros Maros-Makassar, tepatnya di depan Perumahan Haji Banca.

Insiden ini membuat Imran harus mendapatkan perwatan intensif akibat enam luka tusukan badik.

Menurut keluarga Imran yang tak ingin disebutkan namanya, menjelaskan kejadian ini bermula ketika Imran dan dua temannya sedang berkendara untuk membeli nasi kuning.

Baca juga: Pulang Kerja Skripsi, Tangan Mahasiswa Ditebas Begal di Maros Sulsel

“Dia habis nongkrong dan mau cari penjual nasi kuning di sekitar Perumahan Haji Banca. Kemudian infonya ketiganya diikuti oleh gerombolan pemuda yang menggunakan sepeda motor,” ujarnya.

Ia menyebut, ada enam orang yang membuntuti sepupunya tersebut.

Saat sunyi, Imran dan temannya langsung dihadang gerombolan tersebut.

“Pelaku membawa badik dan juga busur, kemudian pelaku membusur ke arah sepupu saya yang saat itu berboncengan tiga dengan temannya,” sambungnya.

Imran dan temannya lari menyelamatkan diri ke salah satu warung. Namun, sang pemilik warung mengusir mereka.

“Akhirnya lari ke lorong dan dikejar oleh pelaku dan ditusuk menggunakan badik,” ujarnya.

Dalam keadaan terluka Imran kemudian mencoba mencari pertolongan. Untung ada pekerja jalanan yang membawanya ke rumah sakit.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu mengatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Untuk mencegah hal ini terulang, pihaknya melakukan patroli senjata tajam (sajam) dan busur tiap malamnya.

“Langkah-langkah yang nyata untuk mengurangi kejahatan jalanan, di fungsi Reskrim sendiri ada melakukan patroli sajam dan busur setiap malam. Belum lagi ada dari Polsek, Sabhara juga ada patroli rutinnya,” tutupnya. 

Begal Bawa Kabur Skripsi Korban

Viral video seorang perempuan diduga korban begal menangis di tepi jalan.

Perempuan yang belum diketahui identitasnya itu dikabarkan masih berstatus mahasiswi.

Dikuatkan dengan dirinya yang terekam menangisi skripsinya yang turut dibawa kabur pelaku dalam tas.

"Capekka menyusun skripsi ku Kaka, kalau hape tidak apa-apa jika," ucapnya dengan nada histeris.

Dalam video itu juga terlihat situasi jalanan yang sepi.

Dugaan korban begal terhadap perempuan itu disebut terjadi di samping tol Jl Ir Sutami, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Jerryadi yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

Iptu Jerryadi mengatakan korban mengendarai motor bersama teman lelakinya sekira pukul 02.00 Wita.

"Di pinggir tol kejadiannya, (korban) pulang sama temannya laki-laki jam 2 malam," ujar Iptu Jerryadi kepada Tribun-Timur.com, Rabu (12/6/2024) siang.

Keduanya melintas dari arah Tallo.

"Dari arah Tallo ke wilayah Tamalanrea," ungkap mantan kanit Reskrim Polsek Panakkukang ini.

Pihaknya pun mengaku sementara mengejar pelaku.

"Iya, sementara kita selidiki," jelasnya.

Teror Begal di Makassar

Kasus lain, seorang remaja putri berinisial AM (16) terkena anak panah busur saat melintas di Jl Inspeksi Kanal Masjid Al Markaz, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sabtu (25/5/2024) malam.

Pelajar SMA itu, terkena busur di bagian leher saat dibonceng motor temannya.

AM yang melintas menuju Pasar Cidu dari Jl Langgau, awalnya mengira benda yang tersangkut di lehernya hanya ranting pohon.

Setelah diperiksa, rupanya benda itu merupakan anak panah busur yang menancap di leher dekat tenggorokannya.

Kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.

Menurut Idris kejadian itu telah dimonitor jajarannya, namun korban AM enggan melaporkan ke polisi.

"Sudah dikerja itu. Nda mau melapor (korban). Kita sudah buatkan permintaan visum apa, ditunggu-tunggu sampai sekarang, tidak ada," kata Kompol Idris dikonfirmasi, Senin (27/5/2024) siang.

Meski demikian, pihaknya mengaku tetap akan menyelidiki kejadian itu.

"Diarahkan, tetap tidak mau (melapor). Tapi tetap kami selidiki. Tetap patroli melihat siapa pelakunya," jelasnya.

Beruntung, kata Idris, mata busur yang menancap di lehernya AM tidak terlalu dalam.

Sehingga korban AM, langsung mencabut busur itu dan membuangnya.

"Kalau dilihat busurnya, bukan busur yang biasa dipake. Hanya paku dikasih bambu," terang Idris.

"Anak-anak barangkali main, terus dia patte pakai karet gelang. Itupun lukanya luka tusuk sedikit. Nda parah. Dia cabut sendiri," tuturnya.

Selain menyelidiki kasus itu, pihaknya juga berjanji akan lebih intens menggelar patroli untuk mencegah kejadian serupa terulang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved