Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

4 Paslon Pilgub Sulsel 'Simulasi': DP-Indah, Andi Sudi-Fatmawati, Andi Iwan-PanglimaTa, IAS-Adnan

Peta koalisi di Pilgub Sulsel 2024 masih sangat dinamis dan terus berkembang.

|
Kolase Tribun-Timur.com
Kolase Danny Pomanto, Ilham Arief Sirajuddin, Andi Iwan Darmawan Aras, dan Andi Sudirman Sulaiman 

Ketiga, paket Ilham Arief Sirajuddin - Adnan Purichta Ichsan dengan koalisi Golkar, PKB, dan Hanura.

Keempat, Andi Iwan Darmawan Aras-Andi Muhammad Bau Sawa (Panglima Ta) dengan memunculkan Partai Gerindra, PKS, dan PAN.

Analisis Politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Prof Firdaus Muhammad menjelaskan, simulasi 4 paket ini sangat ideal dan logis. 

Di mana pemetaan paket figur saling melengkapi.

"Geopolitik dan gender terakomodir. Lalu dimensi pengalaman pemerintahan dan legislatif serta militer jadi pertimbangan yang saling melengkapi," kata Prof Firdaus kepada Tribun-Timur, Selasa (21/5/2024).

Hanya saja, kata Prof Firdaus, soal distribusi kursi partai pengusung patut disoal.

"Misal Partai Nasdem baiknya membangun koalisi partai lain, meski jadi pemenang di Sulsel dengan 17 kursi, tetapi harus dapat dukungan partai penguasa seperti Partai Gerindra," katanya.

Namun problemnya adalah Partai Gerindra dengan 13 kursi juga berupaya mengusung kadernya.

Sebaliknya kader Partai Golkar seperti Indah Putri Indriani, diusung partai lain. 

"Jadi penting komunikasi politik lintas partai. hal itu juga berpotensi mengubah konstelasi kontestasi," tandasnya.

Terpisah, Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto menyebut, jika melihat trend koalisi dan polarisasi dukungan partai politik, sepertinya sulit terbentuk 4 paslon untuk Pilgub Sulsel

"Argumentasinya adalah arah dukungan partai akan sangat pragmatis dan mengikuti aransemen arah dukungan istana," katanya.

Bahkan, lanjut Andi Luhur, secara pragmatis pula, potensi paslon tunggal pun sangat mungkin terjadi di Pilgub Sulsel

Upaya political blocking untuk memborong dukungan partai-partai politik juga sementara berjalan alias tahap penjajakan koalisi.

Dia menilai, kondisi eksisting poros politik Sulsel hari ini di dominasi poros AAS Building dalam hal ini klan Amran Sulaiman dan poros Danny Pomanto.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved