Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bapanas Perpanjang Relaksasi HET Beras, Bagaimana Daya Beli Masyarakat?

Perpanjangan relaksasi HET cara pemerintah untuk mengatasi tantangan pasokan dan harga pangan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Ilustrasi - Pemerintah perpanjang relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Relaksasi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium dan medium diperpanjang Badan Pangan Nasional (Bapanas) terhitung Minggu (2/6/2024).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut perpanjangan relaksasi HET cara pemerintah untuk mengatasi tantangan pasokan dan harga pangan.

Sekaligus merespon perubahan iklim yang memengaruhi produksi pangan nasional.

Untuk wilayah sulawesi relaksasi HET beras premium sebesar Rp14.900 per kg dari sebelumnya sebesar Rp13.900 per kg.

Sementara untuk beras medium, wilayah Sulawesi relaksasi HET sebesar Rp12.500 per kg dari HET sebelumnya Rp10.900 per kg.

Baca juga: Relaksasi HET Beras, Pemprov Sulsel Harap Daya Beli Petani Naik

Perpanjangan Relaksasi HET Beras Premium dan Beras Medium berlaku sampai terbitnya  Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) baru mengganti Perbadan Nomor 7 Tahun 2023.

Lantas Bagaimana Daya Beli Masyarakat ditengah Kenaikan Harga?

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Muh Arsjad mengaku pemerintah telah memikirkan hal tersebut.

Kenaikan Harga beras disebutnya akan disesuaikan dengan pendapatan masyarakat.

Pasalnya kenaikan kebutuhan dasar dinilai bisa menyuntik kenaikan pendapatan masyarakat

"Kita lihat variabel peningkatan terkait daya beli, saya rasa pemerintah sudah perhitungkan. Ini nanti prosesnya akan diikutkan dengan yang lain, seperti kenaikan pendapatan," kata Muh Arsjad.

Dirinya mengaku pemerintah telah memperhitungkan berbagai faktor sebelum menetapkan.

Sehingga baginya masyarakat perlu memahami kondisi ketahanan pangan saat ini.

"Tentu pemerintah sudah perhitungkan semuanya karena kenaikan itu tentu akan berdampak, terpenting harus dipahami kenaikan ini didasari kondisi yang juga mau tidak mau realistis melihat kondisi," jelasnya.

Muh Arsjad mengaku hal ini tak lepas dari dampak El Nino 2023 lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved