Ulasan Wakajati Sulsel Soal Sabung Ayam dan Adu Kerbau di Toraja, Singgung 'Penyelundupan Budaya'
Wakil Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulawesi Selatan, Zet Tadung Allo, mengulas tentang tradisi Sabung Ayam dan Adu Kerbau masyarakat Toraja.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Keduanya telah menjelma dalam identitas dan nilai kehidupan yang diwariskan leluhur.
Makna transendental dalam pelaksanaannnya sangat kuat, kedua tradisi tersebut secara pemaknaan terdapat keyakinan bahwa ada kekuatan diluar dari kekuatan manusia dan ikatan dengan leluhur suku toraja.
Sabung Ayam (si londongan) konsep dasarnya sejarahnya adalah sarana peradilan adat untuk menentukan pihak mana benar atau salah.
Ketika ayam jago diadu dan ayam salah satu pihak mati atau kalah maka pihak tersebut bersalah dalam konsep peradilan adat masyarakat toraja.
Sedangkan adu kerbau (ma’pasilaga tedong) sebagai bagian dari pelaksanaan upacara rambu solo merupakan hiburan bagi keluarga duka sebelum kerbau tersebut dikurbankan, suku toraja percaya bahwa adu kerbau membantu peralihan arwah orang yang meninggal ke alam baka.
Adu kerbau dipandang sebagai simbol perjuangan dan kesungguhan arwah dalam menghadapi kehidupan selanjutnya, ini mencerminkan keyakinan kuat suku toraja akan kehidupan dan pertanggung jawaban setelah kematian.
Si londongan dan ma’pasilaga tedong adalah simbolisme transendental suku Toraja.
Penyeludupan Budaya & Hukum
Perkembangan dan perubahan masyarakat telah mengubah akar budaya Toraja, sabung ayam dan adu kerbau dasarnya adalah tradisi dan keyakinan transendental, telah menjelma menjadi leviatan ditengah manipulasi budaya dan hukum.
Leviatan adalah monster yang ganas, menakutkan dan kejam yang ada pada kisah perjanjian lama.
Mengapa penulis menyebutnya leviatan? Hal ini dikarenakan telah terjadi Penyeludupan Budaya & Hukum dalam tradisi sabung ayam dan adu kerbau.
Leviatannya adalah judi dengan sarana sabung ayam dan adu kerbau.
Judi dengan mempertaruhkan barang berharga atau uang dengan nilai ratusan hingga miliaran rupiah dalam sabung ayam dan adu kerbau telah menyerang dan mengrogoti masyarakat Toraja.
Penyebarannya sistematis dan massif menyerang setiap kalangan tanpa pandang bulu, inilah penyakit kronis yang dihadapi Toraja saat ini.
Dampak dari judi menyerang seluruh sendi kehidupan adalah ancaman serius harus segera dituntaskan.
Lima Jam di Kedai Tujuh Belas, Leonard Eben Ezer Bocorkan Evaluasi Beasiswa Doktor Jaksa di Unhas |
![]() |
---|
Festival Budaya Banua Lemo Luwu Jadi Ruang Belajar dan Perlawanan Anak Muda |
![]() |
---|
Peringatan Cuaca BMKG 15-17 September! Waspada Banjir-Longsor di Enrekang, Luwu Utara, Toraja Utara |
![]() |
---|
Festival Media 2025 Ulas Pergeseran Tradisi Adat ke Modernisasi dan Krisis Lingkungan |
![]() |
---|
Pemekaran Bone Selatan, Toraja Barat, dan Luwu Tengah Berat Diongkos, Mendagri: Butuh Anggaran Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.