PLN UIP Sulawesi dan 37 Kolaborator Gelar Aksi Bersih dan Olah Sampah di Pantai Layar Putih
PLN UIP Sulawesi bersama puluhan kolaborator mengadakan aksi bersih dan olah sampah di Pantai Layar Putih untuk memperingati hari lingkungan hidup.
TRIBUN-TIMUR.COM – PLN UIP Sulawesi bersama Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia dan 37 kolaborator lainnya mengadakan aksi bersih dan olah sampah di Pantai Layar Putih, Makassar pada Rabu, (5/6/2024).
Kegiatan ini diadakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan merupakan bagian dari program Green Employee Involvement PT PLN Persero yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pegawai PLN agar terlibat aktif dalam program peduli lingkungan.
Dalam waktu 1 jam, 287 peserta berhasil mengumpulkan 438,87 kg sampah, mayoritas plastik, dari pantai sepanjang 200 meter.
Peserta kegiatan berasal dari pegawai PLN UIP Sulawesi, perwakilan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, komunitas, organisasi mahasiswa, dan masyarakat umum.
PLH GM PLN UIP Sulawesi, Budi Ari Wibowo, dalam sambutannya mengatakan bahwa aksi bersih dan pengolahan sampah ini adalah langkah nyata untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan, khususnya di wilayah pesisir dan laut.
"Aksi bersih pantai dari sampah plastik ini adalah upaya yang harus terus dilakukan, bukan hanya pada saat memperingati Hari Lingkungan Hidup," kata Budi Ari Wibowo.

Budi Ari menambahkan, penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik sangat berbahaya bagi kelestarian laut. Mikroplastik bahkan telah ditemukan dalam tubuh ikan yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Kota Makassar.
Diakui, aksi ini adalah langkah jangka pendek, namun tujuan jangka panjangnya adalah mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya sampah plastik yang sulit terurai.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, menyambut baik kegiatan ini.
Menurutnya, ini sejalan dengan program ekonomi biru pemerintah pusat maupun daerah, yang fokus pada masalah sampah.
Sampah plastik, menurut Muhammad Ilyas, sangat berbahaya jika masuk ke laut karena dapat merusak kesehatan manusia dan biota laut. Akibatnya, nelayan harus pergi lebih jauh ke tengah laut untuk mencari ikan.
"Biota laut yang habitatnya rusak karena sampah plastik semakin sulit berkembang, sehingga tangkapan nelayan juga semakin berkurang," katanya.
Direktur Eksekutif YKL Indonesia, Nirwan Dessibali, menyampaikan bahwa aksi bersih pantai ini rutin dilakukan sebagai langkah nyata dan kampanye bagi masyarakat luas.
“Kali ini, kami tidak hanya membersihkan sampah di pantai, tetapi juga memilah, menimbang, dan mengolah sampah yang terkumpul menjadi barang bernilai,” ujar Nirwan.
Dari total 438,87 kg sampah yang terkumpul, sebanyak 73,05 persen atau 320,59 kg sampah diolah kembali.
Tarif Listrik PLN 1-14 September 2025, Subsidi dan Nonsubsidi |
![]() |
---|
Dukung Digitalisasi Pendidikan, PLN UIP Sulawesi Salurkan Bantuan Fasilitas TIK untuk SMPN 5 Bolaang |
![]() |
---|
Tingkatkan Layanan EV, PLN Luncurkan Home Charging Services Versi Terbaru, Lebih Cepat & Praktis |
![]() |
---|
PLN Dukung Perekonomian Morowali Utara Lewat Program Desa Berdaya Beteleme |
![]() |
---|
Gandeng Komunitas Samaturu EduCircle, YBM PLN UIP3B Sulawesi Perkuat Literasi & Pendidikan di Sinjai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.