Pilkada 2024
Siapa King Maker Sulsel? Arkam Azikin: AIA, Nimatullah, Taufan Pawe, Ashabul Kahfi, Dedi: NH-RMS
King Maker pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 menjadi sorotan dalan Ngopi Sore Pilkada 2024 di Lapak Kopi Abangda, Jl Letjen Hertasning, Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - King Maker pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 menjadi sorotan dalan Ngopi Sore Pilkada 2024 di Lapak Kopi Abangda, Jl Letjen Hertasning, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/6/2024).
Komunitas Jurnalis Politik (KJP) menjadi penyelenggara ngopi sore ini.
Hadir langsung Analis Politik dan Hankam Dr Arqam Azikin MSi, CEO PT DPI Dedi Alamsyah Mannaroi, dan jurnalis senior Fahruddin Palapa.
Hadir juga Mantan ketua AJI Makassar Andi Fadli, Kepala Bakomstra Partai Demokrat Sulsel Mochammad Hasymi Ibrahim, jurnalis senior Mulawarman, Wakil Dekan FISIP Unismuh Makassar Andi Luhur Prianto, Mantan Plt Kepala Biro Kesra Pemprov Sulsel Makmur Idrus.
Dalam sesi tanya jawab, jurnalis senior Mulawarman mempertanyakan, siapa yang menjadi king maker di Sulsel?
Jurnalis senior Fahruddin Palapa mengatakan elite partai politik adalah king maker.
“Tentu orang Sulsel banyak menjadi king maker di partai politik, ada Rusdi Masse di Nasdem. RMS tidak hanya menjadi ketua Partai Nasdem Sulsel tapi menjadi juga ketua OKK DPP Partai Nasdem,” katanya.
Mantan Redaktur Politik ini mengatakan, Wakil Ketua Umum DPP PPP, Amir Uskara juga menjadi penentu di Partai Persatuan Pembangunan.
“Ada juga Pak Nurdin Halid sebagai wakil ketua umum DPP Partai Golkar,” katanya.
Sementara itu, Dedy Alamsyah Mannaroi mengatakan, king maker di Sulsel adalah Nurdin Halid dan Rusdi Masse.
“Nurdin Halid dan RMS adalah king maker. Mereka banyak melahirkan kader-kader di Sulsel seperti Ilham Arief Sirajuddin, Arfandi Idris. Sementara itu, Rusdi Masse melahirkan politisi yang sekarang banyak duduk di DPRD kabupaten/kota,” katanya.
Terkait masalah perlu restu istana untuk menjadi calon gubernur, maka hal itu tentu tak sesuai dengan semangat otonomi daerah.
“Demokrasi itu membuat masyarakat mempunyai kekuasaan, kekuasaan ada di tangan rakyat. Masa kita mau diatur oleh segelintir orang-orang saja. Masa nasib kita mau digantungkan pada segelintir orang-orang itu,” katanya.
Sementara itu, Arqam Azikin mengatakan dengan tegas partai politik adalah king maker dari calon kepala daerah.
"Saya tidak sepakat kalau Andi Amran Sulaiman itu disematkan sebagai seorang King Maker, Itu salah. King Maker itu yah ketua partai karena dia yang menentukan arah dukungan partai yang dia pimpin," kata Arkam. Sabtu, (22/4/2024).
Secara spesifik, Arqam menyebut seorang King Maker adalah yang notabenenya adalah ketua partai politik.
Bukan seseorang dengan branding punya jabatan di luar dari partai politik.
"Yah, King Maker itu seperti AIA, Ni'matullah, Taufan Pawe, Ashabul Kahfi dan lain-lain. Bukan cuman satu orang saja," doktor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini.
Diskusi alternatif di Lapak Kopi Abangda Jl. Letjen Hertasning bersama Global Link Smart Solution ini berlangsung cair dengan beberapa topik menarik seputar perpolitikan Nasional hingga ke daerah - daerah khususnya di Sulsel. (*)
king maker
Pemilihan Kepala Daerah
Pilkada 2024
Kota Makassar
Sulawesi Selatan
Arqam Azikin
Dedi Alamsyah Mannaroi
Andi Fadli
Moch Hasymi Ibrahim
Andi Luhur Prianto
Pasangan Mari-Yo Unggul Sementara di PSU Pilgub Papua 2025 Berdasarkan Exit Poll |
![]() |
---|
Cetak Sejarah Suara Terkecil, Putri Dakka-Haidir Basir Anjlok di PSU Palopo Sentuh 0,3 Persen |
![]() |
---|
Bawaslu Palopo Imbau Penertiban APK Jelang Masa Tenang PSU Pilkada |
![]() |
---|
Sosok Santi Parida Dewi, Dibayar Rp64 Juta Supaya Memilih di Pilkada Barito Utara |
![]() |
---|
Ayah-Anak Gagal Pilkada 2024, Nadalsyah Kalah Pilgub Kalteng, MK Gugurkan Akhmad Gunadi karena Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.