Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada DKI

Ahok Lebih Unggul dari Risma di Pilgub DKI Jakarta, Saat Jabat Wali Kota Elektabilitas Teratas

Sedangkan, kata Burhanuddin, rekan satu partai Risma yakni Basuki Tjahaja Purnama justru menempati posisi ketiga dalam urutan elektoral Pilgub Jakarta

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Elektabilitas Tri Rismaharini  turun drastis di Pilkada DKI Jakarta gegara jabat Menteri Sosial. Ahok malah posisi ketiga 

TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas Tri Rismaharini  turun drastis di Pilkada DKI Jakarta gegara jabat Menteri Sosial.

Beda saat jabat Wali Kota Surabaya, pesona politisi PDI Perjuangan Tri Rismaharini teratas.

Nasib Rismaharani beda dengan politisi ternama lainnya yang unggul di Pemilihan Gubernur.

Penyebab turunnya elektabilitas Rismaharini diungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi.

Hal tersebut disampaikan oleh Burhanudin Muhtadi dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

“Ibu Risma beberapa waktu lalu termasuk top two ya, jadi termasuk calon yang punya kompetisi elektoral tinggi, tapi belakangan agak turun pesonanya secara elektoral,” kata Burhanuddin.

“Menurunnya terutama sejak menjadi Menteri Sosial. Waktu menjadi Wali Kota Surabaya itu elektabilitasnya tertinggi kedua Ibu Risma.”

Sedangkan, kata Burhanuddin, rekan satu partai Risma yakni Basuki Tjahaja Purnama justru menempati posisi ketiga dalam urutan elektoral Pilgub Jakarta.

Menurut Burhanuddin, Ahok masih memiliki dukungan dari pemilih-pemilih loyal terutama dari kalangan Tionghoa dan nonmuslim.

“Ahok itu nomor tiga, selalu itu, dia punya segmen pemilih loyal terutama di kalangan etnis Tionghoa dan nonmuslim,” ujar Burhanuddin.

“Tetapi juga lagi-lagi ketika dikerucutkan, kan kita punya 35 nama itu, kalau kita kerucutkan suara Ahok tidak bertambah dari pendukung calon yang namanya di soft list, artinya untuk mendapatkan basis pemilih baru berat juga untuk Ahok ini,” imbuhnya.

Burhanuddin lebih lanjut menuturkan, posisi elektabilitas tertinggi untuk Pilkada Jakarta ditempati oleh Ridwan Kamil dan Anies Baswedan di posisi kedua.

“Sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan dinamika elektoral untuk Pilkada Daerah Khusus Jakarta memang sangat tinggi.

“Kita mendapati satu fenomena di mana Jakarta itu dinamika elektoralnya sangat tinggi, peringkat pertama, kedua hingga peringkat ke-9 itu selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanuddin.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved