Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim

PAN Legowo Ditikung Anak Buah Prabowo Dampingi Khofifah Pilgub Jatim, Emil Dardak Kalah Gercep

Sementara PAN menyerahkan sepenuhnya ke Khofifah Indar Parawansa siapa cawagub yang akan ia gandeng.

|
Editor: Sudirman
Ist
Khofifah Indar Parawansa. PAN tak ngotot mendampingi Khofifah di Pilgub Jatim. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sikap berbeda ditunjukkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Gerindra menghadapi Pilgub Jawa Timur.

Partai Gerindra ngotot menyodorkan anak buah Prabowo Subianto mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.

Sementara PAN menyerahkan sepenuhnya ke Khofifah Indar Parawansa siapa cawagub yang akan ia gandeng.

Wakil Ketua Bidang Litbang DPW PAN Jawa Timur, Windiarto Kardono mengatakan, PAN Jatim menyadari urusan pasangan calon tidak bisa dipaksakan.

Sebab, hal itu berkaitan dengan chemistry antara cagub dengan cawagub.

Baca juga: Sulit Menang Lawan Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Risma Pilih Lawan Ridwan Kamil di Pilgub DKI?

Namun keputusan apapun nantinya harus dibicarakan bersama parpol pengusung.

Meskipun berbagai parpol pengusung mendorong nama kandidat bacawagub. 

"Tentu kita harus duduk bareng dulu bersama parpol koalisi. Tidak terkecuali PAN akan menyerahkan sepenuhnya pilihan siapa yang mendampingi, kepada bu Khofifah sendiri," kata Windi saat dikonfirmasi dari Surabaya, Rabu (17/4/2024). 

Namun PAN akan tetap menyodorkan nama calon pendamping Khofifah Indar Parawansa.

Namun siapapun yang dipilih oleh Khofifah akan diterima dengan baik. 

Dalam berbagai kesempatan di publik sebelumnya, Khofifah kerap menyatakan masih nyaman dengan Emil Elestianto Dardak.

Yakni, Ketua Partai Demokrat Jatim yang sebelumnya menjadi pendamping Khofifah selama lima tahun periode kepemimpinan di Pemprov Jatim. 

Bagi Windi, kalaupun Khofifah akan kembali menggandeng Emil pada Pilgub Jatim 2024 nanti, PAN menegaskan akan tetap menghormati pilihan tersebut.

"Kalau itu keputusan resmi ibu Khofifah, tentu kita akan sami'na wa atho'na. Tapi, tentu perlu duduk bersama," ungkapnya. 

PAN Jatim kembali menekankan setiap keputusan apapun harus dibicarakan terlebih dahulu.

Sebab, setiap parpol dalam tubuh koalisi memiliki porsi yang sama.

"Yakni, masing-masing partai berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Punya hak yang sama," ungkap Windi. 

Gerindra Siapkan Calon

Anak buah Prabowo Subianto disiapkan mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.

Baca juga: Anak Buah Prabowo Disiapkan Dampingi Khofifah, Emil Dardak Terancam Tak Dapat Jatah Pilgub Jatim

Ia ingin menggeser Emil Dardak yang disebut-sebut calon kuat pendamping Khofifah Indar Parawansa.

Emil Dardak merupakan Ketua Demokrat Jawa Timur.

Ia juga menjabat Wagub Jawa Timur periode pertama Khofifah Indar Parawansa.

Keinginan kader Gerindra menjadi paket Khofifah Indar Parawansa setelah adanya perintah dari Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto telah menginstruksikan jajaran di Jawa Timur untuk mulai memanaskan mesin di Pilkada tingkat kabupaten/kota maupun Pemilihan Gubernur.

"Ada perhatian dari Ketua Umum, supaya pada Pilkada nanti banyak mengusung kader internal," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad.

Bahkan Gerindra sudah ingin mempriritaskan kader untuk diusung.

DPP Gerindra telah menitipkan harapan kepada kader untuk mulai menatap optimis peluang di Pilkada.

Apalagi, dengan hasil positif di Pemilihan Legislatif pasca naiknya kursi Gerindra dari 15 kursi menjadi 21 kursi di DPRD Jawa Timur.

Dengan perolehan kursi sebanyak itu, Gerindra menjadi partai yang dengan kursi terbanyak dibandingkan partai lain dalam poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Khofifah saat ini.

Sehingga, cukup memiliki nilai tawar dalam pembicaraan antar mitra koalisi.

"Di legislatif, Gerindra sudah sangat terlatih. Di empat edisi pemilu, grafik kenaikan kursi selalu naik, termasuk di Jawa Timur. Artinya, kita pada posisi sudah bisa meyakinkan pemilih untuk menitipkan harapan perjuangan di legislatif," tandasnya.

"Sehingga, sudah waktunya bagi kader-kader Gerindra untuk tidak hanya berkiprah di legislatif. Namun, sekarang sudah saatnya untuk mulai masuk di eksekutif (kepala daerah)," kata Anggota DPRD Jatim empat periode ini.

Lantas siapa yang diminta oleh DPP untuk mendampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Anwar Sadad pun menjawab secara diplomatis bahwa memiliki banyak kader yang saat ini berada di kursi legislatif hasil Pemilu 2024.

Baik mereka yang terpilih di jenjang DPRD provinsi Jawa Timur maupun DPR RI.

Di tingkat DPR RI, ada nama musisi nasional Ahmad Dhani, pengusaha Bambang Haryo Soekartono, Imron Amin, hingga Anwar Sadad sendiri.

"Ada 14 orang anggota DPR RI, 21 Anggota DPRD Provinsi, atau bahkan 218 anggota DPRD Kabupaten/kota. Silakan saja Bu Khofifah memilih," kata Gus Sadad dengan nada berseloroh.

Sekalipun demikian, usulan dari Gerindra tersebut tidak menjadi harga mati yang harus disetujui seluruh partai koalisi.

Sebaliknya, Gerindra akan mementingkan hasil pembicaraan yang mengakomodasi seluruh kepentingan mitra koalisi.

Sebagaimana diketahui, para partai koalisi turut mengusulkan sejumlah kader internal untuk menjadi Wakil Gubernur pendamping Khofifah.

Misalnya, Demokrat yang mengusulkan Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak serta Golkar yang turut mendengungkan nama Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji.

"Partai Gerindra tidak menjadikan target politik jabatan sebagai sesuatu yang fokus. Namun, bagaimana menjalin komunikasi kepada semua elemen masyarakat," tandas Gus Sadad kembali diplomatis.

Tri Risma Mulai Mulai Pikir Pilgub DKI

Tri Rismaharini mulai berpikir tak melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

Ketua Bidang Sosial DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) Fuad Benardi mengatakan, Tri Rismaharini akan maju di Pilgub Jawa Timur jika mendapat perintah dari Megawati.

Namun kemungkinan Tri Rismaharini maju di Pilgub bukan hanya di Jawa Timur.

Melainkan Tri Rismaharini juga berpeluang maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Soal Pilkada, bergantung dari Ibu Ketua Umum. Karena memang kalau saya melihat dari survei, perbincangan di sosmed, atau media mainstream, Bu Risma cukup tinggi elektabilitasnya di Jatim maupun di Jakarta," kata Fuad.

Masuknya nama Risma di Pilgub Jatim maupun DKI Jakarta bukanlah sebuah kejutan.

Mengingat, tingginya elektabilitas mantan Wali Kota Surabaya dua periode tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Jika maju di Pilgub DKI Jakarta, Risma kemungkinan akan menantang Ridwan Kamil.

Bahkan, di tengah munculnya komunikasi antara PDI P dengan Khofifah sekalipun, nama Risma masih masuk dalam bursa calon Gubernur dibeberapa lembaga survei.

"Jadi memang secara elektabilitas, atau ketokohan beliau di dua provinsi tersebut termasuk tinggi, bahkan termasuk lima besar," tandas Fuad.

Risma yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menjalin komunikasi dengan Megawati sebagai Ketua Umum.

"Sehingga, ya finalnya nanti di Ibu Ketua Umum," kata Anggota DPRD Jatim terpilih dari pemilu 2024 ini.

Peluang PDI Perjuangan untuk mencalonkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Timur masih cukup terbuka.

Memiliki 21 kursi berdasarkan pemilu 2024, partai berlambang kepala banteng ini hanya membutuhkan tambahan 3 kursi untuk mendaftarkan pasangan calon ke KPU.

Hingga saat ini, baru empat partai di Jawa Timur yang telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Gubernur Jatim.

Yakni, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.

Praktis, selain PDI P masih ada PKB, NasDem, PKS, PPP, dan PSI yang belum menentukan pilihan.

Jumlah kursi gabungan  partai tersebut lebih dari cukup untuk mengusung calon baru di luar poros Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul PAN Jawa Timur Siap Restui Cawagub Pilihan Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Beri Satu Syarat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved