Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

Viral Haji Bawakaraeng di Gowa Sulsel, Tradisi Warga Berhaji Bukan di Tanah Suci Mekkah

Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, selalu menjadi tujuan penganut ritual mistik menjelang perayaan Idul Adha. 

|
TRIBUN-TIMUR.COM
screenshot Beredar di sosial media dan diunggah akun instagram makassar_iinfo, sebuah video tradisi naik haji di Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (5/6/2024).   

TRIBUN-GOWA.COM - Beredar di sosial media sebuah video tradisi naik haji di Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Video dibagikan oleh akun sosmed instagram makassar_iinfo ini menampakkan sejumlah orang mendaki Gunung Bawakaraeng.
Video ini diungga, Rabu (5/6/2024).

Dalam caption, tradisi 'Naik Haji' di Gunung Bawakaraeng

Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, selalu menjadi tujuan penganut ritual mistik menjelang perayaan Idul Adha. 

Ritual ini dikenal sebagai Haji Bawakaraeng, sebuah praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi di masyarakat lokal. 

Meskipun ritual ini tidak memiliki akar dalam ajaran Islam, setiap tahunnya, ribuan orang berkumpul untuk melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Bawakaraeng yang menjulang tinggi hingga 2883 meter di atas permukaan laut. 

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan, dan bukanlah sesuatu yang baru. 

Para penganut ritual datang dari berbagai daerah kabupaten di Sulawesi Selatan, membawa sesajian seperti beras ketan, telur, ayam, dan kambing untuk ritual keselamatan.

Berdasarkan penelusuran TribunGowa.com, video tersebut diduga video tahun lalu atau 2023. 

Pasalnya, video itu diduga mirip dengan video 2023, dimana kakek Bahri (60) warga Dusun Jekka, Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, hilang di Gunung Bawakaraeng.

Warga tersebut mendaki ke Gunung Bawakaraeng pada 30 Agustus 2023 lalu. 

Saat berangkat ke Gunung Bawakarang, Kakek Bahri tak sendiri. Ia berangkat dengan 16 orang warga Sinjai. 

Dalam rombongan itu terdapat 7 perempuan dan 9 laki-laki.

Belakangan diketahui jika Kakek Bahri hilang terpisah dari rombongan lainnya saat tiba di Pos 10. 

Bahri bersama 15 rekannya pergi ke Gunung Bawakaraeng membawa kambing. Salah seorang yang berangkat mendaki diketahui seorang dukun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved