Danny Pomanto Bareng 93 Wali Kota Dunia Diskusi Keberlanjutan Perkotaan di WCS Singapura
Upaya Pemkot Makassar menuju low carbon city atau kota rendah karbon disampaikan Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam WCS Singapura.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Upaya Pemkot Makassar menuju low carbon city atau kota rendah karbon disampaikan Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam Mayor Forum World Cities Summit (WCS) 2024 di Singapura.
Diketahui Danny Pomanto bersama 93 kota dunia diundang secara khusus di WCS melanjutkan diskusi mengenai isu dan tantangan perkotaan.
Forum tersebut mengangkat tema besar Liveable and Sustainable Cities : "Rejuvenate, Reinvent and Reimagine"
Para wali kota ini berbagi pengalaman dan praktek atas upaya-upaya memperbaiki kehidupan masyarakat kota secara terpadu dan inklusif.
Danny memaparkan, Makassar telah menjalankan program resilient dan low carbon city untuk menangani dampak perubahan iklim.
Baca juga: Danny Pomanto Gaungkan Lorong Wisata di Mayor Forum World Cities Summit Singapura
Cita-cita kota rendah karbon ini, ujar Danny, harus berawal dari lorong-lorong juga.
"Persoalan emisi karbon ini intinya ialah perilaku manusia. Semua ini terjadi (emisi karbon) karena perilaku manusia," ucapnya, Senin (3/6/2024).
Karenanya, di Makassar, di lorong-lorong dibuat menjadi lorong wisata.
Didalamnya ada Public Engagement dan Protokol Sentuh Hati.
Dengan berkembangnya sirkulasi ekonomi, membuat masyarakat berdaya dan mandiri serta menjadikan lingkungan hijau sehingga membantu menurunkan emisi karbon di udara.
Terkait program lorong wisata, Danny mengatakan program ini merupakan inovasi kota yang berhasil mengubah lingkungan lorong menjadi lebih berdaya.
"Lorong yang tadinya kumuh menjadi ruang-ruang tamu kota yang indah, hijau dan produktif," kata Danny pada sela-sela acara.
Baca juga: Danny Pomanto Belajar Budaya Lokal Masyarakat Central District Singapura
Longwis memiliki cakupan yang lebih luas dan bukan sekadar destinasi wisata baru.
Program ini pula sebagai salah satu upaya Pemkot Makassar memulihkan ekonomi berbasis masyarakat.
"Longwis merupakan sebuah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat diberdayakan dengan adanya kemandirian berwirausaha di lorong-lorong," jelas Danny Pomanto.
Danny menambahkan pengalaman-pengalaman kota-kota di dunia ini penting sebagai bahan belajar kota-kota lain yang menghadapi isu serupa.
"Olehnya WCS menjadi ajang internasional yang sangat penting bagi kota," harapnya.(*)
Harga OTR Makassar Rp397 Juta, Ini Spesifikasi Honda Rebel 1100 |
![]() |
---|
Bangun Budaya Taat Hukum dari Lorong Kota, Pemkot Makassar Libatkan Pjs RT/RW Edukasi Warga |
![]() |
---|
Outing Class Geografi, Siswa SMA Negeri 2 Makassar Tanam 147 Bibit Bakau di Untia dan Pelajari BMKG |
![]() |
---|
Sabir Dolo, Buruh Harian yang Ubah Lorong Jadi Contoh Pengelolaan Sampah di Makassar |
![]() |
---|
HUT Golkar Sulsel Dirayakan dengan Aksi Sosial, Rp250 Juta Disalurkan untuk Santunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.