Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

W Super Club Makassar

Mukhtar Tompo Prihatin Reklamasi CPI saat W Super Club Berpolemik

Mukhtar Tompo, mantan anggota DPRD Propinsi Sulsel periode 2009-2014 dan anggota DPR RI periode 2015-2019 prihatin atas reklamasi CPI.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok Tribunnews.com
Mukhtar Tompo, mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel periode 2009-2014 dan anggota DPR RI periode 2015-2019, kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap hasil reklamasi Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) di Makassar. 


Terkait urusannya dengan Perda Makassar yang mengatur jarak THM dan tempat ibadah, Pemprov Sulsel menyebut tidak ada masalah.


Sebab, jarak THM dengan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna sudah melewati ketentuan.


“Tidak ada masalah. Bukan berdekatan, tapi ada jarak 200 meter. Itu di aturannya kota. Ada Perda RTRW-nya kota. Dia sesuai. Termasuk PBG-nya, kan kota yang terbitkan izin,” katanya.


Ormas Menolak


Ketua Muhammadiyah Makassar KH Muh Said Abd Shamad menyampaikan alasan Muhammadiyah menolak keberadaan dari club malam. Menurut Kyai Said, Muhammadiyah berkomitmen dalam menegakkan amar makruf nahi mungkar.


“Tentunya kita ketahui bersama bahwa Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar,” kata KH Muh Said Abd Shamad dikonfirmasi, Kamis (30/5/2024) siang.


Gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar adalah mengajak kepada perbuatan yang baik dan mencegah kepada perbuatan yang munkar.


“Tujuan Muhammadiyah itu adalah menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” sambungnya.


Sejauh ini, PD Muhammadiyah kata KH Muh Said, selalu sejalan dengan pemerintah kota khususnya dalam kegiatan keagamaan.


Namun, kehadiran W Super Club yang dibuka Hotman Paris dengan guyonan ‘berdansa hingga akhir zaman’ membuatnya Muhammadiyah harus bersikap.


“Dengan adanya ini pembukaan Club yang sangat besar dan Hotman Paris mengatakan dalam TikTok, bahwa kalau kita ingin berdansa sampai akhir zaman, kemudian mencari sampai seribu wanita cantik untuk dipekerjakan di sana,” ujar Said Shamad .


Terpisah, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan juga menyampaikan penolakannya.


Juru bicara FUIB Sulsel, Ikhwan Abdul Jalil mengatakan kehadiran W Super Club di Kota Makassar, dianggap dapat mengundang murka Allah.


Hal itu, kata Ikhwan, sesuai dengan firman Allah yang artinya, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup berlebihan di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya, {Al Isra: 16},”


“Kami tidak mau kota Makassar, Sulsel ini menjadi rusak dan mendapatkan musibah, bencana dari Allah SWT diakibatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab oleh seorang yang bernama Hotman Paris Hutapea,” kata Ikhwan ditemui di warkop Identitas, Jl Bukit Baruga Antang, Makassar, Kamis (30/5/2024) siang.


Menurutnya, kehadiran W Super Club yang disertai dengan ajakan ‘berdansa hingga akhir zaman’ bertentangan dengan adab dan adat istiadat di Kota Makassar.


“Ini bertentangan dengan adat dan adab religius yang ada di kota Makassar,” ujarnya didampingi Ketua FUIB Sulsel, Mukhtar Daeng Lau.(mba/faq/ami)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved