Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan Libatkan Penyuluh Pertanian dan Stakeholder untuk Regenerasi Petani 

Pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

BPPSDMP
Pelatihan peningkatan kapasitas staf BDSP Kabupaten Gowa untuk menjadi trainer bidang pertanian di wilayah masing-masing di Hotel Ibis Center Makassar, Senin-Rabu (27-29/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai upaya dalam usaha regenerasi petani dan penumbuhan wirausaha tani Indonesia.

Salah satu upayanya melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kolaborasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan selalu menyakinkan kepada generasi muda untuk mengubah paradigma pertanian sebagai sektor yang menjanjikan.

"Generasi muda juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Harus berani menjadi petani modern maupun mendirikan startup pertanian,” kata Mentan Amran.

Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

Dedi menekankan program pembangunan SDM pertanian unggul tersebut focus ke generasi milenial.

“Karena petani milenial inilah berperan penting di dalam pembangunan pertanian Indonesia bukan hanya saat ini tetapi 10 hingga 20 tahun kedepan," sebut Dedi.

Dalam upaya penyiapan SDM unggul tersebut Polbangtan Gowa melalui PPIU YESS Sulsel mengumpulkan puluhan penyuluh se-Kabupaten Gowa yang berada di bawah naungan BDSP atau Balai Pelatihan Pertanian Gowa.

Para penyuluh tersebut dilatih untuk menjadi trainer bidang pertanian di wilayah masing-masing.

Selanjutnya, mereka yang telah terlatih akan memberikan pelatihan dan pemberdayaan bagi para kaum muda untuk terjun di sektor pertanian.

Menurut Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Ibis Center Makassar dan berlangsung dari tanggal 27-29 Mei 2024 tersebut sebagai upaya mendukung program regenerasi petani Kementan.

Ia juga menekankan bahwa program regenerasi petani tersebut sangat penting, sebab akan menjadi ancaman bagi Indonesia, jika tidak ada regenerasi dan keberlanjutan di sektor pertanian.

“Olehnya penyuluh adalah ujung tombak untuk memberikan motivasi, suntikan psikis, dan membentuk mindset para pemuda milenial agar mereka menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencaharian”, ungkap Detia saat memberikan sambutan di Hotel Ibis Makassar.

Detia berharap semua stakeholder juga mengarahkan perhatian dan komitmen, guna terus meningkatkan jumlah pemuda yang menjadikan pertanian sebagai prioritas.

“Tani saat ini itu sudah modern dan menjanjikan, sehingga perlu memberikan re-mindset kepada para pemuda di desa, bangkitkan semangat, motivasi, dan sentuh psikisnya agar tidak putus generasi tani kita”, paparnya.

Terakhir, Detia memotivasi seluruh peserta setelah pelatihan tersebut untuk berkomitmen dan berkolaborasi bersama, menciptakan tani millenial di Kabupaten Gowa.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved