Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jakarta

Kejutan Pilgub Jakarta 2024 : Nasdem Buka Opsi Duetkan Anies - Sahroni, PKS dan PKB Melawan?

Sementara itu PKS dan PKB yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mencoba mendorong kadernya berebut kursi 01 di Pilgub Jakarta 2024.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Partai Nasdem dorong Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni berpaket di Pilgub Jakarta 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Nasdem memberikan kejutan, ada rencana partai besutan Surya Paloh ini menduetkan Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni di Pilgub Jakarta 2024.

Sementara itu PKS dan PKB yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mencoba mendorong kadernya berebut kursi 01 di Pilgub Jakarta 2024.

Partai NasDem mengumumkan bahwa mereka mempertimbangkan secara serius untuk mengusung duet petahana Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jakarta, Wibi Andrino, mengungkapkan bahwa wacana ini sedang dalam proses penggodokan mendalam di dalam struktur internal partai.

"Itu (wacana gabungkan Anies-Sahroni) memang masih dalam kajian mendalam dari DPP partai," kata Wibi saat ditemui awak media di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Menurut Wibi, kewenangan dalam menetapkan calon untuk Pilkada berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.

Dia menegaskan bahwa tugasnya beserta jajaran di DPW NasDem adalah melakukan konsolidasi dan mempersiapkan infrastruktur partai.

Dengan demikian, ketika keputusan sudah ditetapkan, tim di DPW NasDem akan dapat bekerja secara optimal.

Baca juga: Anies Baswedan Jadi Anak Buah Gibran Jika Maju Pilgub Jakarta 2024? PKS Tolak, Nasdem Beri Restu!

"Kita di DPW ini memang lebih kepada konsolidasi struktural, mempersiapkan infrastruktur partai, bila mana nanti sudah diputuskan oleh tingkat pusat, kita kerja bisa secara optimal," tutur dia.

Wibi lantas menyatakan harapannya agar Anies Baswedan mau kembali maju dalam Pilkada Jakarta.

Hal itu diklaim Wibi merupakan kehendak rakyat Jakarta terhadap kinerja Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur dari 2017-2022.

"Sayang sekali kalau beliau (Anies) itu tidak kembali ke Jakarta membangun Jakarta ke depan," tukas dia.

Sebelumnya, Partai NasDem memprioritaskan nama Anies Baswedan untuk diusung maju sebagai bakal calon gubernur (cagub) untuk Pilgub Jakarta 2024. 

Hal itu ditegaskan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jakarta, Wibi Andrino.

Kata Wibi, publik juga sudah meyakini kalau Anies Baswedan diprioritaskan untuk maju sebagai Gubernur Jakarta setelah gagal di Pilpres 2024.

"Untuk NasDem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas itu ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta," kata Wibi saat ditemui di Kantor Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Atas hal itu, Wibi menegaskan kalau prioritas NasDem untuk mengusung Anies merupakan keinginan mayoritas rakyat Jakarta. 

Terlebih, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mendapatkan penilaian yang baik dari warga Jakarta selama menjabat.

"Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan. Sayang sekali kalau beliau itu tidak kembali ke Jakarta membangun Jakarta ke depan," ucap Wibi.

Meski memprioritaskan Anies, namun, NasDem kata dia juga menyiapkan sejumlah kader untuk maju Pilkada Jakarta. 

Beberapa di antaranya yakni, Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni dan Ketua DPP Partai NasDem Bidang Kesehatan, Okky Asokawati.

"Secara internal juga kita punya nama-nama yang lain ada Bang Ahmad Sahroni, gubernur Tanjung Priok, mungkin bisa baik step menjadi Gubernur Jakarta, ada nama Mba Okky Asokawati," tukas Wibi.

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino diperiksa penyidik KPK, Selasa (8/3/2022). Dia digarap sebagai saksi kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan gratifikasi Bupati nonaktif Probolinggo Puput Tantriana Sari. (Ilham Rian Pratama)
Saat ditemui di tempat yang sama, Anies Baswedan memberikan respons soal kemungkinan dirinya kembali maju di Pilkada Jakarta.

Anies menyatakan, saat ini dirinya masih pengin rehat sejenak dari urusan politik setelah berkontestasi di Pilpres 2024.

"Saya jeda dulu sebentar sekarang ya," kata Anies di lokasi yang sama.

Saat ditanyakan hingga kapan jeda itu dilakukan, Anies tidak memberikan penjelasan lebih detail, dan memilih hanya melemparkan senyum.

Ditolak PKS

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai sudah selayaknya kader PKS yang memimpin DKI Jakarta lima tahun ke depan.

Pasalnya perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DKI Jakarta menempati urutan nomor satu pada Pemilu 2024.

Syaikhu pun menegaskan PKS tidak kekurangan stok pemimpin untuk maju di Pilkada Serentak 2024.

"Khusus di Jakarta, Pemilu 2024 mengantarkan PKS menjadi pemenang nomor 1. Maka sudah selayaknya kader PKS tampil memimpin Jakarta. Insya Allah, PKS tidak kekurangan stok pemimpin berkualitas," kata Syaikhu dalam acara buka bersama Fraksi PKS DPR RI di kediaman Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim Segaf Aljufri, Minggu (7/4/2024).

Terpisah, Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan PKS tak akan kembali mengusung Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta 2024.

Alasannya, Anies dinilai levelnya sudah nasional lantaran merupakan calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan dalam kontestasi pilpres 2024.

"Anies levelnya sudah nasional," kata Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (8/4/2024).

"Kalau sudah maju capres jangan turun lagi maju gubernur," imbuhnya.

PKS berencana mengusung kader mereka yakni M Sohibul Iman di Pilgub Jakarta.

Untuk diketahui, Sohibul Iman merupakan mantan Presiden PKS yang kini menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS.

"PKS rencana akan majukan M Sohibul Iman mantan presiden PKS sebagai cagub DKI (Jakarta)," ujar Mabruri.

Koalisi Perubahan Lanjut di Pilgub Jakarta 2024 ?

Menghadapi Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024, Koalisi Perubahan berhasrat akan tetap solid namun tak lagi mendukung Anies Baswedan.

Pada Pilpres 2024, Koalisi Perubahan terdiri dari Partai Nasdem, PKB dan PKS mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar sebagai Capres dan Cawapres.

Sayangnya, Anies-Muhaimin yang disokong Koalisi Perubahan ini kalah dari Prabowo-Gibran.

Setelah Pilpres 2024 selesai, ada upaya Partai Nasdem mempertahankan Koalisi Perubahan untuk menyambut Pilkada serentak 2024.

Salah satunya yang menjadi fokus yakni pada Pilgub Jakarta 2024.

Secara hitung-hitungan peluang, Nasdem PKB dan PKS masih berpotensi melanjutkan koalisi perubahan dan tetap mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024.

Pasalnya, Anies baru menjabat satu periode Gubernur Jakarta.

Apalagi berdasarkan hasil survei terbaru, Anies masih menempati posisi teratas Cagub Jakarta dengan elektabilitas tertinggi.

Hanya saja, kabar terbaru Nasdem, PKB dan PKS tak lagi memprioritaskan Anies untuk diusung pada Pilgub Jakarta 2024.

Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKS dan PKB memiliki jagoannya masing-masing untuk bisa diusung pada Pilgub Jakarta 2024.

Partai NasDem berupaya Koalisi Perubahan tetap solid menghadapi Pilgub Jakarta.

"Untuk DKI kami akan terus berusaha mempertahankan koalisi 01," kata Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim, kepada Tribunnews.com Selasa (9/4/2024).

Survei Calon Gubernur Jakarta 2024

Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) memaparkan hasil survei tentang evaluasi kinerja dan peta elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hasilnya, pada peta elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan hingga Heru Budi Hartono menjadi top of mind pilihan kandidat gubernur DKI Jakarta.

Diketahui survei dilaksanakan pada tanggal 11-18 Mei 2023 di Provinsi DKI Jakarta. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka.

Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah respondennya terdapat 400 responden dengan margin of error +/- 4.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen .

"Yang terlintas dibenak warga DKI Jakarta yang pertama adalah Anies Baswedan, yang kedua terlintas adalah Heru Budi Hartono, ketiga adalah Ahok top three, disusul Sandi, disusul Ridwan," kata Ali dalam l paparannya di kawasan Mampang, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

"Jadi inilah nama-nama yang terlintas dibenak warga DKI di pertanyaan terbuka ketika ditanya jika pemilihan calon gubernur DKI Jakarta dilakukan saat ini," lanjutnya.

Berdasarkan urutannya, top of mind dalam pertanyaan terbuka ini masih dipimpin Anis Baswedan dengan perolehan suara 11,5 persen.

Di posisi kedua, ada nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang memperoleh suara 9,3 persen, diurutan ketiga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan 7,8 persen.

Berikutnya, ada nama Sandiaga Uno dengan hasil survei 4,0 persen, disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan hasio survei 3,5 persen.

Lalu ada Ahmad Sahroni 2,8 persen, Gibran Rakabuming Raka 2,8 persen, Agus Harimurti Yudhono (AHY) 1,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1,5 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Berikut rinciannya:

1.Anies Baswedan 11,5 persen .

2.Heru Budi Hartono 9,3 persen

3.Ahok 7,8 persen

4.Sandiaga Uno 4,0 % ,

5.Ridwan Kamil 3,5 %

6.Ahmad Sahroni 2,8 %

7.Gibran Rakabuming Raka 2,8 %

8.Agus Harimurti Yudhono (AHY) 1,5 %

9.Erick Thohir 1,58.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved