Erupsi Gunung Ruang
23 Penerbangan Makassar-Manado Dibatalkan Dampak Erupsi Gunung Ruang, Citilink dan Lion Air Dominasi
Setelah terjadi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada Rabu (17/4/2024), operasional penerbangan di Bandara Sam Ratulangi, Manado, ditutup.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 23 penerbangan dari Makassar menuju Manado dan sebaliknya dibatalkan akibat erupsi Gunung Ruang.
Informasinya penerbangan yang dibatalkan ini mayoritas maskapai Citilink dan Lion Air.
Setelah terjadi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada Rabu (17/4/2024), operasional penerbangan di Bandara Sam Ratulangi, Manado, ditutup.
Penutupan tersebut masih berlangsung hingga hari ini, Minggu (21/4/2024).
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Taufan Yudhistira, mengungkapkan bahwa akibat penutupan ini, sudah ada 23 penerbangan yang dibatalkan antara Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Serta sebaliknya, sejak erupsi terjadi hingga saat ini.
"Mengalami pembatalan, terdiri 12 penerbangan dari Makassar menuju Manado dan 11 penerbangan dari Manado menuju Makassar," ujarnya.
Baca juga: Penerbangan Makassar Menuju Manado Terganggu Dampak Erupsi Gunung Ruang, Ini Penjelasan BMKG
Taufan mengatakan 23 penerbangan yang batal tersebut dilayani maskapai Lion Air dan Citilink.
"Kami menghimbau kepada calon penumpang berkoordinasi dengan maskapai untuk mengetahui perkembangan operasional penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado," tutupnya.
General Manager Angkasa Pura I, Taochid Purnomo Hadi, menyatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan maskapai untuk tidak menjual tiket ke Manado sementara waktu.
Ia menjelaskan bahwa maskapai telah memberlakukan kebijakan bagi penumpang agar dapat mengatur ulang jadwal keberangkatan (reschedule) atau mengajukan pengembalian dana (refund).
"Untuk penumpang yang terlanjur membeli tiket, dikasih kesempatan untuk merefund atau mereschedule oleh airlines," tuturnya.
Kondisi Terkini Erupsi Gunung Ruang
Sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sultra) terdampak material vulkanik akibat erupsi Gunung Ruang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, erupsi Gunung Ruang tersebut memberikan dampak berupa hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan.
"Hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi BNPB per Sabtu pukul 14.00 WIB, sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro telah terdampak material vulkanik," kata Muhari dalam siaran pers, Sabtu petang.
Desa atau kelurahan yang terdampak di Kabupaten Sitaro meliputi Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh dan Kelurahaan Bahoi serta Kelurahan Balehumara.
Selain itu, empat kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yaitu Likupang Barat, Wori, Likupang Timur, dan Likupang Selatan juga terdampak abu vulkanik dari aktivitas Gunung Ruang.
Muhari menyebutkan, masyarakat dari wilayah yang terdampak erupsi tersebut sudah mengungsi ke pusat-pusat pengungsian atau rumah kerabat masing-masing di daerah lain.
"Jumlah total pengungsi saat ini masih dalam proses pendataan," kata Muhari.
Kerugian materil akibat dampak bencana ini meliputi 363 unit rumah, dua gereja, dan satu sekolah dasar yang rusak.
Pengungsi Terus Bertambah
Akibat erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, ribuan jiwa mengungsi.
Para warga terdampak ini berasal dari dua desa di Pulau Ruang dan Tagulandang.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejauh ini rincian warga yang terdampak dan mengungsi meliputi 506 warga Desa Laingpatehi dan 332 warga Desa Pumpete.
Lalu, 679 warga Desa Tulusan mengungsi di Desa Batumawira, Desa Bira, Desa Buha, dan Desa Kisihang yang berada di Kecamatan Tagulandang.
Sebanyak 83 warga Desa Barangka Pehe mengungsi di Gedung GMST Yerusalem yang sudah memiliki dapur umum dan dikelola oleh jemaat.
Kemudian, kurang lebih 6.045 warga Desa Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara mengungsi di Kecamatan Tagulandang Utara.
"Jumlah total pengungsi hingga saat ini masih dalam proses pendataan," ujar Kepala Pusat Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (21/4/2024).
Adapun jumlah pengungsi yang berada di Desa Lesah sebanyak 31 orang merupakan pasien RSUD Batuline di lokasi Gereja Betel Paninteang.
Pengungsi dari Desa Balehumara dan Bahoi sebanyak 60 warga mengungsi di rumah kerabat masing-masing.
Kemudian ada 14 warga lainnya yang memilih mengungsi di Kota Manado.
Sebanyak 28 warga Desa Pahiama, Kecamatan Tagulandang mengungsi secara mandiri di Siau dan 32 warga memilih mengungsi di Bitung serta Manado.
Adapun total pengungsi di Bitung kurang lebih 619 orang Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Balai Kota Bitung.
"Beberapa di antaranya sudah berpindah ke rumah kerabatnya masing-masing," kata Abdul.
Sementara itu, ada 48 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi ke Minahasa Utara.
Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabat masing-masing.
Pusdalops BNPB juga merinci kerugian material sementara meliputi kurang lebih 135 rumah di Kabupaten Sitaro.
Di mana ada 363 rumah rusak, dua gereja, dan satu sekolah dasar rusak.(*)
11 Penerbangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Batal, Penumpang Diminta Reschedule Tiket |
![]() |
---|
Penerbangan Makassar Menuju Manado Terganggu Dampak Erupsi Gunung Ruang, Ini Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
Bandara Sam Ratulangi Tutup, Angkasa Pura I Himbau Maskapai Tak Jual Tiket ke Manado |
![]() |
---|
Dua Hari Pasca Erupsi Gunung Ruang, 14 Penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin Terganggu |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Penumpang Transit Makassar Tujuan Manado Gagal Terbang Gegara Erupsi Gunung Ruang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.