Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim 2024

Elektabilitas Terbaru Pilgub Jatim 2024: Khofifah - Emil Makin Kuat, PDIP dan PKB Siapkan Penantang

Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa berada di angka 42 Persen versi lembaga survei ARCI.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya Emil Dardak menjadi pasangan terkuat di Pilkada Jatim. (Dok. Tribunnews.com) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas terbaru bakal calon gubernur Jawa Timur 2024.

Ada dua pasangan bakal calon yang diprediksi head to head.

Jelang Pilkada Jatim 2024 manuver tokoh dan partai politik makin gencar.

Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa berada di angka 42 Persen versi lembaga survei ARCI.

Khofifah masih terkuat jelang Pilkada Jatim.

Kabarnya PDIP dan PKB tak gentar dengan elektabilitas tinggi yang dimiliki Khofifah Indar Parawansa.

Keduanya dikabarkan menyiapkan kandidat pasangan Marzuki-Risma untuk melawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024.

Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dan PDIP tampaknya bakal bekerjasama di Pilkada Jatim 2024.

Kedua partai ini dikabarkan akan mengusung Marzuki Mustamar - Tri Rismaharini atau Risma untuk melawan Khofifah - Emil Dardak yang sudah mengantongi dukungan dari banyak partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Simak hasil survei elektabilitas terbaru tokoh-tokoh yang bersaing memerebutkan kursi Jawa Timur 01. 

Sejauh ini, pasangan Khofifah -  Emil Dardak masih menjadi yang terkuat berdasarkan beberapa hasil survei.

Wasekjen PKB yang ditunjuk untuk mengurus desk Pilkada Serentak 2024 Syaiful Huda mengatakan, duet Kiai Marzuki Mustamar-Tri Rismaharini (Risma) menarik untuk diusung pada Pilkada Jatim 2024.

"Kiai Marzuki berpasangan dengan Bu Risma saya kira menarik," ujar Huda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Huda menjelaskan, DPW PKB Jatim telah berkomunikasi dengan PDIP terkait duet Marzuki-Risma ini.

Sebab, kata dia, PDIP sebenarnya ingin kadernya menjadi wakil gubernur, berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa.

Namun, seiring berjalannya waktu, Khofifah terlihat semakin mantap berpasangan dengan Emil Dardak.

"Beberapa rekomendasi partai sudah langsung memaketkan Mba Khofifah dengan Mas Emil Dardak," ucapnya.

Lagi pula, Huda mengatakan, Khofifah merupakan kader PKB, sehingga mereka sudah tahu plus dan minus Khofifah.

Dia menyebut ada juga pasangan incumbent yang maju di Pilkada Jatim, tapi berakhir dengan kekalahan.

Khofifah-Emil Dardak sendiri merupakan Gubernur-Wagub Jatim pada periode sebelumnya.

"Jadi potensi Mba Khofifah kalah juga masih bisa," kata Huda.

Terkait sosok Marzuki Mustamar, Huda mengklaim akar rumput dan simpatisan PKB sangat menginginkan Marzuki maju sebagai cagub di Jawa Timur.

Menurutnya, sosok Marzuki yang pernah aktif di PWNU Jatim dan juga berpengalaman sebagai PNS membuatnya dekat dengan masyarakat.

Sebelumnya, PKB memastikan tidak akan mengusung mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jatim 2024.

Alasan PKB tak mengusung Khofifah selaku incumbent atau petahana karena kinerjanya selama memimpin masyarakat Jawa Timur dianggap kurang berprestasi.

Wakil Sekretaris Jendral PKB Syaiful Huda menyebutkan, rekam jejak Khofifah tidak lebih bagus dari kinerja gubernur sebelumnya, Soekarwo atau Pakdhe Karwo.

Kinerja Khofifah yang masih dianggap minor, misalnya, kenaikan Indeks Pembangunan Mansusia (IPM) masyarakat Jawa Timur yang relatif kecil.

Khofifah juga dinilai kurang berhasil mengentaskan angka kemiskinan di Jawa Timur.

"Dan, terobosan program-program yang dilakukan Khofifah tidak terlalu baik dalam konteks untuk meningkatkan kesejahteraan dan berbagai kepentingan masyarakat di Jawa Timur," kata Huda dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (11/6/2024).

Survei Pilkada Jatim 2024

Lembaga survei ARCI menggelar riset elektabilitas cagub dan cawagub pada rentang 1-10 Mei 2024 dengan melibatkan 1.200 responden di Jawa Timur.

Dalam survei tersebut, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa belum terkejar lawan-lawannya.

Meski demikian, bermunculan sejumlah nama lain yang berpotensi menggoyang Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Adapun survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Survei tersebut bertajuk 'Meneropong Lawan Khofifah'.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam paparannya menjelaskan, elektabilitas Khofifah masih unggul dalam survei terbaru tersebut.

Dalam sejumlah simulasi nama, Khofifah sebagai petahana unggul dari sejumlah nama lain yang turut berpeluang maju.

Misalnya dalam simulasi enam nama, elektabilitas Khofifah berada di angka 42,1 persen.

Dia unggul dari Anwar Sadad, Ketua Gerindra Jatim yang memiliki angka 13,8 persen.

Bupati Sumenep yang juga kader PDI Perjuangan Achmad Fauzi dengan elektabilitas 11,2 persen.

Selanjutnya Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dengan 10,9 persen, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen, kemudian Menaker RI Ida Fauziyah 9,2 persen.

"Namun, masih ada 2,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab," kata Baihaki, Rabu (15/5/2024).

Keunggulan Khofifah pun meningkat dalam simulasi tiga nama.

Yakni elektabilitas Ketua Umum PP Muslimat NU itu hampir menyentuh 50 persen tepatnya 49,3 persen.

"Elektabilitas Khofifah dibanding Maret 2024 ketika kami survei, angkanya terus meningkat di bulan Mei 2024 ini," ungkap Baihaki.

Sementara itu, kemunculan nama KH Marzuki Mustamar cukup menyita perhatian dalam survei ARCI ini.

Sebab, Kiai Marzuki yang mantan Ketua PWNU Jatim itu masuk di bursa cagub bersama para ketua partai dan kepala daerah.

Bahkan, elektabilitasnya cukup potensial.

Baihaki menjelaskan pihaknya sengaja memotret potensi Kiai Marzuki salah satunya karena muncul dari responden yang berafiliasi ke PKB.

Dibanding tokoh internal PKB, elektabilitas Kiai Marzuki dinilai cukup mumpuni untuk ditarungkan dengan Khofifah.

Apalagi, PKB sudah hampir pasti menjadi kubu penantang Khofifah.

Dalam analisa Baihaki, Kiai Marzuki potensial jika diusung oleh PKB, PKS dan NasDem lantaran tiga partai ini belum menentukan pilihan di Pilgub Jatim 2024.

"Kiai Marzuki bisa jadi alternatif penantang Bu Khofifah," jelas Baihaki. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved