Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

294 Rumah Rusak Berat Diterjang Banjir-Longsor di Luwu Sulsel Butuh Relokasi 

Pasca banjir-longsor menerjang Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejumlah rumah warga rusak berat.

dok pribadi
Potret salah satu rumah warga di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel pasca diterjang banjir bandang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pasca banjir-longsor menerjang Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejumlah rumah warga rusak berat.

BNPB meminta agar Pemda Luwu mendata rumah rusak berat untuk diberikan relokasi.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Luwu, Syaiful Latif mengaku, pihaknya hingga saat ini masih melakukan asesmen rumah terdampak.

"Masih asesmen. Sudah sembilan hari kita mendata rumah yang terdampak. Karena BNPB meminta letak koordinat sampai foto rumahnya," jelasnya, Kamis (16/5/2024).

Kata Syaiful, tercatat ada 294 rumah kategori rusak berat pasca banjir-longsor.

"Nanti ada dua model relokasi. Ada relokasi swadaya atau terstruktur. Yang syawadaya pakai lahan sendiri, sedangkan terstruktur dicarikan lahan atau wilayah yang akan digunakan untuk relokasi rumah korban," bebernya.

Dirinya menambahkan, dalam proses asesmen Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) juga dilibatkan.

"Ya karena bukan rumah saja. Termasuk juga yang dilihat bagaimana juga jalan dan irigasinya. Makanya data ini juga dikoordinir BPMD," ujarnya.

Baca juga: Anggaran Jas Pelantikan 35 Anggota DPRD Luwu Rp87,5 Juta

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto rencanakan relokasi rumah warga korban banjir-longsor.

Dia menerangkan, relokasi ditujukan untuk rumah warga dengan kategori rusak berat dan berpotensi rawan pasca tanah longsor.

"Tanah bergerak sedang dievaluasi. Tentu saja dari Kementerian ESDM dan Badan Geologi sudah mengirimkan kesana. Kalau memang itu berbahaya untuk masa depan ya harus direlokasi," katanya

Suharyanto mengaku, saat ini Pemerintah Daerah Luwu diminta untuk mendata aset rumah korban terdampak.

"Relokasi juga sudah kita bicarakan. Tadi pak bupati Luwu sedang mendata apakah ada masyarakat yang perlu direlokasi. Kalau ada, tanggung jawab pemerintah adalah menyiapkan lahan," jelasnya di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Alam Sulsel di Lapangan Andi Djemma Belopa, Selasa (7/4/2024).

Setelah mendapatkan jumlah rumah terdampak, Pj Bupati Luwu Muh Saleh juga harus menyediakan lahan untuk kebutuhan relokasi.

Baca juga: Pengantar Jenazah Bikin Ulah Lagi, Kaca Rumah Warga dan Kantor Desa di Luwu Sulsel Dilempar Batu

"Aset rumah masyarakat. Apakah mereka masih layak. Kalau butuh relokasi, yah kita pindahkan. Yang penting Pemda menyiapkan lahan. Nanti yang membangun pemerintah pusat," akunya.

Jenderal tiga bintang itu mengaku, pihaknya akan bekerja sama dengan PUPR apabila banyaknya jumlah yang harus dibangun lebih dari 50 rumah.

"Apakah dibangun secara serentak bekerjasama dengan PUPR. Kalau jumlahnya banyak biasa PUPR. Kalau jumlahnya di bawa 50 BNPB yang akan bangun. Dan dalam waktu tidak terlalu lama akan dibangun," ujarnya.

Menurut Suhartoyo, total nilai bangunan rumah rusak jika dirupiahkan bernilai Rp60 juta.

Sementara untuk rusak ringan sebesar Rp30 juta.

"Kalau ada yang tidak mau pindah. Karena ada tanahnya. Yah kita bangun di situ. Nilaikan Rp60 juta. Sementara rusak sedang Rp30 juta," tambahnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved