Pilwali Medan 2024
Sosok Calon Wakil Bobby Nasution di Pilkada Medan 2024, Loyalis Menantu Jokowi dan Orang Berpengaruh
Kini Bobby Nasutionberi sinyal batal bertarung di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara dan memilih kembali bertarung di Pemilihan Wali Kota Medan.
Untuk itu, Aulia Rachman meminta agar asumsi pemilihan Benny Sinomba Siregar sebagai Sekda jangan dikait-kaitkan lantaran adanya hubungan kekerabatan dengan Bobby Nasution.
Diketahui bahwa Benny Sinomba Siregar merupakan paman dari Bobby Nasution.
"Jadi harus kita buang asumsi terkait saudara atau apalah itu. Jangan mentang-mentang saudara, jangan begitulah," katanya ketika usai menghadiri audiensi Hari Buruh, Rabu (1/5/2024).
Dikatakan Aulia, dirinyalah yang mengusulkan Benny untuk menjabat Plh Sekda Medan.
"Saya sebagai Wakil Wali Kota Medan mengusulkan beliau (Benny untuk menjadi Plh Sekda)," jelasnya.
Aulia Rachman menuturkan alasan dirinya mengusulkan Benny menjadi Plh Sekda, sebab pada saat menjabat sebagai Kepala Bappeda Pendapatan daerah naik secara signifikan
"Salah satu pondasi pemerintah itu kan Bappeda. Jadi Saya ambil sikap itu, dan saya minta kepada pak Sekda yang baru, tolong awasi fungsi pengawasan di internal kita agar pemerintahan berjalan dengan baik," ucapnya.
Menurutnya, pengangkatan tersebut bukan karena ia kenal dengan Benny Sinomba Siregar.
"Tapi saya tahu beliau kinerjanya waktu menjabat sebagai Kepala Bappeda. Itu Pendapatannya hampir 100 persen peningkatannya. Beliau bisa meningkatkan Pendapatan Daerah sebesar 900 miliar.
Itu satu apresiasi bagi saya. Sejauh ini beliau tetap menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan sembari menunggu Pak Wali selesai umroh," jelasnya.
Untuk itu, kata Aulia, selama Wali Kota Medan Bobby Nasution melaksanakan umroh, Benny dikasih jabatan Plh Sekda selama 10 hari.
"Dilihat kinerjanya. Kalau gak bagus ya diganti Pak Wali. Jadi kalau kita lihat sekarang objektifl ah," jelasnya.
Disinggung jika kinerja Benny Sinomba bagus, apakah tetap akan menjadi Plh Sekda, Aulia belum bisa menjawab
"Itu wallahu a'lam. Keputusan pak wali. Setidaknya saya yang mengusulkan ke pak wali kalau beliau (Benny) harus menjadi Sekda," jelasnya.
Benny Sinomba Senyum Respons Isu Penunjukan Sang Paman Sebagai Plh Sekda Medan Gara-gara Bobby
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Kota Medan Benny Sinomba, hanya tersenyum saat ditanya tentang pengangkatannya yang ramai diperbincangkan karena punya hubungan keluarga dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Benny Sinomba, paman Bobby malah meminta Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman untuk menjawab terkait pengangkatannya tersebut.
"Ya saya mungkin, Pak Wakil (Aulia Rachman) mungkin bisa menjawab lebih baik," ucapnya sambil tersenyum dan tertawa kecil seusai menghadiri audiensi Hari Buruh, Rabu (1/5/2024).
Disinggung tentang jabatannya sebagai Plh Sekda hanya 10 hari, Benny mengatakan, itu keputusan Wali Kota Medan.
"Kalau itu (jabatan Sekda 10 Hari) saya kurang tahu. Itu hak Pak Wali (Bobby Nasution)," jelasnya.
Menurut Benny Siregar, saat ini belum banyak program yang dilaksanakan olehnya.
Sebab, ia baru menerima SK Plh baru beberapa hari.
"Jadi mungkin beberapa hari ini masih mencoba untuk mempelajari ke depannya. Yang pasti kami ingin meningkatkan kemajuan Kota Medan," terangnya.
Dikatakan Benny, jika jabatan Plh diperpanjang, dirinya mengaku siap untuk menjalankannya.
"Siap (jika diperpanjang jabatan Plh Sekda)," ucapnya.
Diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk Benny Sinomba diangkat menjadi Plh Sekda Medan menggantikan Wiriya Alrahman. Benny merupakan saudara dari ibu Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Rekam jejak Aulia Rachman
Nama Aulia Rahman jadi sorotan setelah fotonya bareng Anies Baswedan viral di media sosial.
Aulia Rachman, yang juga kader Partai Gerindra, ini foto bareng Anies saat calon presiden dari Partai NasDem itu mengunjungi Medan pekan lalu.
Gara-gara foto bareng itu, Aulia Rachman dipanggil Majelis Kehormatan Dewan (MKD) Partai Gerindra untuk menjalani pemeriksaan.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pemanggilan Aulia Rachman ke MKD Gerindra adalah untuk meminta penjelasan sekaligus klarifikasi berdasarkan laporan dari kader Gerindra di Sumut.
“Ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi. Salah satunya foto (bersama Anies) yang viral, tetapi itu kan tetap kita akan klarifikasi dulu,” kata Dasco kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).
Lalu siapa sebenarnya Aulia Rachman?
Saat ini Aulia Rachman menjabat Wakil Wali Kota Medan, Sumatera Utara.
Dia juga dipercaya jadi Sekretaris Partai Gerindra Sumatera Utara.
Aulia Rachman mendampingi menantu Presiden Joko Widodo yakni Wali Kota Bobby Nasution memimpin Kota Medan.
Bobby Nasution dan Aulia Rachman resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada 26 Februari 2021 oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Berikut profil singkat Aulia Rachman yang dirangkum Tribunnews.com.
Sebelum maju menjadi Wakil Wali Kota Medan, Aulia merupakan anggota DPRD Medan yang dilantik pada tahun 2019.
Aulia maju dari Partai Gerindra dan mendapatkan posisi sebagai Ketua Komisi II yang menangani bidang kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
Aulia merupakan anggota DPRD Medan dari Daerah Pemilihan atau Dapil II yakni meliputi kawasan Medan Utara.
Ia juga sempat menjadi Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandi tahun 2019.
Pada Pilkada Kota Medan 2020, Aulia Rachman mengundurkan diri dari Ketua Komisi II DPRD Medan dan maju mendampingi menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution yang diusung PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai NasDem, PSI, Partai Hanura, dan PPP.
Riwayat Pendidikan
Aulia Rachman lahir di Medan, Sumatra Utara, 19 Januari 1978.
Ia lahir dari pasangan Razali Doyong dan Zainabun.
Dia adalah anak ketiga dari lima bersaudara.
Aulia menikah dengan Shaula Arindianti, dikaruniai tiga anak yang bernama Tasya Tsabitha Rahmi, Aushaf Rachman, dan Gatfan Rachman.
Berikut riwayat pendidikan Aulia Rachman
- SD Negeri 060941 Titi Papan (1984–1990)
- Pesantren Wali Songo Ponorogo, Jawa Timur (1990–1992)
- MTs Muhammadiyah 15 Pulo Brayan, Medan (1992–1993)
- SMA Hang Tuah Belawan (1993–1996)
- STIE Harapan Medan (1996–2000)
- STIE Al-Hikmah Medan (2013–2017)
Politisi berlatarbelakang pengusaha
Selain seorang politisi, Aulia Rachman memiliki latar belakang pengusaha.
Ia sempat menduduki jabatan strategis di beberapa perusahaan industri.
- Kepala Cabang PT Kalla Lines Belawan (2006–2013)
- Direktur PT Jasa Pratama Abadi (2010–2013)
- Direktur Utama PT Rachman Sukes Abadi (2013–2019)
Edy Rahmayadi tak gentar menantu Jokowi jadi lawannya
Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution berpeluang bersaing ketat di Pilkada Sumut 2024.
Edy Rahmayadi pun tidak mempersoalkan status Bobby sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nyali Edy Rahmayadi tak gentar hadapi Bobby Nasution.
Bobby hanya dianggap sebagai rival di kontestasi politik lima tahunan ini.
"Saya melihat Bobby bukan karena menantu pak Presiden. Saya melihat Bobby karena dia (bermarga) Nasution, dia orang Medan dan dia berhak ikut dalam kontestasi menjadi gubernur, untuk itu rival dong," kata Edy saat ditanya wartawan usai menyerahkan berkas pendaftaran Pilgub Sumut di Kantor DPD PDIP Sumut, Senin (6/5/2024).
Oleh karena itu dalam kontestasi Pilkada nanti, dia menyerahkan keputusan kepada rakyat dan apapun hasil Pilkada harus dihormati.
"Kalau nanti rakyat Sumatera Utara melihat Bobby lebih pantas dari Edy ya saya hormat dong, saya akan menjadi rakyat Sumatera Utara.
Tapi kalau rakyat Sumatera Utara melihat pantas Edy, tak boleh ada yang mengganggu, saya akan perjuangkan itu," ujarnya.
Disinggung soal ada persepsi yang menyebut melawan Bobby sama dengan melawan istana, menurut Edy, Pilkada Sumut tidak berkaitan dengan Istana.
"Nggak ada itu. Kan ini bukan lawan istana, ini lawan kontestasi untuk menjadi gubernur, nggak ada urusan istana, istana maimun?" tutupnya.
Sebelumnya Edy Rahmayadi telah memantapkan diri maju di Pilgub Sumut.
Dia telah mengambil formulir pendaftaran Pilgub Sumut di 5 partai, yakni PDIP, PKS, PKB, Demokrat, dan Nasdem.
Sedangkan Bobby sejauh ini sudah mendapatkan surat penugasan dari Partai Golkar.
Selain itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga telah menyampaikan secara lisan siap mendukung Bobby bila maju Pilgub Sumut.
Demokrat Sumut jadi rebutan
Ketua DPD Demokrat Sumut Lokot Nasution mengatakan tiga nama terkuat calon Gubernur Sumut telah menjalin komunikasi.
Ada pun ketiganya ada Bobby Nasution, Musa Rajekshah atau Ijeck dan Edy Rahmayadi.
"Yang sudah mendaftar itu ada Edy Rahmayadi. Bobby Nasution dan Ijeck kita masih melakukan komunikasi. Dan untuk wakil Gubernur juga ada yang mendaftar ke kita," kata Lokot di kantor DPD Demokrat, Selasa (7/5/2024).
Lokot mengatakan, komunikasi dengan ketiganya sejauh ini berjalan baik.
Termasuk dengan Edy dan Ijeck yang pada pemilihan Gubernur 2018 silam turut diusung Demokrat.
"Dengan pak Edy komunikasi juga baik dan calon yang lainnya," kata Lokot.
Terkait sosok siapa yang akan diusung Demokrat, Lokot menyebut hal itu merupakan keputusan Ketua Umum dan Majelis Tinggi Demokrat.
"Soal siapa yang akan didukung nanti akan diambil oleh majelis tinggi partai. Karena itu kami ingin terus mendengarkan masuk masukan selama proses penjaringan ini," lanjut Lokot.
Lokot menambahkan, proses penjaringan calon Gubernur, Bupati, dan Walikota masih berlangsung sejak satu bulan lalu.
Dia berharap, melalui penjaringan yang dilakukan bisa melahirkan calon kepala daerah yang mampu membawa kemajuan bagi Sumut.
"Intinya siapa calon yang bisa menghadirkan kebaikan dan kesejahteraan bagi rakyat Sumut. Kami kalau sudah mengusung, tidak akan mengkhianati selama 5 tahun kepemimpinannya seperti saat kami mendukung Edy dan Musa Rajekshah," kata Lokot.
Peluang Bobby dan Edy
Bobby Nasution menjadi kandidat terkuat di Pilgub Sumatera Utara.
Dua partai sudah mengamanatkan ingin mengusung menantu Presiden Jokowi.
Keduanya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai Golkar sudah memberikan surat tugas kepada Bobby Nasution.
Namun Bobby Nasution harus bersaing dengan Musa Rajekshah atau Ijeck di Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Partai Golkar akan melakukan evaluasi pencalonan Bobby Nasution dan Musa Rajekshah.
"Sama-sama sudah dapat surat tugas dan Partai Golkar akan melakukan evaluasi," tambahnya.
Terbaru PKS dan Partai Gerindra juga merapat ke Bobby Nasution.
Partai Gerindra mengaku akan membersamai Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Gerindra telah menggelar Rakornas dan mengamanatkan kader internal untuk maju dalam pilkada.
"Secara umum hasil Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra itu mengamanatkan para kader internal menjadi calon gubernur, calon bupati, maupun calon wali kota," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan data-data kader internal untuk diajukan ke DPP Partai Gerindra.
"Oleh karena itu, kami sedang mempersiapkan data-data para kader internal kemudian untuk mengajukan ke DPP mana-mana yang ingin maju baik di pilgub, bupati, maupun wali kota," sambungnya.
Meski demikian, Dasco menyebut, Partai Gerindra terbuka juga untuk mengusung nama-nama di luar kader.
"Oleh karena itu, untuk calon lain yang di luar internal tentunya akan kita lihat juga apa namanya bagaimana kemudian situasi dan kondisi di daerah masing-masing terhadap kader internal di Partai Gerinda," ucapnya.
Sementara Kabid Humas DPW PKS Sumut Syaiful Ramadhan menegaskan belum ada keputusan final dan mengikat soal siapa yang akan didukung partainya nanti.
Menurutnya, PKS terbuka kepada siapa saja yang ingin maju di Pilkada Sumut 2024 nanti.
Termasuk membuka opsi mendukung menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution.
"Intinya sampai saat ini dinamikanya terus berjalan dan berproses, tim penjaringan dan penyaringan PKS Sumatera Utara sampai saat ini masih membuka lebar-lebar siapa saja yang berminat mendaftar," kata Syaiful, Rabu (24/4/2024).
Syaiful menyebut ada sejumlah nama yang santer dikabarkan akan berkontestasi di Pilkada Sumut 2024.
Di antaranya Wali Kota Medan Bobby Nasution, Mantan Wakil Gubernur Sumut sekaligus Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck, dan kader PDIP Sofyan Tan.
Ia menjelaskan bahwa proses penjaringan dan penyaringan yang berlangsung bertujuan untuk mencari calon pemimpin terbaik.
Gerindra Tolak Edy Rahmayadi
Partai Gerindra menolak menolak mengusung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumatera Utara.
Meski ditolak, Edy Rahmayadi, tetap ngotot ingin mendaftar di Gerindra.
Alasan Gerindra menolak Edy Rahmayadi karena dicap sebagai penghianat di Pilpres.
Edy Rahmayadi merupakan ketua tim pemenangan pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Sumut.
Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso menegaskan bahwa upaya Edy untuk meminta restu ke Gerindra adalah tindakan yang sia sia.
"Ngapain dia (Edy) mendaftar ke Gerindra, saya cuman mau bilang itu akan sia-sia kepada Edy," kata Sugiat, Senin (22/4/2024).
Sugiat Santoso menyebut Prabowo adalah tokoh yang pertama yang memberikan rekomendasi kepada Edy pada Pilgub Sumut 2018 lalu.
Tapi dengan sesumbar Edy Rahmayadi mengatakan akan mengalahkan Prabowo dengan angka 70 persen.
"Itu pengkhianatan yang nyata kan," lanjut Sugiat.
Sugiat melanjutkan Gerindra kapok mendukung Edy seperti pemilihan Gubernur Sumut 2018 lalu.
Kata dia Edy tidak memiliki prestasi selama menjadi Gubernur Sumut dan malah banyak meninggalkan persoalan.
"Alasan kita tolak sudah dari kemarin sudah disampaikan kita tutup pintu untuk Edy Rahmayadi. Pertama bahwa selama 5 tahun kepemimpinan Edy banyak persoalan pembangunan yang tidak bisa dituntaskan oleh Edy," ujarnya.
Anggota DPR RI terpilih dari Gerindra itu mengatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan kader sendiri dalam pemilihan kepala daerah.
Termasuk pada pemilihan Gubernur dan Wali kota serta Bupati di Sumut.
Namun secara resmi lanjut Sugiat, Gerindra memang belum membuka pendaftaran calon Kepala Daerah lantaran masih menunggu hasil sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
"Semangat yang disampaikan oleh DPP Gerindra adalah mengusung kader terbaik kami, apakah sebagai Bupati, Walikota dan Gubernur, baik juga sebagai Wakil. Jadi enggak mungkinlah kami dukung pengkhianatan. Sia sia dia (Edy) daftar ke Gerindra," tutupnya.
Sebelumnya mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan akan tetap mendaftarkan ke Golkar dan Gerindra untuk maju kembali sebagai Gubernur pada pemilihan kepala daerah 27 November 2024 mendatang.
"Nanti kita lihat, yang pastinya saya akan daftar (ke Golkar dan Gerindra) yang mana yang buka saya akan daftar," kata Edy saat ditemui pada Minggu (21/4/2024).
Mengenai dirinya akan diterima atau tidak oleh Gerindra dan Golkar, Edy tak mempersoalkannya.
"Perkara diterima atau tidak diterima bukan urusan, kan dia yang punya," lanjut Edy.
Sejauh ini lanjut Edy, dia sudah mengambil formulir pendaftaran di PDIP.
Mantan Pangkostrad menyatakan langkah itu sebagai bentuk keseriusannya untuk kembali maju sebagai Gubernur Sumatera Utara.
"Tadi saya sampaikan bahwa saya akan maju menjadi Gubernur itu baru niat pribadi, untuk bisa saya daftar nanti di tanggal 25 Agustus pastinya harus ada partai yang mengusung saya," kata Edy.
"Sampai ditanggal 25 Agustus itu, saya melakukan lobby-lobby kepada partai, memohon kepada partai untuk memberikan perahunya," ucapnya.
Tahapan Pilkada 2024
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
| Sosok Ahmad Bakhtiar Sibarani Ketua DPP Nasdem Calon Kuat Wali Kota Medan, Direstui Gerindra |
|
|---|
| Benny Paman Bobby Nasution Bantah Daftar di PDIP untuk Maju di Pilwali Medan, Beda Keterangan PDIP |
|
|---|
| Benny Paman Bobby Nasution Daftar di PDIP untuk Diusung di Pilwali Medan, Menantu Jokowi Ditolak |
|
|---|
| Sosok Ahyar Nasution Lawan Berat Bobby Nasution di Medan, Dulu Dipecat Kini Kembali Lagi ke PDIP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Bobby-Nasution-menantu-Presiden-Jokowi-sudah-menentukan-sosok-calon-pendamping-Medan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.