Mahasiswa Polbangtan Gowa Juara 2 Lomba Inovasi Produk Pertanian dan Peternakan Nasional
Mahasiswa Polbangtan Gowa ubah limbah ternah jadi makanan kaya kalsium dengan inovasi Calsium Naget.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah pusat menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan sektor pertanian, terutama dengan menitikberatkan pada peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM), yang kini menjadi salah satu agenda utama pembangunan.
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, secara konsisten menyampaikan pentingnya hal ini dalam berbagai forum.
“Pendidikan vokasi memegang peranan sentral dalam melahirkan generasi petani milenial yang kreatif, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global. Kita membutuhkan anak muda yang tidak hanya piawai dalam bertani, tetapi juga mampu berinovasi, memanfaatkan teknologi, serta memiliki jiwa kewirausahaan,” ungkap Mentan.
Beliau juga menegaskan bahwa keberhasilan tersebut hanya bisa dicapai dengan kurikulum yang responsif dan relevan terhadap perkembangan zaman, guna memastikan lulusan memiliki keahlian yang benar-benar dibutuhkan di dunia kerja nyata.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan jika pertanian kini sudah tersentuh teknologi.
"Dan teknologi ini dekat dengan anak-anak muda. Makanya mereka kita harapkan bisa menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan hasil pertanian," jelasnya.
Dalam rangkaian Dies Natalis Ketujuh, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa sukses menggelar Lomba Inovasi Produk Pertanian dan Peternakan tingkat nasional.
Kegiatan ini diikuti oleh 14 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi vokasi se-Indonesia yang mengusung semangat modernisasi pertanian dan peternakan menuju swasembada pangan berkelanjutan.
Salah satu sorotan utama dari ajang ini adalah keberhasilan tim mahasiswa peternakan Polbangtan Gowa yang terdiri dari Wanda Septidinar, Naurah Wina, dan Sapira. Mereka berhasil meraih Juara 2 berkat inovasi produk mereka yang dinamai Calket (Calsium Naget).
Produk ini mengombinasikan daging ayam dengan cangkang telur sebagai bahan utama, menghasilkan nugget bernilai gizi tinggi sekaligus ramah lingkungan.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa meraih juara 2. Ini pengalaman luar biasa yang menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus belajar dan mengembangkan produk ini agar ke depannya bisa benar-benar bermanfaat di masyarakat,” ujar Wanda penuh semangat.
Menurut Wanda, ide menciptakan Calket lahir dari keinginan untuk memanfaatkan limbah peternakan, khususnya cangkang telur ayam ras, sebagai bahan fortifikasi kalsium pada pangan fungsional.
Harapannya, Calket dapat menjadi solusi praktis dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan kalsium masyarakat, sekaligus mengurangi limbah yang tidak termanfaatkan.
Meski saat ini produk masih berada dalam tahap penelitian dan uji coba skala laboratorium, Wanda optimis bahwa Calket memiliki peluang besar untuk dikembangkan secara komersial ke depannya.
Lomba inovasi ini digelar dalam bentuk kompetisi tim, dimana seluruh peserta diwajibkan mengirimkan video presentasi produk kepada panitia.
Swasembada Pangan, Polbangtan Gowa dan Pemkab Bone Sepakat Kembangkan SDM Pertanian |
![]() |
---|
Marak Beras Oplosan, Pedagang Beras Tradisional Dukung Pemerintah Tindak Tegas Pelaku |
![]() |
---|
Kementan Gelar Bimtek Brigade Pangan Serentak 5 Kabupaten di Sulsel |
![]() |
---|
Kementan Siapkan Kunci Sukses Kemandirian Pangan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Dukung Ketahanan Pangan, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kembangkan Produk Inovatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.