Pilgub Jakarta 2024
Profil Sohibul Iman Kader PKS Batal Jadi Cagub di Pilkada Jakarta 2024, Justru Dampingi Anies
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) batal mengusung Sohibul Iman sebagai bakal calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada Pilkada 2024.
Senada dengan Adi, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Lili Romli meyakini bahwa alasan PKS urung mencalonkan Sohibul Iman sebagai cagub pada Pilkada Jakarta 2024 karena mempertimbangkan elektabilitas.
Lili menganggap PKS sadar akan minimnya tingkat elektabilitas Sohibul.
“Perubahan pencalonan Sohibul Iman yang semula sebagai cagub lalu menjadi cawagub bisa karena faktor elektabilitasnya yang bisa sangat kecil,” ujar Lili saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Bukan hanya itu, Lili menduga, PKS mengubah keputusannya mencalonkan Sohibul sebagai Jakarta 1 karena tingkat popularitas mantan presiden PKS itu juga masih kalah dari Anies.
Lili menilai, PKS realistis menempatkan Sohibul sebagai cawagub lantaran mempertimbangkan peluang koalisi dengan partai lain.
Sebab, sekalipun menjadi partai pemenang pada Pemilu Legislatif (Pileg) Jakarta 2024, PKS "hanya" berpotensi mengantongi 18 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jakarta.
Dibutuhkan 4 kursi lagi agar PKS bisa mengusung calon kepala daerah.
Merujuk aturan ambang batas pencalonan kepala daerah dalam Undang-undang Pilkada, partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusung calon kepala daerah dengan perolehan paling sedikit 20 persen kursi dari jumlah total kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.
“Selain itu karena kursinya tidak cukup untuk jalan sendiri sehingga harus mengajak partai lain, posisi cawagub dianggap paling realistis,” kata Lili.
Sohibul Iman sulit bersaing dengan nama besar
Adi memperkirakan bahwa Sohibul Iman akan sulit bersaing dengan nama-nama besar jika PKS tetap mengusungnya sebagai cagub Jakarta.
"Tentu PKS itu kalkulasi politiknya sudah diukur. Kalau memajukan Sohibul Iman sebagai calon gubernur sulit sebenarnya bersaing dengan nama-nama besar, seperti Anies, Ridwan Kamil atau Ahok," ujar Adi.
Adi menekankan bahwa kehadiran sosok yang populer dan punya elektabilitas tinggi menjadi salah satu kunci untuk bisa memenangkan pilkada.
"Dari segi popularitas misalnya, Sohibul Iman ini kan tidak pernah muncul secara signifikan. Sekalipun PKS itu menang pileg (pemilihan umum legislatif) di Jakarta, dalam pilkada yang dilihat itu bukan partai, tapi figur yang bertanding," tegasnya.
Di lain sisi, Adi menilai bahwa duet Anies-Sohibul Iman tetap memiliki nilai jual bagi calon pemilih.
Namun, nilai jual itu ada karena faktor Anies, bukan Sohibul Iman.
"Jadi sebenarnya dalam duet (Anies-Sohibul Iman) ini yang mau dijual adalah figur Anies Baswedan yang di-support oleh PKS yang memiliki mesin politik yang solid. Karena kalau PKS itu mengandalkan Sohibul Iman (jadi cagub Jakarta) ya tentu kurang kuat," kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menyebut ada tujuan tertentu di balik langkah PKS menduetkan Anies dengan Sohibul Iman, yakni untuk mengonsolidasi dan memperkuat basis-basis PKS di Jakarta agar semakin solid dan besar.
"Ditarolah Sohibul Iman yang merupakan kader murni dan kader inti dari PKS (sebagai cawagub Anies) untuk menambah dukungan, menyolidkan dukungan, terutama di internal dan basis-basis PKS," tutur Adi.
Artikel ini diolh dari artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul Profil Mohamad Sohibul Iman, Calon Pendamping Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan judul Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...
Survei Pilgub Jakarta 2024 Sehari Jelang Pencoblosan, 2 Putaran Bepotensi Terjadi |
![]() |
---|
Adu Kuat Backing Jokowi-Prabowo atau Anies-Ahok |
![]() |
---|
Jokowi Sanjung Setinggi Langit Ridwan Kamil Saat Ikut Kampanye Pilgub Jakarta: Kurang Apa Lagi? |
![]() |
---|
Survei Terakhir Pilgub Jakarta: Endorsement Prabowo dan Jokowi Tak Bantu Elektabilitas Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Dulu Tinggalkan Kini PKS Minta Anies Baswedan Dukung Ridwan Kamil-Suswono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.