Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bumi Karsa

Cara Bumi Karsa Perhatikan Aspek Lingkungan dalam Proyek Preservasi Jalan di Sulawesi Barat

Bumi Karsa sebagai perusahaan kontraktor nasional tak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur saja.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Tribun-timur.com
Proyek Preservasi Jalan Batas Kabupaten Majene - Mamuju - Kalukku, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bumi Karsa sebagai perusahaan kontraktor nasional tak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur saja.

Tetapi senantiasa berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih kepada lingkungan, khususnya di sekitar proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

Untuk itu, metode konstruksi yang diterapkan selalu ramah lingkungan.

Hal tersebut dibuktikan pada proyek Preservasi Jalan Batas Kabupaten Majene-Mamuju-Kalukku, Sulawesi Barat.

Dalam proyek tersebut, Bumi Karsa melaksanakan pekerjaan penanganan erosi lereng.

Itu dengan menggunakan selimut pengendali erosi (erosion control blanket) atau matras perkuatan (turf reinforcement mat) dan vegetasi dengan metode hydroseeding pada lahan seluas 22.000 meter persegi.

Kepala Proyek Syahril Lungga menjelaskan, hydroseeding adalah teknik atau metode penanaman dengan menggunakan campuran utama antara air dan biji.

Teknik atau metode ini merupakan proses pencampuran dan pengadukan benih, air, pupuk, mulsa dan pembenah tanah atau perekat dalam suatu tangki.

Kemudian, disemprotkan pada permukaan tanah atau lereng dengan hydroseeder.

"Dengan metode hydroseeding pada pekerjaan penanganan erosi lereng ini dapat menurunkan tingkat erosivitas lereng jalan dan mampu menghemat biaya pembangunan hingga 50 persen jika dibandingkan dengan metode penaburan tradisional,”

“Proses aplikasinya lebih cepat, efisien dan efektif, serta membutuhkan lebih sedikit jam kerja," jelas Syahril, dalam keterangan tertulis ke Tribun-Timur.com, Jumat (21/6/2024).

Matras organik atau selimut pengendali erosi organik terbuat dari 100 persen serat alami sabut kelapa dengan bagian atas dan bawah yang dapat terurai.

Lalu dijahit bersama hingga membentuk jaring dengan ukuran 25 meter x 2 meter.

Matras organik berfungsi untuk menahan pembibitan dan mencegah kehilangan tanah sampai vegetasi dapat berdiri sendiri.

Selain itu, matras organik dapat mengurangi kecepatan penguapan air, sehingga kelembaban dan temperatur dapat dijaga dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved