Kandidat Wali Kota Makassar Terus Bermunculan: Ketua Parpol, Pengusaha, Legislator, Akademisi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kandidat Wali Kota Makassar terus bermunculan seusai gelaran Pemilu legislatif dan Pemilu presiden 2024.

Tokoh-tokoh yang muncul berlatar ketua-ketua parpol, pengusaha, anggota DPRD Sulsel, istri wali kota, hingga akademisi.

Saat ini para kandidat berebut tiket parpol untuk masuk ke arena Pilkada Makassar 2024.

Ambang batas pengusungan pasangan calon minimal 10 kursi dari total 50 kursi DPRD Makassar.

Itu artinya paslon yang masuk ke arena diprediksi paling banyak 4 pasangan calon.

Figur tersebut antara lain petahana mantan Wakil Wali Kota Makassar sekaligus anggota DPR RI terpilih Fatmawati Rusdi.

Tokoh-tokoh berlatar ketua parpol seperti Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin, Ketua DPD Nasdem Sulsel Andi Rachmatika Dewi, Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad, Ketua DPC Gerindra Eric Horas, Ketua Demokrat Adi Rasyid Ali.

Tokoh-tokoh pengusaha seperti Najmuddin, Rusdin Abdullah.

Anggota DPRD Sulsel nonketua parpol seperti Edward Horas, Risfyanti Muin, Rudy Pieter Goni, caleg terpilih seperti Yasir Mahmud, Fadli Ananda.

Adapula nama Indira Yusuf Ismail, istri Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Mantan Bupati Sinjai sekaligus kader Gerindra Andi Seto Gadhista Asapa.

Ketua DPRD Makassar sekaligus caleg terpilih DPR RI Rudianto Lallo.

Terbaru muncul figur berlatar akademisi Yusran Jusuf.

Rusdi Masse Dorong Nama Andi Rachmatika Dewi

Nama Andi Rachmatika Dewi disiapkan Rusdi Masse maju calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mewakili Nasdem.

Ketua DPW Nasdem Sulawesi Selatan (Sulsel) Rusdi Masse tawarkan Andi Rachmatika Dewi (Cicu) jadi Wakil Gubernur atau Wali Kota Makassar.

Hal itu diungkap pria berakronim nama RMS ini saat acara Nasdem mendengar di Nasdem Building, Jl Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sabtu (20/4/2024) malam.

Rusdi Masse mengatakan, saat di Jakarta dirinya mengirim pesan kepada Cicu untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Serena.

"Saya WhatsApp Cicu dari Jakarta bilang mau maju jadi calon wakil Gubernur atau Wali Kota saya tanya dia," katanya.

Tak hanya Cicu, beberapa kader Nasdem memiliki potensi untuk maju dalam Pilkada serentak 2024.

Mulai dari Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo dan juga Mario David.

"Kira-kira mereka memiliki potensi tapi tidak ada yang mau, artinya dia mau nomor satu atau dua juga mereka tidak ada mau," ungkapnya.

"Saya tanya RL dia maunya apa, jangan sampai kita ambil keputusan tidak sesuai dengan pikirannya," tambah dia.

Ia mengaku, dirinya berani menawarkan kepada kadernya untuk maju karena semua calon Gubernur yang akan maju dalam Pilkada 2024 telah datang menemuinya.

"Padahal mereka (temui RMS) juga tidak tau bahwa bukan saya menentukan," ujarnya.

Namun, kata RMS, meskipun bukan sebagai penentu untuk menetapkan calon kandidat, ia dapat memberikan rekomendasi ke DPP Nasdem untuk mengusung pasangan tersebut.

"Tapi saya beserta teman-teman lain itu bisa memberi masukan atau rekomendasi kepada DPP Nasdem khsususnya pak Surya," jelasnya.

Iqbal Djalil: Yusran Jusuf Layak Bersaing Pilwali Makassar 2024

Mantan Anggota DPRD Makassar Iqbal Djalil menilai Prof Yusran Jusuf paling berkapasitas sebagai calon pemimpin Kota Daeng ke depan.

Iqbal menilai Yusran Jusuf punya pengalaman panjang sebagai akademisi, birokrat Pemprov, ditambah pengalaman sebagai Pj Wali Kota Makassar.

"Menurut saya Prof Yusran Jusuf paling berkapitas sebagai calon Wali Kota Makassar ke depan. Beliau punya pengalaman sebagai akademisi dan birokrat," kata Iqbal kepada wartawan Selasa (7/5/2024).

Iqbal mencontohkan Yusran Jusuf pernah menjabat Dekan Fakultas Kehutanan dua periode.

Kedua Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbanda) Sulsel di era Nurdin Abdullah, Pj Wali Kota Makassar tahun 2020.

Sekjen PP IKA Unhas mendampingi Andi Amran Sulaiman, Tim Transisi Pemkot Makassar era Danny Pomanto.

"Pengalaman panjang itu menandakan Prof Yusran punya kualitas sebagai calon pemimpin Kota Makassar," ujar Iqbal Djalil.

Sebagai tim kepercayaan Danny Pomanto, Iqbal menilai Yusuf Jusuf paling tepat melanjutkan kepemimpinan Makassar ke depan.

"Sebagai temannnya, saya menilai Prof Yusran paling cocok memimpin Makassar ke depan. Cuman kekurangannya beliau bukan orang partai politik, jadi butuh dukungan partai untuk kendaraan masuk," kata Iqbal.