Polwan Bakar Suami
Apa Itu Baby Blues ? Ramai di Medsos Usai Briptu FN Polwan Bakar Suami Hingga Tewas di Mojokerto
Briptu FN (28) Polwan Polres Mojokerto ditetapkan sebagai tersangka atas tindakannya membakar hingga berujung tewasnya suaminya Briptu RDW.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus Polwan bakar suaminya hingga tewas di Mojokerto masih terus menjadi perbincangan hangat utamanya di media sosial.
Diketahui sebelumnya Polwan berinisial Briptu FN (28) personel Polres Mojokerto, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka atas tindakannya membakar hingga berujung tewasnya suaminya Briptu RDW pada, Minggu (9/6/2024).
Pasangan Polisi suami istri ini sebelumnya terlibat pertengkaran hebat di kediamannya yang terletak di kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto, Sabtu (8/6/2024).
Kronologi hingga motif Birptu FN membakar Briptu RDW hingga meregang nyawa pun sudah terungkap di publik.
Namun, belakangan muncul alasan lain di balik tindakan Briptu FN.
Di media sosial banyak yang mengaitkan jika Briptu FN terkena syndrome Baby Blues.
Inil lantaran Briptu FN diketahui baru saja melahirkan dan di usia 28 tahun sudah memiliki 3 orang anak.
Baca juga: Sosok Briptu FN Polwan yang Tega Bakar Suaminya Hingga Tewas, 3 Anaknya Sempat Diancam Juga
Adapun informasi jika Briptu FN kena Baby Blues dikuak oleh seorang netizen yang berkomentar di akun Instagram @inijawatimur.
“Ijin klarifikasi kabar yang beredar... Ibu ini terkena syndrome Babyblues karna baru melahirkan anak ketiganya,” tulis akun @octaviiabrilina.
Lantas apa itu Baby Blues ? berikut penjelasannya
Dilansir dari laman Siloam Hospital, Baby blues syndrome adalah kondisi ketika seorang ibu mengalami depresi ringan pasca melahirkan.
Meski terkadang terlihat sepele, kondisi ini bisa berdampak buruk baik bagi ibu maupun bayi apabila tidak segera ditangani.
Masalah kesehatan mental yang satu ini sering kali menyebabkan ibu merasa lebih emosional dan sensitif setelah melahirkan, seperti mudah sedih, marah, dan menangis.
Lantas, apa yang menyebabkan ibu mengalami baby blues? Ketahui selengkapnya di sini.
Apa itu Baby Blues Syndrome?
Proses melahirkan merupakan momen yang tidak mudah untuk setiap ibu, sehingga tak jarang ibu mengalami perubahan suasana hati secara drastis hingga mengalami baby blues syndrome.
Baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan. Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan.
Umumnya, gejala baby blues syndrome dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari. Meski begitu, kondisi ini tidak dapat diabaikan begitu saja.
Apabila kondisi tersebut tak kunjung membaik setelah 2 minggu, maka ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter terkait.
Hal ini dikarenakan baby blues dapat berlanjut menjadi postpartum depression (depresi pasca melahirkan) yang dapat membahayakan ibu dan bayi.
Penyebab Baby Blues Syndrome
Hingga kini, penyebab baby blues syndrome belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya baby blues syndrome, yaitu:
1. Sulit Beradaptasi
Pemicu pertama baby blues syndrome adalah kesulitan beradaptasi dari kehidupan sebelum dan sesudah menjadi ibu. Setelah menjadi seorang ibu, tentu saja terdapat tanggung jawab besar yang harus diemban.
Tak jarang ibu merasa kelelahan untuk mengurus kebutuhan buah hati sendirian, terlebih lagi jika ini adalah pengalaman baru. Itulah mengapa peran keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah ibu mengalami baby blues syndrome.
2. Perubahan Hormon
Ibu akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis setelah melahirkan. Selama fase ini, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh menurun drastis, sehingga memicu perubahan suasana hati serta perasaan lelah dan tertekan.
3. Kurang Istirahat
Siklus tidur bayi baru lahir yang tidak teratur sering kali menyebabkan ibu terbangun di malam hari. Di mana hal ini secara langsung akan mengurangi waktu tidur ibu. Kurangnya waktu tidur disertai kesibukan dalam mengurus buah hati dapat membuat ibu kelelahan sehingga memicu terjadinya gejala baby blues.
4. Memiliki Riwayat Gangguan Mental
Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental lebih berisiko mengalami baby blues syndrome. Terutama jika ibu memiliki riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan cemas, atau bipolar.
Gejala Baby Blues Syndrome
Sejumlah gejala yang biasanya muncul saat seorang wanita mengalami baby blues syndrome adalah sebagai berikut.
1. Mudah Marah dan Tersinggung
Gejala utama sekaligus yang paling mudah terlihat dari baby blues syndrome adalah mudah marah dan tersinggung. Pengidap baby blues sering kali merasa tersinggung dengan perkataan orang lain, meski sebenarnya orang tersebut bermaksud baik. Sindrom ini juga dapat membuat ibu merasa kesal dan marah terhadap bayinya ketika rewel.
2. Mood Swings dan Tidak Sabaran
Sebagian besar pengidap baby blues syndrome akan mengalami perubahan suasana hati. Gejala ini biasanya muncul di minggu pertama setelah persalinan, namun bisa juga terjadi di beberapa minggu kemudian.
Di samping itu, ciri khas dari baby blues syndrome adalah ibu menjadi tidak sabaran. Mereka akan merasa apa yang dilakukan oleh orang lain menjadi lambat dan tidak sesuai dengan keinginan.
3. Menangis Tanpa Alasan yang Jelas
Gejala yang paling sering dialami oleh pengidap baby blues syndrome adalah sering menangis tanpa alasan yang jelas. Biasanya ibu akan menangis secara tiba-tiba dan merasa cemas secara berlebihan terhadap sesuatu.
4. Mudah Merasa Lelah
Gejala selanjutnya dari baby blues adalah mudah merasa lelah dan tidak bertenaga. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh tenaga yang banyak terkuras saat proses melahirkan, ditambah dengan jam tidur yang tidak menentu.
5. Nafsu Makan Menurun
Ibu yang baru melahirkan biasanya memiliki nafsu makan yang tinggi, terlebih jika sembari memberikan ASI eksklusif. Sebaliknya, pengidap baby blues syndrome sering kali merasa tidak bersemangat dan tidak nafsu makan.
Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome
Baby blues syndrome umumnya akan menghilang dalam waktu kurang lebih dua minggu. Meski begitu, kondisi ini perlu dikendalikan agar tidak terjadi secara berkelanjutan. Beberapa upaya penanganan baby blues syndrome adalah sebagai berikut.
1. Istirahat yang Cukup
Kurang istirahat menjadi salah satu penyebab baby blues syndrome. Ibu dapat memanfaatkan waktu tidur si kecil untuk beristirahat. Jangan ragu meminta bantuan suami dan keluarga untuk bergantian mengurus si kecil sehingga Anda dapat beristirahat.
2. Bercerita dengan Orang Terdekat
Mencurahkan hati dengan orang terdekat merupakan salah satu cara meredakan baby blues yang cukup efektif. Ibu dapat membagi kegelisahan dengan keluarga atau teman untuk mengurangi perasaan cemas.
3. Rutin Berolahraga
Cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues syndrome adalah olahraga secara rutin. Olahraga dapat membantu ibu untuk mengalihkan kegelisahan sekaligus meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.
4. Konsultasi dengan Dokter
Terakhir, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menangani gejala baby blues yang sedang dirasakan, terutama jika gejala ini tak kunjung membaik dalam beberapa minggu.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter psikologi menggunakan layanan telekonsultasi.
Fakta-fakta kasus Polwan bakar suaminya hingga tewas:
1. Diduga Dipicu Persoalan Gaji
Mengenai motifnya Daniel enggan menjelaskan lebih lanjut.
Namun, berdasarkan keterangan salah seorang sumber menyebut aksi pembakaran tersebut dipicu masalah internal rumah tangga.
Sang istri Briptu FN mempersoalkan gajii Briptu RDW yang berkurang banyak tidak jelas tujuannya.
"Soal gaji, jadi istrinya tanya ke suaminya kok uangnya cepat banget habis," kata Daniel, dikutip dari TribunJatim.com.
Mulanya, Briptu FN melakukan pengecekan ATM milik suaminya pada Sabtu (8/6/2024) pukul 09.00 WIB.
"Dan didapati bahwa gaji ke-13 [di ATM Briptu RDW yang seharusnya] senilai Rp2.800.000, tersisa tinggal Rp800.000," kata Daniel melalui keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Briptu FN pun menghubungi suaminya mengklarifikasi untuk apa uang gaji ke-13 tersebut sehingga hanya tersisa Rp 800 ribu.
Pelaku lalu menyuruh Briptu RDW untuk pulang ke aspol.
2. Kondisi Terduga Pelaku dan Korban
Briptu RDW seusai kejadian langsung menjalani perawatan intensif di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Namun, korban akhirnya tak terselamatkan setelah mengalami luka bakar 90 persen.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri mengatakan, Briptu RDW meninggal dunia siang tadi sekitar pukul 12.55 WIB.
"Benar, meninggal pada pukul 12.55 dan akan dimakamkan di Jombang karena asalnya dari sana," kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri, Minggu (9/6/2024).
Sementara itu, pelaku saat ini telah diamankan di Polres Mojokerto Kota untuk diperiksa.
"Pelaku masih kami lakukan pemeriksaan bergabung dengan Krimum dan Bidpropam Polda Jatim," jelasnya.
3. Terduga Pelaku Sempat Ancam akan Bakar Anaknya
Sebelum korban pulang, pelaku membeli bensin di botol plastik.
"Sebelum korban pulang, terduga pelaku membeli bensin di botol plastik dan membawa ke rumah aspol," ucap Daniel.
Terduga pelaku lalu menaruh botol yang berisi bensin tersebut di atas lemari yang berada di teras rumah.
Bensin itu kemudian difoto oleh Briptu FN dan dikirim Briptu RDW melalui pesan WhatsApp agar cepat pulang.
"Dikirimkan dengan ancaman 'apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar,'" jelas Daniel.
Namun, Briptu FN kemudian meminta seorang saksi ART, berinisial M, agar mengajak anak-anaknya yang berjumlah tiga orang untuk bermain di luar rumah.
4. Korban Diborgol dan Dibakar
Daniel mengatakan, tak lama setelah itu sekitar pukul 10.30 WIB Briptu RDW tiba di rumah.
Korban kemudian langsung diajak masuk oleh Briptu FN ke dalam rumah dan pintu dikunci dari dalam.
Setelah itu korban disuruh oleh terduga pelaku untuk ganti baju kaus lengan pendek dan celana pendek.
Saat itu lah kemudian adu mulut keduanya tak terelakkan.
Terduga pelaku kemudian memborgol tangan kiri Briptu RDW dan dikaitkan di tangga lipat yang berada di garasi.
Briptu FN kemudian menyiramkan bensin yang sudah disiapkan ke sekujur tubuh suaminya.
"Setelah itu terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang di pegang menggunakan tangan kanan sambil berkata 'ini lo yang lihaten iki (lihatlah ini)', namun korban diam saja," ucapnya.
Api yang ada di tangan terduga pelaku, lantas menyambar ke tubuh korban yang sudah berlumur bensin.
5. Korban Sempat Minta Tolong
Korban dengan keadaan tubuh yang terbakar sempat teriak meminta pertolongan.
Korban, kata Daniel, juga sempat berusaha keluar dari garasi, tapi usaha itu tak berhasil karena tangan kirinya yang diborgol di tangga lipat.
"Korban berusaha keluar garasi, tapi tidak bisa karena terhalang mobil dan juga tangan kiri dalam keadaan terborgol di tangga lipat," katanya.
Setelah itu seorang saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan minta tolong korban, masuk ke garasi dan langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban.
"Setelah itu saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit," ucapnya.
Polisi saat ini sedang mendalami motif terduga pelaku, dengan mendatangi dan mengamankan TKP, mengamankan dan interogasi pelaku, serta memintai keterangan saksi-saksi.
"Kami saat ini sedang fokus mencari akar masalah dari dugaan konflik ini, dan mudah-mudahan konflik antar suami istri ini segera bisa kami atasi," pungkasnya.(*)
Masih Ingat Kasus Polwan Bakar Suami, Briptu Dila Menangis Minta Pengampunan |
![]() |
---|
Ingat Briptu FN Polwan Bakar Suami Gegara Judi Online? Nasibnya Setelah 3 Bulan Berlalu |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Briptu Dhila Polwan Pembakar Suami, Penyidik Temukan Luka Bakar di Tangan dan Tubuh |
![]() |
---|
Deretan Korban Judi Online dari Kalangan TNI-Polri dan ASN, Akhiri Hidup Gegara Terlilit Utang |
![]() |
---|
Buntut Kasus Polwan Bakar Suami, Penjudi Online Bakal Ditangkap Setelah Jokowi Teken Satgas Judi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.