Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jabar 2024

Survei Terbaru Pilgub Jabar 2024: Cuma 1 Orang Bisa Kejar Ridwan Kamil, Bima Arya Tertinggal Jauh

Nama mantan Gubernur Jawa Barat itu menjadi top of mind saat ditanya soal sosok yang akan dipilih menjadi Gubernur jika pilkada dilakukan hari ini.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Ridwan Kamil diprediksi belum terkalahkan di Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024. Bima Arya tertinggal jauh. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ridwan Kamil diprediksi belum terkalahkan di Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.

Hasil survei terbaru di Pilkada Jabar 2024, Ridwan Kamil jadi top of mind dan diprediksi bakal menang mudah.

Petahana Ridwan Kamil masih unggul versi hasil survei Pilkada Jabar 2024.

Ridwan Kamil diprediksi bakal menang besar jika kembali bertarung di Pilkada Jabar 2024.

Terbaru hasil survei SMRC, Ridwan Kamil kembali ungguli para pesaingnya.

Hal ini diketahui dari hasil jejak pendapat yang dilakukan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kepada 810 orang warga Jabar pada 27 Mei sampai 2 Juni 2024.

"Ridwan Kamil berpeluang besar menang tanpa harus banyak kampanye dan banyak biaya," kata Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani dalam rilis surveinya, Jumat (7/6/2024).

Nama mantan Gubernur Jawa Barat itu menjadi top of mind saat ditanya soal sosok yang akan dipilih menjadi Gubernur jika pilkada dilakukan hari ini.

Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas 25,2 persen.

 Di bawah Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, ada nama eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Politikus Partai Gerindra itu memperoleh elektabilitas 16,3 persen.

"Setelah dua nama itu, kita tidak melihat ada nama yang cukup menonjol," kata Deni.

Di bawah Dedi Mulyadi, ada nama eks Wali Kota Bogor Bima Arya dengan elektabilitas 1,3 persen dan nama bekas Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mizwar dengan elektabilitas 0,9 persen.

Sementara itu, SMRC juga menyodorkan sejumlah tokoh untuk dipilih oleh warga Jawa Barat jika pilkada dilakukan hari ini.

Dalam pertanyaan semi terbuka dengan 27 nama tokoh, Ridwan Kamil tetap teratas dengan elektabilitas 52,2 persen.

Di bawah Kurator Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu, tetap ada nama Dedi Mulyadi dengan elektabilitas 28,9 persen.

Selanjutnya, ada nama eks Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar dengan tingkat keterpilihan 3,8 persen dan nama Anggota DPR RI Dede Yusuf Macan Efendi dengan elektabilitas 1,9 persen.

Nama-nama lain, berada di angka 1,9 persen dalam pertanyaan semi terbuka.

"Ridwan Kamil akan menjadi figur politik paling kuat di provinsi dengan pemilih terbesar tersebut di tingkat nasional," kata Deni.

"Ini modal besar untuk politik Ridwan Kamil dan partainya ke depan," ucapnya.

Adapun survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional.

Toleransi kesalahan atau margin of error survei diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka ole pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih atau spot check. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Hasil Survei Terbaru Pilkada Bandung 2024, Terjawab Siapa Cawalkot Terkuat, Elektabilitas Istri RK
Pilkada Bandung 2024 semakin dinamis.

Hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas nama-nama tokoh yang masuk bursa Walikota Bandung terus berubah.

Terbaru, Lembaga survei Political Insight (Polsight) merilis sejumlah nama dengan elektabilitas tertinggi untuk Pilkada Bandung 2024.

Nama-nama seperti istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya hingga Muhammad Farhan masih menjadi yang teratas.

Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi mengatakan, dari hasil survei melalui pertanyaan terbuka, kata dia, didapat beberapa nama yang sudah santer terdengar.

Seperti Atalia Praratya, Muhammad Farhan, Siti Muntamah, Erwin, Asep Mulyadi, Edwin Sanjaya, Andri Gunawan dan Sonny Salimi.

Dari nama-nama tersebut, kata dia, yang menarik adalah munculnya nama Sonny Salimi yang tergolong baru.

"Munculnya nama Sonny Salimi pada pertanyaan terbuka survei ini, di luar dugaan.

Sonny Salimi tergolong baru muncul sebagai salah satu yang mencalonkan diri melalui Partai Gerindra, berbeda dengan bakal calon lain yang sudah bersosialisasi jauh-jauh hari," ujar Yusa, Senin (3/6/2024).

Berdasarkan hasil survei, kata dia, elektabilitas Atalia Praratya mendapat persentase paling tinggi yakni sebesar 45 persen.

Diikuti M Farhan, 9,75 persen, Erwin 6,75 persen, Siti Muntamah 6,50 persen , Andri Gunawan 4.50 persen , Asep Mulyadi 4.25 persen , Sonny Salimi 3.50 % , Denny Chandra, 3.50 % .

"Jadi survei ini ada dua format, pertanyaan terbuka dan tertutup.

Pada pertanyaan terbuka, top of mind itu nama beliau (Atalia) itu nomor satu," ucapnya.

Survei tersebut, kata dia, sudah dilakukan sejak 20- 24 Mei 2024 dengan menghimpun 400 responden yang tersebar secara proporsional di 30 Kecamatan, di Kota Bandung.

"Sampel diperoleh melalui metode Stratified-Systematic random sampling dengan jumlah sampel 400 responden.

Margin of error dalam survei ini sekitar 4,89?ngan tingkat kepercayaan 95 % ," katanya.

Pada survei ini, kata dia, Polsight membahas dua isu utama, yaitu permasalahan di Kota Bandung dan Pilkada Kota Bandung.

Terkait masalah Kota Bandung, kata dia, 24,50 % responden menginginkan Walikota Bandung berikutnya dapat memperbanyak lapangan pekerjaan.

Sementara 22,25 % responden menginginkan Walikota Bandung ke depannya dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di Kota Bandung dan 14,25 % responden mengharapkan Kota Bandung bebas dari kemiskinan.

Sementara terkait Pilkada Bandung 2024, hasil survei menunjukkan sebagian besar responden menginginkan Wali Kota Bandung berasal dari latar belakang akademisi dan profesional sebanyak 25 persen.

Kemudian 26,50?ri kalangan tokoh agama dan 26,25?rasal dari politisi.

"Berkaitan dengan latar belakang partai politik, Partai Gerindra dan PKS masih menjadi partai yang paling diinginkan oleh masyarakat untuk memimpin Kota Bandung," katanya.

Menurutnya, kemungkinan perubahan pilihan masih tinggi, hal ini ditunjukkan dengan angka 71,25 % responden mungkin mengubah pilihan.

"Artinya perhelatan pemilihan Walikota Bandung masih sangat dinamis dan sangat terbuka bagi semua calon yang akan maju," katanya.

Survei IPO

Ya, Atalia Praratya masih berada di posisi teratas di sejumlah hasil survei, termasuk yang baru dikeluarkan Indonesia Political Opinion (IPO), Rabu (29/5/2024).

Meski begitu, Atalia Praratya sebelumnya menyatakan mundur dari kontestasi Pilkada Kota Bandung 2024.

Nama, Erwin (Ketua DPC PKB kota Bandung) dan Dandan Riza Wardana pun menguntit di belakangnya.

Hasil survei yang dilakukan dari 20-27 Mei 2024 ini menghadirkan 17 nama kandidat untuk Pilkada Kota Bandung 2024.

Atalia memperoleh tingkat elektabilitas 23,54 persen, Erwin (11,17 persen), Dandan Riza Wardana (9,83 persen), Arfi Rafnialdi (9,59 persen), Muhammad Farhan (8,50 persen), Siti Muntamah (4,98 persen), Andri Gunawan (3,52 persen), Sodik Mudjahid (3,28 persen), Nurul Arifin (2,67 persen), Edwin Sendjaya (2,31 persen), Haru Suandharu (2,31 persen), Deddy Wahjudi (1,58 persen), kemudian elektabilitas lima nama lainnya di bawah satu persen. Sebanyak 14,56 persen responden belum menentukan pilihan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah menyebut Atalia Praratya memiliki modal sosial yang cukup mumpuni untuk berkontestasi di Pilkada Kota Bandung 2024.

Hal ini karena ditopang oleh kiprahnya selama 10 tahun sebagai istri Ridwan Kamil saat menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.

Sedangkan untuk tingkat popularitas, hasil survei tersebut mencatat seperti berikut ini:

1. Atalia Praratya: 59,4 persen

2. Nurul Arifin: 39,5 persen

3. Erwin: 19,1 persen

4. M Farhan: 18,8 persen

5. Dandan Riza Wardana: 18,1 persen

6. Arfi Rafnialdi: 17,5 persen

7. Edwin Khadafi: 16,1 persen

8. Andri Gunawan: 15,4 persen

9. Edwin Senjaya: 14,5 persen

10. Sodik Mujahid: 13,4 persen

11. Deddy Wahjudi: 6,6 persen

12. Haru Suandharu: 4,6 persen

13. Siti Muntamah: 3,5 persen

14. Ayi Vivananda: 3,1 persen

15. Buki Wibawa: 1,8 persen

16. Acep Lulu Iddin: 1,1 persen

17. Rio Wilantara: 0,4 persen

18. Rendiana Awangga: 0,3 persen

Disinggung terkait kemungkinan di pilwalkot baik Bandung dan Cimahi, antara PDIP dan PKS berkoalisi, Ketua DPD PKS Jabar, Haru Suandharu pun menegaskan segala kemungkinan masih cair dan mungkin terjadi.

"(Peta koalisi) masih cair. Terus (soal) komunikasi, saya kira sepakat dengan kang Ono, bahwa belum ada koalisi permanen di kota Bandung dan Cimahi, walau penjajakan sudah ada."

"Dan, PKS enggak ada yang enggak bisa koalisi, termasui dengan PDIP memungkinkan bisa terjalin di Kota Bandung atau kota Cimahi termasuk di wilayah lain di Jabar," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved