Kebakaran di Belopa
Butuh 54 Menit Petugas Damkar Padamkan Api yang Bakar Rumah Agus, Tak Ada Tersisa
Total dua unit mobil Damkar 108 dan 107 dengan 16 orang personel dilibatkan untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke rumah warga lain.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) diterjunkan untuk memadamkan api di rumah Agus warga Dusun Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (25/6/2024).
Petugas Damkar pertama kali mendapat laporan dari Bahar warga setempat sekitar pukul 12.02 Wita.
Dari Mako Damkar Luwu, personel berangkat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sejauh 5 kilometer.
Kadis Damkar Luwu, Yusuf Djafar mengaku sebanyak 16 personel dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.
"Total dua unit mobil Damkar 108 dan 107 dengan 16 orang personel dilibatkan untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke rumah warga lain," akunya, Rabu (26/6/2024).
Baca juga: Rumah Agus Luwu Sulsel Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 150 Juta
Api berhasil dijinakkan setelah personel melakukan pendinginan selama 54 menit.
"Petugas Damkar posko induk Belopa langsung menuju alamat yang dilaporkan tentang adanya kebakaran dan melakukan pemadaman selama 54 menit. Kemudian api berhasil padam," bebernya.
Akibat insiden itu, bangunan dan seluruh harta benda milik Agus ludes terbakar.
Api sempat menyambar bangunan Rosma tetangga Agus namun hanya membakar satu sisi dinding rumahnya.
"Rumah Pak Agus kerugian materil ditaksir Rp100 juta sementara rumah Bu Rosma ditaksir Rp5 juta," ujarnya.
Kepala Desa Belopa, Mulyadi Mawi mengatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Pemukiman Luwu.
"InsyaAllah untuk sementara waktu korban diungsikan ke rumah tetangga, kami juga sudah berkoordinasi dengan semua pihak semoga korban segera mendapat bantuan dan penanganan," tandasnya.
Rumah yang terbakar tersebut dihuni oleh dua kepala keluarga (KK) terdiri dari lima orang dalam rumah tersebut.
Agus sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang batu dan istrinya membantu orang menjual makanan.
Baca juga: Kerugian Rumah Panggung yang Terbakar di Kiru-kiru Barru Capai Rp200 Juta
"Sementara mertuanya bernama Norma yang sudah lansia ikut membantu keluarga mengikat rumput laut dan yang dua orang masih anak-anak,” terangnya.
Rumah yang terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu dan plastik membuat api dengan mudah menghanguskan rumah.
"Selain itu tiupan angin mempercepat api membesar dan di lokasi rumah warga tersebut berada pada gang atau lorong sempit yang membuat proses pemadaman sulit menjangkau ke dalam,” katanya.
Mulyadi menuturkan satu unit pemadam kebakaran yang turun dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Luwu berhasil memadamkan api.
"Penyebab kebakaran diduga akibat hubungan pendek listrik, meski satu rumah habis terbakar namun berkat adanya pemadam kebakaran dua unit rumah terselamatkan, api tidak menyebar ke rumah warga lainnya karena sudah nyaris terbakar, dindingnya sudah menghitam," tutupnya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.