Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekam Jejak Tanri Abeng Menteri BUMN Era Soeharto dan Habibie, Dijuluki Manajer Rp1 Miliar

Menurut keterangan kabar duka dari WhatsApp yang diterima Kompas.com, jenazah Tanri Abeng akan disemayamkan di Jl Simpruk Golf XIII No. 19 Jakarta

Editor: Ansar
Kompas.com
Eks Menteri BUMN Tanri Abeng meninggal dunia, Minggu (23/6/2024) dini hari, di usia 83 tahun. Dia meninggal akibat sakit yang dideritanya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak Tanri Abeng Menteri BUMN era Presiden Soeharto dan BJ Habibie.

Tanri Abeng  wafat pada pukul 02.36 WIB di RS Medistra Jakarta, Minggu (23/6/2024).

Menurut keterangan kabar duka dari WhatsApp yang diterima Kompas.com, jenazah Tanri Abeng akan disemayamkan di Jl Simpruk Golf XIII No 19 Jakarta Selatan.

Nama Tanri Abeng tentu sangat dikenal dan disegani di dunia bisnis.

Sebagai seorang profesional, Tanri Abeng pernah dijuluki 'Manajer Rp 1 miliar'.

Tanri Abeng piawai mengelola perusahaan, manajemen rela membayar gaji Rp 1 miliar per bulan.

Tentu itu sangat luar biasa dan menjadi dambaan semua orang yang bekerja.

Pada Minggu (23/6/2024) publik pun dikejutkan bahwa Tanri Abeng telah tiada.

Almarhum Tanri Abeng, lahir di Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 7 Maret 1942.

Sanak Saudara menggotong peti jenazah almarhum Tanri Abeng
Sanak Saudara menggotong peti jenazah almarhum Tanri Abeng untuk selanjutnya dibawa ke Tanri Abeng University, Jalan Swadarma Raya No 58, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, untuk dimakamkan selepas Zuhur.

Dia wafat pada pukul 02.36 WIB di RS Medistra Jakarta. Beliau meninggal pada usia 83 tahun.

 Saat masih aktif, Tanri Abeng pernah menjadi Menteri BUMN era Presiden Soeharto dan BJ Habibie.

Menurut keterangan kabar duka dari WhatsApp yang diterima Kompas.com, jenazah Tanri Abeng akan disemayamkan di Jl Simpruk Golf XIII No. 19 Jakarta Selatan.

Almarhum meninggalkan tiga anak dan empat orang cucu.

Tanri Abeng merupakan pengusaha hebat pada masanya, bahkan sempat berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar" berkat bayaran keberhasilannya memimpin perusahaan besar milik Aburizal Bakrie, yakni Bakrie & Brothers.

Dikutip dari Tribunnews.com, Tanri Abeng sendiri mengawali karier di Bakrie & Brothers pada 1991, setelah secara gemilang memimpin perusahaan bir PT Multi Bintang Indonesia .

Saat itu, perusahaan ini memiliki sekitar 60 anak usaha.

Saat masuk, Tanri Abeng melakukan langkah merestrukturisasi perusahaan adalah dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama, yakni telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan, serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi.

Berkat reformasi Tanri Abeng kinerja Bakrie & Brothers membaik.

Semasa hidupnya almarhum Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng
Semasa hidupnya almarhum Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng. (linkedin.com/company/tanri-abeng-university via TribunnewsWiki)

Jika awalnya penjualan perusahaan secara tahunan hanya sekitar 50 juta dolar AS, maka pada akhir 1996 penjualan ditutup menjadi 700 juta dollar AS.

Selain sebagai Presiden Direktur di Bakrie & brothers, ia juga merangkap jabatan sebagai Direktur di Asia Pacific Brewery, Singapura (1981-1991), Direktur Bata Indonesia (1993-1998), Ketua B.A.T Indonesia (1995-1998) dan Mitratel Indonesia (1994-1998).

Ia juga aktif di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah seperti Dewan Pendidikan Nasional (1993 - 1998), Dewan Riset Nasional (1990 - 1998), Badan Promosi Pariwisata (1990 - 1996), Yayasan Perlindungan Lingkungan (1993 - 1998), Asosiasi Indonesia-Belanda, Indonesia-British Council dan Asia-Australia Institute.

Dia juga merupakan Komisaris dari Bursa Efek Jakarta antara tahun 1992 dan 1995.

Pada Tahun 1991 Tanri Abeng memasuki dunia politik.

Mewakili Golkar, Tanri Abeng sempat duduk di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pada tahun 1998 Tanri Abeng ditunjuk menjadi Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII era Presiden Soeharto.

Ia masih memegang jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pada era Presiden Habibie.

Tahun 2004, ia sempat menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia.

Terakhir pada 2011, ia mendirikan Universitas Tanri Abeng, yang berlokasi di Ulujami, Pesanggahan, Jakarta Selatan.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved