UNM
Kisah Masa Kecil Prof Karta Jayadi, Anak Lorong Rumah Digusur Tapi Ayah Prinsip Anak Harus Sekolah
keluarga Prof Karta Jayadi tinggal di Jl Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar tapi digusur ke Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Karta Jayadi adalah seorang anak tukang batu.
Kini dia terpilih secara dramatis sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Periode 2024-2028.
Kakak kandungnya, H Kasmiati (64) menceritakan masa kecil Karta.
Kasmiati lantas membagikan perjalanan hidup mereka dari keluarga sederhana yang merantau ke Makassar pada tahun 1966.
Keluarga Prof Karta Jayadi tinggal di Jl Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
"Tetapi waktu itu, kami harus pindah lantaran rumah kami dijadikan jalan poros, jadi pengganti di Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan," katanya ditemui di rumahnya.
Kasmiati membagikan kisah mengharukan tentang perjalanan hidup mereka dari masa kecil hingga dewasa.

"Saya ini hanya dua bersaudara, saya kakaknya," ungkap Kasmiati.
Ayahnya adalah tukang batu yang sebelumnya berprofesi sebagai penjual beras di Pasar Cidu, Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.
Namun, kehidupan tidak selalu mudah baginya dan keluarganya.
"Waktu itu banyak yang suka meminjam dan tidak mengembalikan lagi, akhirnya orang tua kami kehilangan modal," jelasnya.
Kendati demikian, orang tua mereka tidak pernah menyerah pada keadaan.
"Pada akhirnya, bapak saya jadi tukang batu," tambah Kasmiati.
Meskipun dalam keterbatasan, orang tua mereka memiliki prinsip teguh.
Anak-anak mereka harus tetap mendapatkan pendidikan.

"Bagaimana pun caranya kami sebagai anak harus sekolah," ujar Kasmiati mengenang prinsip ayah mereka.
Kasmiati juga mengisahkan masa kecil hingga dewasa dan perjalanan hidup dari Prof Karta Jayadi.
"Beliau itu rajin belajar dan tidak pernah berbohong kepada keluarga, terutama kedua orang tua kami," ungkap Kasmiati dengan bangga.
Karta Jayadi sebagai individu teguh pada pendiriannya.
"Kalau seumpama dihukum sama ibu saya, dia tidak pernah kapok. Pokoknya dia tetap teguh pada pendiriannya," katanya.
"Dia merupakan asli anak lorong," tambah Kasmiati,
Sang kakak juga menambahkan catatan menarik tentang kehidupan masa kecil sang adik.
Di mana, Prof Karta Jayadi lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah ketimbang keluar keluyuran.
Prof Karta Jayadi dikenal sebagai individu yang jujur dan tekun belajar.
"Pada masa sekolah, dia sering menjadi juara dalam Lomba Pramuka," tambah Kasmiati.
Hingga selama kuliahnya, Prof Karta Jayadi menunjukkan kemandirian yang tinggi, terutama setelah berhasil mendapatkan beasiswa.
Namun, sikapnya yang teguh pada prinsip-prinsipnya kadang membuatnya menantang dosen-dosennya, bahkan jika dirasa salah.
"Meskipun demikian, dia tidak mau mendengar saran. Jika dia merasa benar, dia akan menghadapi siapapun," ujar Kasmiati.
Kasmiati juga mengingatkan akan hobinya yang unik, terutama dalam bermain bola dan takraw.
Mantan Guru MTS Muhammadiyah Tallo ini juga mengungkapkan bahwa Prof Karta Jayadi adalah individu yang paling kecil di antara teman-temannya pada masa kecilnya.
Namun, kecilnya fisiknya tidak menghalangi ambisinya untuk tumbuh menjadi sosok yang besar, terutama saat memasuki masa SMA.
Menurutnya, kecilnya postur tubuh Karta Jayadi menjadi salah satu tantangan yang dihadapi saat masih muda.
Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk berusaha dan berkembang menjadi individu yang sukses.
Dengan semangat dan keteguhan hati, ia berhasil melampaui batasan-batasan fisiknya dan membuktikan bahwa kebesaran seseorang tidak hanya diukur dari ukuran fisik.
Sebelumnya, Profesor Karta Jayadi pemenang Pemilihan Calon Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2024-2028.
Pemungutan suara Pilrek UNM berlangsung di gedung Pinisi Jalan AP Pettarani Kota Makassar Jumat (3/5/2024) siang.
Tiga calon bersaing.
Hasil pemungutan suara, Prof Karta Jayadi tampil sebagai pemenang.
Guru Besar Fakultas Seni dan Desain itu meraih 54 suara.
Ia berhasil mengungguli kedua pesaingnya.
Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Prof Hasmyati meraih 44 suara.
Sementara itu, guru besar Fakultas Ilmu Sosial Prof Hasnawi Haris meraih 0 suara. (*)
Sosok dan Perjalanan Akademik Prof Muhiddin Palennari, dari Belawa hingga Guru Besar UNM |
![]() |
---|
Prof Adnan Dikukuhkan Jadi Guru Besar UNM, Ini Profil dan Kiprahnya |
![]() |
---|
Ada Tangis di Pengukuhan 4 Guru Besar UNM |
![]() |
---|
Suasana Haru Ketika Almarhum Prof Arsad Bahri Dikukuhkan sebagai Guru Besar Lewat Teknologi AI |
![]() |
---|
Wafat Sebelum Dikukuhkan, AI Hadirkan Suara Prof Arsad Bahri di Pengukuhan Guru Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.