Musim Kemarau, PLN Tambah Pasokan Pembangkit 130 MW di Sulawesi Bagian Selatan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa saat ini sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Khususnya yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa. 

Kemarau yang berpotensi sebabkan kekeringan diperkirakan terjadi setidaknya hingga September tahun 2024.

PT PLN (Persero) pun telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menghadapi musim kemarau.

Tujuannya agar tidak terjadi pemadaman listrik seperti tahun 2023 lalu.

Baca juga: Wujudkan Kelestarian Lingkungan, PLN dan Genpi Tanam 3000 Mangrove di Sulawesi Utara

Hal ini disampaikan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin.

Andy menjelaskan, PLN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). 

PLN telah menambah kapasitas pembangkit di sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 130 MegaWatt (MW).

“Ini guna memitigasi prediksi BMKG mengenai dampak El Nino di tahun 2024,” kata Andy, Kamis (27/6/2024).

PLN juga kembali berencana akan melakukan TMC di beberapa lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk menambah debit air. 

Hal ini dilakukan karena kesuksesan inovasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada akhir tahun 2023 lalu.

Lebih dari itu, PLN juga melakukan pemeliharaan pembangkit secara komprehensif.

Tujuannya tidak lain agar lebih siap dalam menghadapi musim kemarau.

“Saat ini pasokan listrik di sistem Sulbagsel terbilang cukup dan PLN lebih siap dalam menghadapi musim kemarau berkepanjangan,” tambahnya.(*)