Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Andi Elsa Fadhilah Sakti Doktor Termuda Unhas Makassar

Andi Elsa mampu menyelesaikan pendidikan doktornya di usia 27 tahun, tepatnya di bidang Program Studi Bahasa Inggris FIB Unhas.

Editor: Hasriyani Latif
Unhas
Ujian promosi doktor Andi Elsa Fadhilah Sakti di Ruang Senat FIB, Kampus Unhas, Jl Tamalanrae, Makassar, Jumat (17/5/2024). 

Seperti diketahui, saat ini perilaku bullying marak terjadi terutama di kalangan anak sekolah dasar, hingga jenjang pendidikan tinggi.

Bullying dikatakan sebagai suatu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh teman sebaya atau senior terhadap seseorang atau orang yang lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan bagi dirinya sendiri.

Perilaku perundungan yang sering terjadi pada era ini bersifat verbal, misalnya saling mengolok-olok, saling mengolok-olok dengan nama buruk, bahkan perundungan fisik dengan cara memukul dan menyiksa orang lain.

Yang lebih parah lagi maraknya perundungan sosial, yaitu dengan mengarahkan orang lain untuk menjauhi seseorang atau merusak citra orang lain.

Ini merupakan hal dalam melakukan perundungan terhadap korban yang dianggap lemah atau tidak mempunyai kekuasaan.

Peneliti menghasilkan sebuah model penanganan bullying yang dapat dijadikan referensi untuk menghindari bullying yang marak terjadi di kalangan remaja khususnya di lingkungan sekolah.

Di lingkungan sekolah, siswa baru seringkali menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lama.

Oleh karena itu dari penelitian yang menggunakan dua buah novel yang berbeda negara namun dengan topik yang sama yaitu tentang bullying yang terjadi di sekolah dan korban dari bullying ini adalah siswa baru.

Peneliti merancang model yang disebut model ELSA (Sebuah model untuk mencegah perundungan), yang terdiri dari makna (Empathetyc) empati, (Lovely) menyenangkan, (Safe) aman, dan (Acceptable) dapat diterima.

Seperti diketahui, melalui hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa kecenderungan jenis bullying yang terjadi adalah bullying sosial dan verbal.

Jadi, bullying jenis ini mudah ditemukan di kalangan remaja.

Pelak bullying merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak menimbulkan kerugian secara fisik, namun bullying secara sosial dan verbal lebih merugikan mental dan jiwa korbannya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved