Minta Zudan Tak Gampang Rotasi ASN, Rahman Pina: Ini Kebiasaan Ketika Gubernur Berganti

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulawesi Selatan Rahman Pina menitipkan pesan kepada Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakhrulloh. 

Prof Zudan diminta untuk menghindari terjadinya polarisasi politik terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov Sulsel. 

Rahman Pina mengungkapkan selama lima tahun ini Sulsel sudah dipimpin oleh empat gubernur. 

Akibat setiap kali gubernur berganti, maka terjadi rotasi ASN. 

Hal itu disampaikan Rahman Pina di hadapan Prof Zudan Arif Fakhrulloh di Ruang Pimpinan DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Selasa (21/5/2024) sore. 

Baca juga: Fokus Tangani Stunting, Pj Gubernur Zudan: Calon Ibu Tak Boleh Terlalu Kurus

"Lima tahun ini kita sudah punya empat gubernur. Kebiasaan yang terjadi adalah ketika gubernur diganti, maka lembaga eksternal ini seperti seorang politisi dan partai politik. Begitu gubernur berganti, maka terjadi rotasi ASN," katanya. 

Dia memberikan contoh, dari era kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo ke Nurdin Abdullah, terjadi rotasi besaran-besaran. 

Kemudian, setelah Nurdin Abdullah resmi dihentikan lantaran kasus korupsi dan diganti oleh Andi Sudirman, maka terjadi juga rotasi pejabat ASN. 

"Dari Andi Sudirman ke Bahtiar Baharuddin diubah lagi karena dianggap bukan orang-orangnya. Maka terjadi polarisasi politik yang luar biasa di lingkup Pemprov," jelas Rahman Pina. 

Rahman berharap agar di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Zudan Arif Fakhrulloh, hal tersebut tidak terjadi lagi. 

"Dan kita berharap Pemprov Sulsel di tangan Prof Zudan Arif Fakhrulloh, itu tidak terjadi," katanya. 

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Zudan Siap Perkuat Program Prioritas Bahtiar

Ketua Komisi E DPRD Sulsel itu menekankan, Sulsel membutuhkan pemimpin yang tidak kemudian membuat polarisasi politik baru. 

Ia juga menekankan bahwa pj gubernur harus tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan publik, tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik. 

Sementara itu, Prof Zudan Arif menyampaikan rasa terima kasih atas masukan anggota dewan. 

Dia menyampaikan bahwa lembaga eksekutif dan legislatif sebenarnya adalah bagian dari satu sistem pemerintahan yang sama, seperti satu rumah.