Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesan Terakhir Prof Husain Syam ke Prof Karta Jayadi Rektor UNM yang Baru, 2047 Mahasiswa Jadi Saksi

Prof Husain Syam menegaskan, pengabdian dan komitmennya untuk kemajuan UNM tetap tak tergoyahkan.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Rektor UNM Prof Husain Syam saat kukuhkan 2.047 wisuda Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Ballroom Teater lantai 3 Menara Pinisi UNM, Rabu (8/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prof Husain Syam segera turun takhta sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM).

Setelah calon rektor penggantinya terpilih, Prof Husain Syam masih aktif mengikuti agenda-agenda terakhirnya sebagai Rektor UNM.

Prof Husain Syam memimpin acara wisuda 2.047 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Dalam acara itu, Prof Husain Syam menyampaikan pesan dan harapan kepada Prof Karta Jayadi.

Wisuda dan pengambilan sumpah lulusan PPG, berlangsung di Ballroom Teater lantai 3 Menara Pinisi UNM, Rabu (8/5/2024), adalah wisuda terakhirnya sebagai pucuk pimpinan kampus orange. 

Prof Husain Syam menegaskan, pengabdian dan komitmennya untuk kemajuan UNM tetap tak tergoyahkan.

"Meskipun ini mungkin terakhir kali saya berada di sini dalam kapasitas sebagai rektor, namun pengabdian saya tidak akan pernah bertepi," kata Prof Husain Syam.

"Saya masih bahagia karena masih memiliki waktu untuk berkontribusi sebelum masa pengabdian saya berakhir," tambahnya.

Prof Husain Syam juga menyampaikan harapannya agar apa yang telah dicapai selama ini dapat dirasakan oleh seluruh civitas akademika UNM.

Termasuk alumni dan masyarakat luas.

"Jika ada kekurangan dalam pencapaian, saya mengakui itu sebagai tanggung jawab pribadi saya," kata rektor dua periode itu.

Baginya, kesuksesannya dalam memimpin UNM tak lepas dari kerjasama semua pihak.

"Sementara kekurangan adalah hasil dari keterbatasan saya," tambahnya dengan rendah hati.

Dalam kesempatan terakhirnya, Prof Husain Syam juga menyampaikan harapannya untuk kelangsungan kepemimpinan yang berkelanjutan di UNM

"Saya berharap agar pemimpin berikutnya dapat meneruskan perjalanan ini, sehingga UNM tetap maju, dan tidak perlu kembali ke titik nol," katanya penuh harap.

Momentum ini menjadi saat yang penuh emosi bagi Prof Husain Syam dan seluruh komunitas UNM.

Namun juga menandai awal dari babak baru dalam perjalanan UNM.

Jumat Depan, Prof Karta Jayadi Dilantik Jadi Rektor UNM Periode 2024-2028

Prof Karta Jayadi segera dilantik sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk periode 2024-2028.

Pelantikan ini akan dilaksanakan di Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta, (17/5/2024).

Pelantikan ini bersamaan dengan masa berakhirnya Prof Husain Syam sebagai Rektor UNM dua periode.

Upacara pelantikan tersebut akan menjadi tonggak bersejarah dalam karier akademik Prof Karta Jayadi.

Di mana Wakil Rektor (WR) Bidang Umum dan Keuangan ini akan resmi memulai masa jabatannya sebagai Rektor UNM yang baru.

"Rencananya di gedung kementerian di Jakarta, kira-kira tanggal 17 Mei 2024," kata Prof Karta Jayadi kepada Tribun-Timur, Selasa (7/5/2024).

Dalam persiapan pelantikannya, Prof Karta Jayadi telah mengajukan usulan untuk mengundang keluarga besar dan tim pemenangannya. 

Usulan ini diambil sebagai upaya menghargai kontribusi dan dukungan orang terdekatnya.

Menurutnya, Rektor UNM Prof Husain Syam akan bertanggung jawab atas undangan dalam upacara pelantikan.

"Saya sudah mengusulkan untuk mengundang keluarga besar dan tim saya saat pelantikan nanti, karena kan yang mengundang rektor lama," tambahnya.

Kisah Masa Kecil Prof Karta Jayadi, Anak Lorong Rumah Digusur Tapi Ayah Prinsip Anak Harus Sekolah

Prof Karta Jayadi adalah seorang anak tukang batu. 

Kini dia terpilih secara dramatis sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Periode 2024-2028.

Kakak kandungnya, H Kasmiati (64) menceritakan masa kecil Karta. 

Kasmiati lantas membagikan perjalanan hidup mereka dari keluarga sederhana yang merantau ke Makassar pada tahun 1966. 

Keluarga Prof Karta Jayadi tinggal di Jl Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar."

Tetapi waktu itu, kami harus pindah lantaran rumah kami dijadikan jalan poros, jadi pengganti di Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan," katanya ditemui di rumahnya.

Kasmiati membagikan kisah mengharukan tentang perjalanan hidup mereka dari masa kecil hingga dewasa.

"Saya ini hanya dua bersaudara, saya kakaknya," ungkap Kasmiati.

Ayahnya adalah tukang batu yang sebelumnya berprofesi sebagai penjual beras di Pasar Cidu, Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.

Namun, kehidupan tidak selalu mudah baginya dan keluarganya. 

"Waktu itu banyak yang suka meminjam dan tidak mengembalikan lagi, akhirnya orang tua kami kehilangan modal," jelasnya.

Kendati demikian, orang tua mereka tidak pernah menyerah pada keadaan. 

"Pada akhirnya, bapak saya jadi tukang batu," tambah Kasmiati. 

Meskipun dalam keterbatasan, orang tua mereka memiliki prinsip teguh

Anak-anak mereka harus tetap mendapatkan pendidikan.

"Bagaimana pun caranya kami sebagai anak harus sekolah," ujar Kasmiati mengenang prinsip ayah mereka. 

Kasmiati juga mengisahkan masa kecil hingga dewasa dan perjalanan hidup dari Prof Karta Jayadi.

"Beliau itu rajin belajar dan tidak pernah berbohong kepada keluarga, terutama kedua orang tua kami," ungkap Kasmiati dengan bangga. 

Karta Jayadi sebagai individu teguh pada pendiriannya.

"Kalau seumpama dihukum sama ibu saya, dia tidak pernah kapok. Pokoknya dia tetap teguh pada pendiriannya," katanya.

"Dia merupakan asli anak lorong," tambah Kasmiati.

Sang kakak juga menambahkan catatan menarik tentang kehidupan masa kecil sang adik. 

Di mana, Prof Karta Jayadi lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah ketimbang keluar keluyuran. 

Prof Karta Jayadi dikenal sebagai individu yang jujur dan tekun belajar.

"Pada masa sekolah, dia sering menjadi juara dalam Lomba Pramuka," tambah Kasmiati. 

Hingga selama kuliahnya, Prof Karta Jayadi menunjukkan kemandirian yang tinggi, terutama setelah berhasil mendapatkan beasiswa.

Namun, sikapnya yang teguh pada prinsip-prinsipnya kadang membuatnya menantang dosen-dosennya, bahkan jika dirasa salah.

"Meskipun demikian, dia tidak mau mendengar saran. Jika dia merasa benar, dia akan menghadapi siapapun," ujar Kasmiati.

Kasmiati juga mengingatkan akan hobinya yang unik, terutama dalam bermain bola dan takraw.

Mantan Guru MTS Muhammadiyah Tallo ini juga mengungkapkan bahwa Prof Karta Jayadi adalah individu yang paling kecil di antara teman-temannya pada masa kecilnya. 

Namun, kecilnya fisiknya tidak menghalangi ambisinya untuk tumbuh menjadi sosok yang besar, terutama saat memasuki masa SMA.

Menurutnya, kecilnya postur tubuh Karta Jayadi menjadi salah satu tantangan yang dihadapi saat masih muda. 

Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk berusaha dan berkembang menjadi individu yang sukses. 

Dengan semangat dan keteguhan hati, ia berhasil melampaui batasan-batasan fisiknya dan membuktikan bahwa kebesaran seseorang tidak hanya diukur dari ukuran fisik.

Sebelumnya, Profesor Karta Jayadi pemenang Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2024-2028.

Pemungutan suara Pilrek UNM berlangsung di gedung Pinisi Jalan AP Pettarani Kota Makassar Jumat (3/5/2024) siang.

Tiga calon bersaing.

Hasil pemungutan suara, Prof Karta Jayadi tampil sebagai pemenang.

Guru Besar Fakultas Seni dan Desain itu meraih 54 suara.

Ia berhasil mengungguli kedua pesaingnya.

Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Prof Hasmyati meraih 44 suara. 

Sementara itu, guru besar Fakultas Ilmu Sosial Prof Hasnawi Haris meraih 0 suara. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved