Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kilas Tokyo

Semangat untuk Bertahan

Sementara point ‘Kaizen’, intinya tidak menekankan besaran yang dicapai, tetapi bagaimana terus memperbaiki proses.

Editor: Sudirman
DOK TRIBUN TIMUR
Kolumnis tetap Kilas Tokyo Tribun Timur, Muh Zulkifli Mochtar menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian 7 juta subscribers channel YouTube Tribun Timur. 

Oleh: Muh. Zulkifli Mochtar

Challenge, Kaizen, Genchi Genbutsu: pernah dengar tentang tiga aspek ini?

Point Challenge, semangat bahwa tantangan justru ujian kemampuan menganalisis dan mengatasi.

Point ‘Genchi Genbutsu’ sebagai pergi ke tempat peristiwa atau masalah untuk bisa melihat fakta sebenarnya agar bisa membuat keputusan tepat.

Sementara point ‘Kaizen’, intinya tidak menekankan besaran yang dicapai, tetapi bagaimana terus memperbaiki proses.

Konsep Kaizen berarti melakukan perubahan dan perbaikan secara terus menerus berkelanjutan menuju lebih baik, lebih cepat, lebih hemat, lebih aman dan ‘lebih’ positif dari yang lain.

“Toyota Innova dan Avanza berhasil sebagai MPV terlaris di Indonesia, salah satu karena didesain dalam semangat diatas, juga memahami kebutuhan masyarakat sesuai karakter budaya” menurut Johnny Darmawan dalam buku biografinya yang pernah saya baca.

Terbukti, Avanza dan Innova tetap populer hingga kini.

Menurut buku itu, selama 12 tahun kepemimpinan Johnny, Toyota Astra TAM mengagumkan - melipatgandakan penjualan mobil Toyota di Indonesia dari hanya 84.000 tahun 2003 menjadi 434.000 pada 2013, naik lebih dari lima kali lipat.

Tidak kurang dari 2,7 juta mobil Toyota berhasil terjual di Indonesia sepanjang kepemimpinan Johnny.

Semangat ini diyakini juga salah satu resep perusahaan Jepang tetap bisa bertahan lama, meski diterjang berbagai ’badai’.

Jepang ternyata punya lebih dari 33.000 bisnis perusahaan yang berusia lebih dari satu abad, menurut data riset Teikoku Bank tahun 2019.

Laporan Bank of Korea di tahun 2008 juga menemukan, dari 5.586 perusahaan tua berusia lebih 200 tahun di dunia, 56 persennya atau 3.146 perusahaan berada di Jepang.

Lalu 837 di Jerman, 222 di Belanda dan 196 di Perancis.

Banyak perusahaan besar yang sukses bersinar selama beberapa tahun, kemudian muncul pesaing lebih gesit mengambil alih posisi mereka hingga akhirnya hilang dan terlupakan dalam waktu puluhan tahun saja.

Tetapi Jepang memiliki sesuatu yang berbeda: ribuan perusahaan yang makmur dan tetap eksis selama berabad-abad.

Pembuat minuman sake Gekkeikan, didirikan pada tahun 1637 dan selama 384 tahun tetap eksis hingga kini, tetap menjadi salah satu pembuat minuman keras terbesar di Jepang.

Kontraktor besar dan terkenal Jepang berbasis di Osaka Takenaka Corporation ternyata sudah ada sejak tahun 1610 didirikan oleh Takenaka Tobei Masataka, seorang tukang kayu kuil.

Pembuat game terkenal dunia Nintendo sudah berdiri tahun 1889 dirintis oleh Fusajiro Yamauchi.

Awalnya hanya sebagai pembuat kartu permainan khas Jepang ‘hanafuda’ kini Nintendo menjadi salah satu produsen video game software dan hardware terbesar dunia.

Fuji Film juga berhasil tidak mengikuti jejak kebangkrutan Kodak - salah satu rival besarnya dulu di industri fotografi film.

Kini diversifikasi bisnis kebidang digital imaging, medical imaging bahkan biologics manufacturing.

Lalu apa resep panjang umur bisnis Jepang?

Menurut Innan Sasaki, asisten professor di University of Warwick’s Business School seperti yang ditulis oleh B. Lufkin di BBC, “Bisnis di Jepang lebih memprioritaskan nilai-nilai komitmen terhadap bisnis keluarga, kontinuitas, kualitas, komunitas, dan tradisi daripada logika finansial”.

Menurut Professor Y. Hara dari Universitas Kyoto, perusahaan Jepang ‘emphasis on sustainability, rather than quick maximisation of profit’ sebagai alasan utama mengapa begitu banyak bisnisnya memiliki daya tahan panjang.

Core Skills dan level pelayanan juga salah satu alasan lain untuk itu.

Dan, perusahaan Jepang secara budaya punya sistem layanan menghargai pelanggan sepenuh hati secara detail dikenal sebagai ‘omotenashi’.

Makanya, dunia terkaget saat raksasa elektronik Jepang Toshiba bangkrut dan hengkang dari bursa saham awal tahun ini.

Toshiba sangat dikenal dengan produk laptop, komponen elektronik, teknologi informasi dan semi konduktornya, adalah perusahaan teknologi Jepang yang punya sejarah sangat panjang.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved