Asriadi Pegawai Dishub Bone yang Meninggal saat Bertugas Akan Dapat Penghargaan

TRIBUNBONE.COM, LIBURENG - Asriadi tewas ditabrak mobil saat bertugas memberikan karcis retribusi kepada mobil angkutan di jalan. 

Asriadi merupakan pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Bone.

Kecelakaan maut itu terjadi di Poros Bone-Makassar, Kelurahan Tanah Batue, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 00.01 Wita.

Kepala Dishub Bone, Ikbal mengatakan pihaknya akan memberikan penghargaan kepada almarhum Asriadi. 

"Ini sebagai wujud pengabdian almarhum kepada Dishub karena sudah 20 tahun mengabdi dan meninggal pada saat bertugas," katanya. 

Baca juga: Sosok Asriadi Pegawai Dishub Bone Tewas Ditabrak saat Bertugas, 20 Tahun Jadi Honorer

Jenazah Asriadi sudah berada di rumah sejak semalam. 

"Rencananya akan dimakamkan sudah sholat duhur di TPU Dusun Pammase, Desa Selli, Kecamatan Bengo," ujarnya. 

Kronologi Kecelakaan

Kanit Laka Polres Bone, Iptu Andi Syamsualam menjelaskan detik-detik kecelakaan yang merenggut nyawa pegawai Dishub.

"Bukan mobil dengan motor, tapi mobil tabrak petugas karcis PAD yang sedang bertugas, kebetulan saat bertugas ia simpan motornya di samping," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

Kala itu, pegawai Dishub bernama Asriadi memberikan retribusi karcis kepada mobil angkutan barang yang melintas di Pos Retribusi Tanah Batue.

Pos Restribusi itu berdekatan dengan Polsek Libureng Bone.

Saat itulah, tiba-tiba muncul mobil Toyota Avanza nopol DP 1438 CJ yang dikemudikan oleh Rusdi.

Mobil tersebut langsung menabrak Asriadi.

Baca juga: Detik-detik Pegawai Dishub Bone Tewas Ditabrak Mobil saat Bertugas, Sopir Mabuk

"Sopir dalam keadaan mabuk," ujarnya.

Petugas Dishub Bone yang bertugas merupakan warga Desa Selli, Kecamatan Bengo.

Korban juga sempat dilarikan ke Puskesmas Tanah Batue.

Korban alami luka di beberapa bagian, pelipis kiri, pipi kanan, perut kiri, dan patah terbuka lengan sebelah kanan.

Sementara sopir saat ini diamankan di Polsek Libureng.

Akibat kecelakaan tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta.(*)