Kalla Translog Operasikan Gudang Konsolidasi Kawasan Industri Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kalla Transport & Logistics (Translog) mengumumkan perjanjian kerja sama strategis dengan PT Kawasan Industri Makassar (KIMA).

Kerja sama ini bertujuan mengembangkan dan mengoperasikan gudang konsolidasi Kawasan Industri Makassar.

Kerja sama ditandai penandatanganan Direktur Utama Kalla Translog Andi Muhammad Gunawan dan Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar Alif Abadi di Wiswa Kalla Makassar, Rabu (22/5/2024).

Perjanjian ini mencakup penyediaan fasilitas gudang yang akan mendukung kegiatan logistik dan distribusi di kawasan Indonesia Timur.

CEO Kalla Translog, Andi Muhammad Gunawan mengatakan kerja sama yang terjalin menjadi kesempatan besar bagi perusahaan untuk meningkatkanpelayanan dari jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. 

“Kami sangat antusias dengan kerjasama ini karena akanmemperkuat jaringan logistik kami dengan meningkatkanefisiensi distribusi barang di kawasan Timur Indonesia dan juga mengembangkan sistem sesuai dengan kebutuhanCustomer. Dengan fasilitas gudang konsolidasi ini, kami yakindapat memberikan layanan yang lebih cepat dan handalkepada pelanggan kami,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).

Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar, Alif Abadi menjelaskan bahwa KIMA senantiasa mendukung kolaborasi untuk meningkatkan industri di Makassar.

Khususnya dalam memaksimalkan distribusi di Kawasan Indonesia Timur.

“Kerja sama dengan Kalla Translog merupakan langkah strategi bagi KIMA untuk meningkatkan daya saing kawasan industri Makassar. Jadi bukan hanya jasa penyimpanan barang tapi juga dengan fulfillment services yang akan menarik lebih banyak client dan pelaku usaha untuk beroperasi di kawasan kami,” jelasnya.

Gudang Konsolidasi memiliki luas 480 Meter Persegi yang berlokasi di Jalan Kima 10 Kaveling T-3a, Gudang 7A dan bangunan BPSP seluas 327 Meter Persegi di Jalan Kima 6 Kaveling F1/A1, BPSP F1/A1.

Dalam pelaksanaan kerjasama ini, salah satu atau kedua bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lokasi kerja sama.

Kerja sama ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada Juni 2024 dan juga diharapkan dapat meningkatkan aruslogistik dan distribusi barang di wilayah timur Indonesia, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (*)