Ketua RT di Makassar
Ketua RT Tamalate Makassar Pungut Retribusi Sampah Rp 35 Ribu, Warga Kirim Surat Keberatan
Warga Jl Muhajirin Lorong 3 RT/RW 006/005 Kelurahan Bonto Duri Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan melayangkan surat keberatan kepada Camat
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga Jl Muhajirin Lorong 3 RT/RW 006/005 Kelurahan Bonto Duri Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan melayangkan surat keberatan kepada Camat Tamalate atas tindakan Ketua RT.
Dalam surat tersebut warga mengeluhkan pungutan retribusi sampah yang ditetapkan oleh Ketua RT secara sepihak.
Ketua RT mematok retribusi sampah per bulan di angka Rp 35 ribu
Penetapan tersebut dinilai tidak sesuai dengan peraturan daerah maupun peraturan wali kota yang berlaku.
Keluhan ini disampaikan salah satu warga, Muh Ryanthoro.
Ia menyampaikan, Ketua RT berdalih bahwa iuran sampah sebesar Rp 35 ribu berdasarkan hasil rapat koordinasi antara RT/RW dan lurah setempat.
"Di grup wa disampaikan seperti itu oleh Ketua RT. Warga kemudian menanyakan agar rincian iuran Rp 35 ribu tersebut diperjelas," ucap Muh Ryanthoro kepada Tribun Timur, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: 600 Lebih Ketua RT/RW Terancam Dicopot, Berapa Insentif Diterima Tiap Bulan?
Tagihan retribusi sampah selama ini juga tidak disertakan dengan kuitansi atau bukti pembayaran yang sah.
Hal ini sudah pernah dikonfirmasi langsung kepada Sekretaris Camat Tamalate, sesuai keterangannya, kecamatan tidak pernah memberi instruksi untuk menaikkan iuran sampah.
"Makanya disinyalir terjadi sesuatu, apakah RTnya yang bermain atau memang berdasarkan instruksi pak lurah," ujarnya.
Masalah kedua yang dikeluhkan oleh warga, terkait bangunan milik Ketua RT yang diduga memperluas rumahnya tanpa IMB perluasan bangunan.
Ketua RT bersangkutan diduga dengan sengaja melanggar garis sempadan yang mengakibatkan akses jalan warga menjadi sempit.
"Perluasan rumah juga mengurangi jarak pandang pengemudi saat melintas di depan rumah Ketua RT tersebut," ungkapnya.
Ketua RT juga membuat tempat duduk permanen dicor di pinggir jalan sehingga mengganggu kendaraan yang melintas serta mengganggu aliran air drainase.
Yang bersangkutan juga membuat kandang kucing di atas drainase.
Baca juga: 600 Lebih Ketua RT/RW di Makassar Bakal Dipecat Danny Pomanto, Malas-Tilep Iuran Sampah Jadi Alasan
"Jangan mentang-mentang dia RT baru dilindungi, karena dia RT mungkin dia bisa membangun seenaknya," keluhnya.
"Sudah pernah ditegur tahun lalu, tapi tetap membangun," sambungnya.
Pasca surat keberatan tersebut dikirim ke Camat pada 10 Juni lalu, pihaknya baru mendapat respon pagi tadi dengan diundang untuk menghadiri mediasi.
"Saya diundang sendiri, kenapa warga lain tidak? Kenapa juga undangannya mediasi sementara saya tidak berseteru dengan Ketua RT nya, apa yang perlu dimediasikan? kami butuh penjelasan terkait retribusi sampah tadi," tegasnya.
600 Lebih Ketua RT/RW Terancam Dicopot, Berapa Insentif Diterima Tiap Bulan?
Wali Kota Makassar Danny Pomanto bakal memecat sekitar 600-700 Pj Ketua RT/RW dalam waktu dekat.
Bukan tanpa sebab, ratusan Pj Ketua RT/RW tersebut dianggap tak mampu lagi melayani masyarakat.
Di samping itu, beberapa dari mereka dianggap malas bahkan sampai tilep iuran sampah.
Lantas berapa sebenarnya insentif Pj Ketua RT/RW di Makassar?
Pj Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menjelaskan, kenaikan insentif Pj RT/RW akan dihitung mulai Februari 2024.
Adapun insentif Pj RT/RW bertambah Rp200 ribu.
Total diterima kini Rp1,2 juta tiap bulannya.
“Jadi pencairan insentif untuk bulan Januari masih pakai yang lama. Kalau untuk Februari dan Maret pakai Perwali yang baru,” ungkap Firman saat ditemui di ruang kerjanya, di Kantor Wali Kota Makassar lantai 2, Jalan Ahmad Yani, Selasa (26/3/2024).
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto akan mengevaluasi Penjabat (Pj) Ketua RT/RW di Makassar, Sulawesi Selatan.
Evaluasi Pj RT/RW akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Segera dievaluasi. Akan ada (pergantian). Karena RT/RW ternyata banyak tidak aktif. Saya baru dapat (informasinya)," beber Danny Pomanto di Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Rabu (19/6/2024).
Selain karena tidak aktif, banyak juga RT/RW mengundurkan diri, bahkan ada tersandung masalah hukum.
Danny membeberkan, beberapa oknum RT/RW bahkan menyelewengkan tagihan sampah masyarakat.
"Ada yang mengundurkan diri, ada yang bermasalah hukum, ada yang malas, ada beberapa yang mohon maaf, tilep uang sampah. Diberhentikan itu. Harus diberhentikan," katanya.
Kisaran RT/RW berkinerja rendah hingga tidak aktif mencapai ratusan orang.
Hitungan kasarnya, satu kecamatan sekitar 40 sampai 50 orang diidentifikasi bermasalah.
"Banyak (yang bermasalah) saya kalau tadi malam laporannya anggaplah 50-40 orang dikali 15 (kecamatan)," jelasnya.
Jika dikalkulasi, total Pj RT/RW bakal dievaluasi mencapai 600-750 orang.
Danny mengaku telah mengantongi nama-nama RT/RW yang berpotensi diganti.
Dalam proses evaluasi tersebut, ia akan memanggil langsung yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi secara langsung.
"Tapi nama-nama sudah ada. Saya evaluasi lagi. Panggil orangnya satu-satu. (Panggil) Semua termasuk yang tidak aktif. Supaya jangan sampai salah," ujarnya.
Setelah pergantian tersebut, Danny Pomanto akan memaksimalkan kembali kerja-kerja RT/RW.
Utamanya soal kebersihan, Danny Pomanto akan menempatkan 1000 motor listrik sampah masing-masing RT/RW.
Lantik 5.975 Pj RT/RW
Sebanyak 5.975 Pj RT/RW se Kota Makassar dilantik sebagai amil zakat perorangan.
Pelantikan tersebut dipimpin Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai salat subuh berjamaah di Anjungan City of Makassar, Jl Penghibur, Ujung Pandang, Sabtu (18/5/2024) lalu.
Pelantikan ini turut disaksikan oleh Pimpinan Baznas RI, Korwil Indonesia Timur KH Achmad Sudrajat, Lc.
Danny menyampaikan, pelantikan ini bagian dari upaya mengoptimalkan penyaluran zakat di Kota Makassar.
Keterlibatan RT-RW dinilai dapat memperkuat sinergi antara pemerintah kota dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Serta masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial.
"Zakat yang dikumpulkan dari masyarakat akan disalurkan kembali di daerahnya masing-masing. Hal ini untuk meningkatkan mitigasi sosial yang sudah dicanangkan secara formal melalui Baznas agar distribusinya lebih tepat," jelasnya.
Danny berharap, ada peningkatan signifikan dalam jumlah zakat terkumpul dan tersalurkan pasca pengukuran amil zakat perorangan ini.
Total zakat terkumpul diharapkan bisa menyentuh angka Rp1,4 Triliun.
Menurut Danny Pomanto, pelantikan ini tidak hanya memiliki dampak di dunia, tetapi juga di akhirat bagi semua pihak.
"Ini bukan hanya membangun dunia tapi juga membangun akhirat menjadi pengumpul dan penyalur zakat. Insya Allah yang kita lakukan menjadi kebaikan hari ini, masa depan, dan akhirat kelak," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama dan jajaran Pemkot Makassar.
Acara pelantikan diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kesuksesan bagi para amil zakat untuk Kota Makassar yang terus dua kali tambah baik.
Diketahui, dalam momen ini juga Danny Pomanto didaulat sebagai Duta Zakat Indonesia.
Dipilihnya Danny sebagai Duta Zakat Nasional karena komitmennya dalam menjalankan gerakan zakat di Kota Makassar.
Pimpinan Baznas RI, Korwil Indonesia Timur KH Achmad Sudrajat, Lc menyampaikan, penobatan ini karena melihat Kota Makassar di bawah kepemimpinan Danny Pomanto sangat konsen dalam penyaluran zakat.
“Jadi kami dan tim di pusat memperhatikan grafik ada kota yang sumbangsih zakatnya terus naik signifikan bahkan tertinggi di Indonesia. Yaitu Kota Makassar. Karenanya kita berinisiasi untuk mendaulat Wali Kotanya menjadi Duta Baznas,” sebutnya.
Dia juga menyebutkan formulasi menggerakkan RT/RW ini sebagai amil perseorangan merupakan formulasi pertama di dunia dan di Indonesia.
“Dari Makassar untuk dunia. Pak Danny betul-betul konsen soal zakat. Formulasi ini pertama di dunia berkat ide dari pak Wali Kota Makassar,” bebernya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.