Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Papua

Cerita di Balik Tewasnya Rusli Sopir Asal Jeneponto Sulsel Ditembak dan Dibakar KKB Papua

Terungkap cerita di balik tewasnya Rusli (40) ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah Selasa 11 Juni

Facebook
Kolase foto Rusli dan dibakar KKB di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Terungkap cerita di balik tewasnya Rusli (40) ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kopo Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024).

Pria kelahiran Dusun Pabaeng-baeng, Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel)  itu dieksekusi usai berpapasan dengan rekan sesama sopirnya bernama Emang.

"Emang dan Rusli sempat berlawanan arah (papasan) lalu tidak lama kemudian Rusli (korban) menelpon Emang," kata Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Hendrik (37) di kediaman orang tua almarhum, di Pabaeng-baeng, Rabu (12/6/2024).

Ia membeberkan, Rusli saat itu membahasakan dirinya sedang terancam.

Bahkan menurut penyampaian Rusli kepada Emang, kata Hendrik, suara ketakutan menghantui korban sesaat sebelum dieksekusi KKB.

"Ancamannya bahwa saya akan dibunuh, itu yang dia bahasakan ke temannya atas nama Emang," jelas Hendrik.

Sebelum berpapasan dengan Emang, salah seorang rekan sopir lainnya bernama Ino bertemu dengan Rusli di salah satu mesin ATM.

Di sana, Ino sempat meminta bantuan kepada Rusli untuk mengecek saldo ATM.

Ino juga melihat dua orang penumpang menaiki mobil korban sebelum berpisah.

"Dua penumpang perempuan menurut teman sopirnya yang lain atas nama Ino, dia bilang saya terakhir ketemu Rusli di BRI," terang Hendrik.

Baca juga: Rusli Warga Jeneponto Diduga Tewas Ditembak dan Mobil Dibakar KKB di Papua, Penjelasan Kades

Namun Hendrik tak ingin menyimpulkan apakah dua penumpang tersebut adalah bagian dari KKB.

"Saya kurang tahu apakah perempuan itu bagian daripada KKB atau apa saya tidak tahu, yang jelasnya teleponnya mengatakan saya diancam," tutur Hendrik.

Tak berselang lama setelah pertemuan Ino dan Rusli, insiden tragis itupun terjadi hingga mobil yang dikemudikan korban dibakar.

Rusli bahkan dilaporkan meninggal usai ditembak dan dibakar bersama mobilnya.

Diberitakan sebelumnya, Peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Seorang sopir dilaporkan tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Informasi ini beredar luas di media sosial Facebook, Selasa (11/6/2024).

Salah satu pemilik akun Facebook, Muhammad Ali Akbar memposting foto sang sopir terbaring di jok mobil.

Sopir diketahui warga Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel itu terbaring ke kiri usai terkena tembakan pada bahu bagian belakang.

"Orang Jeneponto, Barobbo (Kecamatan Bontoramba) di tembak di Nabire madi atas nama Rusli," tulis Muhammad Ali Akbar dalam unggahannya.

Usai tewas tertembak, korban kemudian dibakar oleh KKB.

Bahkan mobil minibus berwarna putih dikemudikan Rusli turut hangus.

"Meninggalki kodong karena hangus dibakar dan ada videonya sudah beredar," ujar akun Daeng Stuju di kolom komentar.

Kepala Desa Bulusibatang Faisal Wahidin saat dikonfirmasi menyebut, istri korban adalah mantan warganya.

Sementara korban atau Rusli merupakan warga Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto.

"Kalau istrinya aslinya memang wargaku di Dusun Allu Loe, suaminya (Rusli) asli Desa Kareloe,"' ujar Faisal melalui telepon.

Disebutkan, korban bersama istrinya telah lama berdomisili di Kabupaten Gowa, Sulsel.

Sementara Rusli hanya berangkat seorang diri ke Papua untuk mencari nafkah.

"Cuma dia tinggal di Pallangga di Gowa, suaminya berangkat, istri dan anaknya tinggal di Gowa," ucapnya.

Berita KKB Papua lainnya: 

Cerita Istri Irwan Korban Penembakan KKB Papua, Punya Satu Anak Berusia 4 Tahun

Sejumlah pelayat mendatangi rumah Irwan korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Rumah Irwan berada di Desa Talaka, Kecamatan Marang, Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Irwan meninggal dunia setelah ditembak KKB di Jalan Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (22/3/2023).

Sehari-harinya, Irwan, bekerja sebagai tukang ojek di Papua.

Pantauan Tribun Timur, terdengar suara isak tangis dari dalam rumah Irwan.

Istri Irwan bernama Sri Indah Wahyuni (24) dan satu anak Afnan (4).

Sri Indah Wahyuni mengaku tak menyangka suaminya meninggal dunia akibat KKB.

Nampak wajah Sri (24) pucat dengan tatapan yang kosong. 

Terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya sehari sebelum ditembak KKB.

"Terakhir komunikasi masih baik-baikji semua," katanya saat ditemui di rumah duka.

Tenda biru sudah dipasang tepat di depan rumah duka.

Jenazah Irwan masih belum sampai ke tanah kelahirannya.

Anak kedua dari Hamka Dg. Palureng (53) itu akan tiba besok.

Selama 10 tahun, suami Sri selalu memberi kabar.

Dan sang buah hati Afnan menjadi obat rindu bagi sang ayah.

Penjelasan Polda Papua

Kabid Humas Polda Papua Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyampaikan, peristiwa nahas ini bermula ketika korban mengantar pelaku.

"Kejadian ini berawal dari seorang saksi melihat korban mengantarkan pelaku ke pertigaan jalan Kimak (batas jalan aspal)," terangnya.

Kemudian tersangka turun dan korban menunggu pelaku untuk membayar ongkosnya.

Namun korban justru ditembak.

"Dia menembak korban sebanyak satu kali,” ujar Kabid Humas. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved