Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan RI

El Nino Ancam Pertanian Sulsel di 2024, Mentan Amran Sulaiman: Minta Tolong Bupati Jangan Main-main

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi El Nino lebih panjang..

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
FAQIH/TRIBUN TIMUR
Mentan Amran Sulaiman saat berada di Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Senin (27/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sektor Pertanian mendapat tantangan serius di tahun 2024.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi El Nino lebih panjang.

Surat edaran sudah disampaikan BMKG ke Kementrian hingga pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota.

"Aku terima surat dari BMKG dikirim ke seluruh Menteri kekeringan overlap dengan El Nino," jelas Amran Sulaiman saat berada di Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Senin (27/5/2024).

Amran Sulaiman meminta pemimpin daerah di Sulsel membuat strategi serius menghadapi tantangan ini.

"Jangan main-main minta tolong bupati jangan main-main," katanya.

Amran Sulaiman menyebut, kedaulatan pangan tetap harus diraih.

Sebab apabila krisis pangan terjadi maka dampaknya dinilai sangat besar.

Baca juga: Penampakan 3 Mobil dan Motor Mewah Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Disita KPK

"Krisis ekonomi maka pertanian tumbuh, krisis kesehatan kita pakai masker, tapi kalau krisis pangan itu akan lompat menjadi krisis politik social. Itu tidak ada damai diantara kita," jelas Amran Sulaiman.

Edaran BMKG Soal El Nino dan Kekeringan

Pemantauan kondisi iklim oleh BMKG di Indonesia hingga akhir Dasarian-II Mei 2024 dapat disampaikan hal-hal berikut:

1.Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) menunjukkan mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami HTH sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang, analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk 3 dasarian terakhir juga menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian Selatan Khatulistiwa.

2. Sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19 persen dari Zona Musim sudah masuk Musim Kemarau, dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki Musim Kemarau dalam 3 dasarian ke depan.

3.Prediksi curah hujan wilayah Indonesia dan prediksi sifat hujan menyatakan bahwa kondisi kekeringan saat Musim Kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September.

4. Daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah dengan kategori kurang dari 50mm per bulan perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan.

5. Monitoring hotspot dengan satelit menunjukkan telah munculnya beberapa hotspot awal pada daerah-daerah rawan karhutla, untuk itu diperlukan perhatian khusus untuk potensi terjadinya hotspot dan karhutla perlu diwaspadai untuk daerah- daerah yang memiliki resiko menengah dan tinggi. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved